Dua Puluh

1K 60 0
                                    

Yoo In terbangun di sofa. Dia menekan tangannya. Kepalanya sangat pusing. Jungkook melihatnya. "Oh, kau sudah siuman?" katanya. Jungkook mengambil handuk yang jatuh dipangkuan Yoo In. "sejak kapan kau masuk kerumah?" Mata Yoo In setengah tertutup. Melihat ke Jungkook. "Um, satu setengah jam yang lalu? Kau lupa? Kau yang membukakan pintu tadi." Katnya sambil tertawa. Yoo In mengangguk lemah. 'Aku pikir aku tidak akan bertemu denganmu hari ini.' Kemudian pikirannya kembali ke hari dimana dia mencium Jongkook. Dia menggelengkan kepalanya. "Hey~ kau kenapa?" Dia duduk disebelah Yoo In. Melihat tubuhnya yang lemah. "Tidak ada apa-apa~" Yoo In mencoba untuk berdiri tapi Jungkook menahannya dan menyuruhnya untun duduk kembali. Yoo In menepis tangannya dan mencoba untuk berdiri. "Yoo In, kau belum..." Yoo In salah meletakan kakinya dan jatuh diatas Jungkook. Mereka ada di posisi yang canggung. Tiduran disofa dengan Yoo In berada diatas Jungkook. Wajah mereka hanya beberapa inci saja. 'Salah gerakan dan aku akan mencium Jungkook.' Mereka melihat satu sama lain dalam waktu yang lama. Lalu handphone Jungkook berbunyi. "Oh, ini RapMon." Yoo In melangkah menjauh dan duduk di sofa. 'Ini tidak masuk akal.' Pikir Yoo In. Lalu Jungkook menutup teleponnya. Jungkook duduk disebelah Yoo In sambil menggenggam tangan Yoo In. "Kau masih panas. Ayo ke klinik." Yoo In menggelengkan kepalanya. Dia tidak mau pergi ke klinik. Baginya klinik itu sangan buruk. "Tidak, aku tidak ingin pergi ke klinik." Yoo In benar-benar membenci klinik. "tapi kau sakit" Jungkook memegang tangan Yoo In, melihat kedalam mata Yoo In. "aku benci klinik atau rumah sakit~ Aku mohon jangan membuatku pergi kesana~" Mohon Yoo In. Jungkook melihatnya sebentar. Lalu dia menghela napas. "Okey baik. Tapi kau harus istirahat okey~ berbaringlah. Aku akan membuatkan mu bubur." Ketika Jungkook hendak bangun untuk membuat bubur tapi Yoo In menahan tangan Jungkook dan menggelengkan kepala. "Ayo keluar, aku bosan." Katanya sambil merengut. Jungkook memutarkan matanya. 'aish perempuan ini. Bagaimana aku bisa menyukainya?' Dia tersenyum dan mengacak rambut Yoo In. "Okey kalau begitu. Ganti bajumu." Yoo In gembira dan dia memeluk Jungkook. Jungkook memeluknya balik dan Yoo In melepaskan pelukannya lalu naik ke tangga. Jungkook Menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

Beberapa saat kemudian, Yoo In turun kebawah dengan kaos merah dan celana hitam panjang. Jungkook menyilangkan tangannya dan tersenyum ke Yoo In. "Kau bagus dalam fashion, Huh?" katanya. Yoo In tersenyum kepadanya dan mengambil sepatunya dari dalam rak sepatu. "Ayo." Yoo In melingkarkan tangannya ke lengan Jungkook sambil dia berjalan keluar rumah. Yoo In mengunci pintu rumah lalu mereka berjalan keluar rumah. "Jadi kemana kita akan pergi?" Tanya Yoo In tapi Jungkook juga mengangkat bahunya tanda tidak tau. "Ayo ke dorm ku saja kalau gitu." Mata Yoo In membulat. 'jika aku pergi ke dorm, berarti aku akan bertemu dengan jimin? Dan ini akan menjadi canggung.' Yoo In hilang dalam pikirannya beberapa saat. Jungkook melambaikan tangannya ke depan wajah Yoo In. kemudian Yoo In kembali sadar. Dia melihat Jungkok. "Jadi, mau pergi ke dorm?" tanya nya lagi. Yoo In merasa bingung tentang ini tapi kemana mereka akan pergi? Jungkook tidak menggunakan baju yg aneh. Fans akan mengelilingi dia. Yoo In menghela napas berat. "Okey~" Mereka memberhentikan taxi dan masuk kedalam.

