Empat Puluh satu

731 39 0
                                    

"kata siapa?" Yoo In menghentikan langkahnya dan berbalik. Matanya terbelalak ketika dia melihat sosok itu. "D-dae Joon?" Panggil Yoo In. Dae Joon adalah lelaki yang Yoo In pukuli di sekolah sebelumnya hingga koma. "Park Yoo In. Apa kau merindukanku?" Kata Dae Joon sambil tersenyum. Merentangkan tangannya lebar lebar, menunggu untuk memeluk Yoo In. "Apa? Kau mau ku pukuli lagi?" Kata Yoo In dengan sinis. Dae Joon mundur sedikit. "Awh, ayo lah, Yoo In. Aku baru saja sembuh." Jelas Dae Joon. Yoo In memutarkan matanya. "Ini sudah 2 tahun dan kau bilang baru saja sembuh. Dasar tukang bohong." Yoo In bertepuk tangan dengan sinis dan pergi meninggalkan Dae Joon. "Kau banyak berubah, Yoo In." Kata Dae Joon. Membuat Yoo In berbalik kearah Dae Joon lagi. "Tidak~ Aku masih tetap sama. Kecuali kau mau aku membunuhmu sekarang ini." Ucap Yoo In. Yoo In memberikan ribuan tatapan kematian ke Dae Joon. "Nah kan! Kau tidak bersikap seperti ini. Kau bisa saja langsung membunuhku saat sekarang ini dari pada mengucapkan kata kata 'Aku akan membunuhmu. Haha.' Dengan senyum iblismu." Dae Joon menirukan seorang Yoo In yang dulu. "Aku penasaran siapa yang merubahmu. Hhmm~" Kata Dae Joon sambil memperagakan wajah berfikir. Yoo In sedang malas meladeni lelaki itu jadi dia hanya berjalan menjauhi Dae Joon. "Hey~ Tunggu. Aku belum selesai berbicara." Dae Joon mengejar Yoo In. Yoo In menatap Dae Joon dengan sinis. "Apa yang kau mau Kim Dae Joon?! Apa kau belum selesai?" Teriak Yoo In. Membuat beberapa mata tertuju kepada mereka. Yoo In menatap lurus ke mata Dae Joon. "Santai~ Aku hanya ingin berbicara denganmu. Ayo. Maaf, semuanya. Dia baru saja putus dengan pacarnya." Kata Dae Joon ke semua orang yang sedang melihat mereka. Yoo In melotot dan mulai mengepalkan tangannya. Seolah olah Yoo In ingin memukul wajah Dae Joon. Sebagai gantinya, dari pada Yoo In memukul Dae Joon, Dia lebih memilih menyeret Dae Joon ke kafe terdekat. Bagusnya disana tidak terlalu banyak orang. Mereka mengambil tempat dan mulai berbicara.

"Apa yang baru saja kau katakan?" Kata Yoo In setengah berteriak. Dae Joon memasang wajah tanpa dosa. Yoo In menghela napas dengan berat sambil memijat hidungnya karena udara dingin. "Apa perkataanku ada yang salah?" Tanya Dae Joon. Yoo In memberikan wajah Apa-Kau-Sedang-Bercanda-Denganku. "Seriuslah Dae Joon. Orang orang tau kalau aku sedang berpacaran dengan BTS Jungkook dan tadi kau bilang kalau aku baru saja putus. Apa yang akan media katakan? Dan kalau berita itu sampai tersebar apa yang harus aku katakan ke Jungkook?! Apa...Aish, sudah lah." Ujar Yoo In. Selesai sudah hidup Yoo In. Dae Joon melihat Yoo In tidak percaya. "Sepertinya kau sangat mencintainya." Kata Dae Joon. Yoo In melihat ke arah Dae Joon dan menghela napas. "aku tidak tau." Yoo In akhirnya mengatakan itu. "Jadi lelaki itu adalah Jungkook yang sudah mengubahmu. Akhirnya ini semua masuk akal." Kata Dae Joon. Yoo In mengistirahatkan kepalanya di lengannya yang dia letakan diatas meja. 'Apa yang harus aku lakukan sekarang?' pikir Yoo In sambil menarik napas dalam dalam. "Sekarang apa masalahnya? Cukup katakan yang sebenarnya kepadaku." Kata Dae Joon sambil bersandar kebelakang. "Ini tidak mudah, brengsek." Ujar Yoo In sambil menatap sinis ke Dae Joon dan mengistirahatkan kembali kepalanya. "Apa sungguh sulit? Katakan kalau begitu." Kata Dae Joon. Dae Joon menunggu Yoo In mengatakan sesuatu tapi dia diam saja. "Yoo In~ Apa kau masih hidup?" Tanya Dae Joon karena Yoo In terlihat sangat aneh. "Bagaimana jika aku mati? Hidupku bisa saja lebih baik lagi." Jelas Yoo In seperti tidak bernyawa. Apa yang harus dilakukan? Yoo In menceritakan semuanya. Pertama, dia selingkuh dari Jungkook. Kedua, Jimin bisa saja menyatakan perasaannya ke Yoo In kapan pun dan Yoo In tidak tau bagaimana harus meresponnya. Ketiga, Yoo In akan berada dalam masalah besar dengan media dalam beberapa jam atau menit. Keempat, Dae Joon benar benar membuat Yoo In jengkel dan bisa kapan saja di bunuh oleh Yoo In bahkan saat di dalam kafe. Kelima, Yoo In mungkin akan memiliki masalah dengan orang tuanya karena semalam dia tidak pulang kerumah. Keenam, Yoo In khawatir kalau jungkook tau apa yang terjadi antara Yoo In dan Jimin semalam. Dan terakhir, Eonninya mungkin akan bertanya tentang sekolahnya dan kenapa dia tidak pulang semalam. Yoo In tidak mempunyai tempat untuk kabur dari Soo In. Ulang sekali lagi. TIDAK ADA!. 7 hal dalam satu waktu. Siapa yang bisa mengatasinya? 'Kenapa hidupku sangan membingungkan?' Pikir Yoo In. "Kenapa kau berkata seperti itu? Kau bisa mengatakan kepadaku jika kau membutuhkan pertolongan. Bahkan walaupun kau selalu berusaha untuk membunuhku tapi aku turut sedih dengan apa yang sedang kau hadapi saat ini. Sebenarnya, aku menyukaimu. Perasaan ini tidak pernah berubah walaupun sudah 2 tahun. Serius Yoo In. Aku benar benar menyukaimu." Dae Joon menyatakan perasaannya kepada Yoo In. Yoo In terkejut. Dan lagi, satu masalah lagi yang datang, Yoo In menghembuskan napas dengan sangat berat. Benar benar berat. Yoo In tau kalau dia tidak bisa melakukan apa yang sudah dia lakukan di masa lalu. Seperti percobaan bunuh diri. Ini mungkin keadaan yang terburuk. Yoo In harus melawan depresinya. Yoo In harus selamat. Untuk membuat orang disekitarnya bahagia. Yoo In melihat ke Dae Joon. Orang yang dia pukuli sampai koma menyatakan perasaannya kepadanya. Yoo In menarik napas dalam dalam.

I NEED YOU - BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang