"Suga?" Alisnya terangkat sedikit. Suga tersenyum polos kepadanya dan dia duduk didepannya. "Apa yang kau lakukan disini?" Ucap Yoo In selagi meletakkan tangannya didagunya. "Aku sedang berjalan lewat sini tadi dan aku ingat bahwa kau bekerja disini jadi aku memutuskan untuk melihatmu disini." Yoongi menyandarkan punggungnya. Yoo In mengejeknya. "Kau berbohong. Kau tidak berjalan lewat sini." Dia menatap Suga. Suga hanya tersenyum canggung. "Well, sebenarnya aku sedang ingin minum kopi." Bohongnya. 'Aku disini untuk melihat keadaanmu' pikirnya. Yoo In tersenyum kecil kepadanya. "Kenapa kau tidak memberitahuku sebelumnya? Aku akan membuatkan kopi yang enak untukmu, kau tau ini sangat terbatas." Ucap Yoo In. Suga tertawa kecil dan menggelengkan kepalanya selagi Yoo In menuju ke belakang. Se Ra, yang sedang menghitung uang, terkekeh melihat tingkah laku Yoo In. Lalu Suga melihat kearahnya dan dia membungkukkan badannya kepada Se Ra. Se Ra membungkukkan badannya balik dan melanjutkan pekerjaannya. Beberapa menit kemudian, Yoo In datang bersama dengan segelas kopi dan menyajikannya kepada Suga. "Terima kasih." Yoo In membungkukukan badannya kepada Suga seperti layaknya prajurit yang mengabdi kepada rajanya. Yoo In lalu duduk disebelahnya. Suga lalu meminum kopinya. "jadi... bagaimana rasanya?" Mata Yoo In benar-benar melihat kearah wajah Suga. Suga membuat wajah yang tidak terduga. Dia lalu menghembuskan napasnya. "Pasti rasanya tidak seenak kopi buatan Se Ra Eonni." Wajahnya benar-benar kecewa. "Siapa bilang bahwa kopi ini tidak enak? Ini merupakan kopi terenak yang pernah aku minum." Ucapnya. Mata Yoo In berkedip. Wajahnya yang sebelumnya murung menjadi ceria lagi karena ucapan Suga. "Aku benar-benar berpikir bahwa kau tidak menyukainya." Dia mengistirahatkan kepalanya dipundak Suga dan tangannya melingkar di tangan Suga. Suga terkejut dengan prilaku Yoo In. Dia membeku. Lalu Yoo In tiba-tiba melepaskannya. "Hey~Apa kau baik-baik saja?" Jantung Suga berdegup dengan kencang. 'Tidak, Aku tidak baik' pikir Suga teriak dalam hatinya. Tapi yang Suga bilang berbeda dengan apa yang dia pikirkan. "Yeah, A-aku b-baik-baik saja." Yoo In tersenyum kepadanya.
Setelah Suga menghabiskan kopinya, mereka berpamitan kepada Se Ra dan kemudian mereka pergi meninggalkan kafe itu. "Jadi, bagaimana hubunganmu dengan Jungkook?" Suga memulai percakapannya. Dia melihat kearah Suga. "Okay~" hanya kata itu yang keluar dari mulut Yoo In. Suga merasakan ada sesuatu yang salah dengannya. "Itu tidak terlihat baik-baik saja. Kau bertengkar dengannya?" Yoo In mengalihkan pandangannya kearah sebuah toko. Dia tidak ingin melihat kearah Suga. Itu membuatnya merasa tidak nyaman. "Tidak. Aku hanya tidak ingin membicarakan itu." Semua kejadian yang terjadi siang tadi melintas kedalam pikirannya. Lalu dia melihat sebuah toko yang menjual Ubi Manis. "Oh, itu Ubi Manis. Ayo kesana." Dia menarik tangan Suga dan berlari kearah toko itu. Yoo In melingkarkan tangannya ketangan Suga. "Bolehkah aku memiliki ini?" Yoo In memohon. Dia sedang kehabisan uang jadi dia meminjam uang Suga. Suga mengangguk dan membelikannya Ubi manis itu dan kemudian meninggalkan toko itu. "Aku akan mengantikan uangmu."Ucapnya selagi menggigit ubi itu. "Tidak apa. Kewajibanku." Dia tersenyum. Suga melihat kearah bibirnya. Bibirnya memerah karena Ubi manis itu sangat panas. "Kenapa kau melihatku seperti itu?" Suga lalu mengembalikan pikirannya kembali. Dia menggelengkan kepalanya. Yoo In memotong ubi itu dan menyuapkannya ke mulut Suga. Suga terkejut. Yoo In tersenyum selagi mengunyah ubinya "Kau menyukainya?" Tanyanya selagi melihat Suga. Suga mengangguk polos. Lalu dia membelah ubi itu dan memberikan setengah dari ubinya kepada Suga. Suga menerimanya dengan senyuman.
Setelah lama berjalan, mereka duduk disebuah bangku yang ada ditepi jalan itu. "Ini dingin." Yoo In menggosok telapak tangannya dan meniupnya. "Sini." Suga mengambil tangan Yoo In dan menggosoknya dengan telapak tangannya. Lalu mereka saling bertatap dengan waktu yang lama. Wajah Suga mendekat kearah wajah Yoo In. Dia menyadari bahwa dia sangat menginginkan bibirnya. Tapi kemudian Handphone Yoo In berbunyi. "Oh, ini eomma." Suga mengangguk. 'Tuhan, apa yang aku pikirkan?!" Dia mengutuk dirinya karena berusaha untuk mencium Yoo In. Dia mendenguskan napasnya. "Um, Suga?" Suga mengangkat kepalanya dan melihat kearah Yoo in. "Aku harus pergi sekarang. Kau juga harus kembali ke dormmu. Disini dingin. Sampai Jumpa!" Pamitnya dan berlari meninggalkan Suga. "Sekarang aku merasakan apa yang dirasakan J-Hope." Dia bergumam, melihat Yoo In yang berlari dan menghilang dari pandangannya. Lalu dia kembali ke Dormnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
I NEED YOU - BTS
FanficPark Yoo In adalah seorang gadis yang dingin jadi semua orang disekolahnya takut dengan dia. Tapi apa yang akan terjadi nanti ketika dia bertemu dengan BTS? Apa yang akan terjadi ketika semua anggota BTS jatuh cinta kepadanya disaat yang bersamaan...