Ketika mereka tiba, seperti biasa, V membuka pintu dan memeluk Yoo In. "Wah, Aku sangat merindukanmu~" katanya, dan V mendapatkan ribuan tatapan sinis dari Jungkook. V tertawa dan merangkul bahu Yoo In. "Lihat siapa yang datang~" Kata V. Jungkook memutarkan matanya dan menepis tangan V tapi V tidak memberikan reaksi apa-apa ke Jungkook. Dia semakin memeluk Yoo In. V tersenyum kearah Jungkook. Lalu Yoo In menuju ke J-hope ketika dia merasa ada yang tidak beres antara V dan Jungkook. "Hoseok~ Mereka terlihat tidak baik." Bisik Yoo In. J-Hope melihat kearah 2 maknae. Mereka berdua bertatapan dengan sinis. J-Hope memutarkan matanya. Lalu Suga datang. "Oh, Yoo In~" Dia berjalan diantara V dan Jungkook sambil mendorong mereka berdua. Mereka berdua memutarkan matanya dengan perasaan merasa terganggu. Kemudian Suga memeluk Yoo In dan memberikan mangkuk popcorn yang sedang dia makan. Lalu Jimin keluar dari kamarnya. Tidak menggunakan baju. Dia tidak tau kalau Yoo In datang. J-Hope menutup mata Yoo In dan berteriak ke jimin. "Yah Jimin! Yoo In disini. Bagaimana bisa kau menunjukan hal porno ke Yoo In?!" Jimin melihat ke Yoo In. Kemudian dia dengan cepat kembali ke kamarnya dan mengambil kaos putih polos. J-Hope membuka mata Yoo In ketika dia sudah memeriksa kalau jimin sudah menggunakan kaosnya. "Aku minta maaf~" dia tersenyum canggung. Yoo In menundukan kepalanya. 'Aish! Ini sangat canggung.' Yoo In menyuapkan popcorn kedalam mulutnya. Kemudian Jin datang dari dapur dengan kopi panas karena diluar sedang turun salju. "minum ini~" Jin memberikan gelas kopi itu ke Yoo In. Dan dia meminum nya. "Ini enak" Dia tersenyum keatah Jin. 'aku membuatnya dengan cinta, makanya itu terasa enak' Jin tersenyum tersipu sendiri. "Hyung~ apa yang kau senyumkan?" V melihat ke meja dengan penasaran karena Jin tersenyum kearah meja. "aku penasaran ada apa dengan meja ini? Apa ini lebih cantik dari Yoo In? Atau apa? Dia masih mencari bagian sebelah mana yang terlihat cantik dari meja itu dengan serius. Jin memukul kepala V. V mengelus kepalanya, dan menatap sinis ke Jin. Rapmon menggelengkan kepalanya lalu tersenyum. "Jadi, Yoo In, apa yang membuatmu datang kemari?" Rapmon mendorong J-Hope kesamping dan duduk disamping Yoo In dengan posisi genit. Dia merangkul bahu Yoo In. Dan semuanya menatap sini kearah Rapmon. "Aku sakit, tapi aku tidak mau dirumah. Lalu Jungkook terus memaksaku untuk pergi ke klinik." Katanya sambil cemberut. Jungkook melihatnya dengan tatapan tidak percaya. "Apa?! Aku tidak memaksamu." Katanya. Yoo In tertawa melihat reaksi Jungkook. Jungkook menyilangkan tangannya dan duduk dengan kesal di sofa. "Kau terlihat bodoh, Maknae~" Suga tersedak ketika dia sedang menyuapkan popcorn kedalam mulutnya. Dan yang lainnya pun tertawa dan dia menatap kesemuanya. Sambil menatap kosong. "Berhenti menggerutu~ Aku serius, kau terlihat bodoh." Jungkook tidak memberikan reaksi apa-apa ke Yoo In. Dia hanya menatap kosong. Jimin yang duduk disamping Jungkook mencolek pipinya sambil bercanda tapi tidak berpengaruh juga. Dia masih menatap kosong. Yoo In sudah muak dengan situasi ini. Dia berdiri dan duduk diantara Jimin dan Jungkook. Dia merasa canggung atas apa yang sudah terjadi. "Jungkookie~ Jangan marah." Dia mencubit pipi Jungkook. Tapi tetap dia hanya diam saja. Yoo In melihat ke yang lain. Jin mengerucutkan bibirnya. Yoo In memberikan tatapan aneh ke Jin. Lalu Jin menunjuk bibirnya. Tapi Yoo In masih belum mengerti. Jin mengambil wajah RapMon dan berpura-pura untuk menciumnya. RapMon menarik diri. "Ah~" Yoo In melihat Jungkook kembali. Yoo In menggigit bibirnya. 'Haruskan aku menciumnya? Gosh, Tolong aku~' Kemudian dia melihat Jimn. Jimin mengangguk walaupun dia merasa sedikit sakit. Begitu juga yang lainnya. Yoo In menghela napas. "Jungkookie~ Lihat aku" Kata Yoo In. Tapi Jungkook hanya diam saja. Yoo In mengepalkan tangannya tapi Jimin menahan dan menenangkan Yoo In karena dia tau Yoo In ingin memukul wajah Jungkook. Yoo In melihat ke J-Hope. J-hope menyuruh Yoo In untuk menarik napas dalam untuk menenangkan diri. Ya, Yoo In melakukannya. Lalu melihat kembali kearah Jungkook. "Jungkook, aku serius. Lihat aku." Masih tetap sama. Yoo In mengangkat wajah Jungkook dan menciumnya. Jungkook benar-benar terkejut dengan tindakan Yoo In. Semuanya tiba-tiba menatap kosong. Sesi itu berlangsung cukup lama. Yoo In melepaskan ciumannya. Dia mengigit bibirnya. "Aku akan pergi sekarang. Bye~" Dia menuju ke pintu. Semuanya benar-benar terlihat seperti orang bodoh. "Wow~" Kata V. Semuanya terkejut. Mengedipkan mata nya tanda tidak percaya. 'Itu benar-benar luar biasa' Pikir Suga.

Yoo In sekarang sedang berjalan di jalan. 'masalah besar lagi' pikirnya. Dia tidak tau harus melakukan apa akhirnya dia pergi ke kafe. Dia memberikan salam ke SeRa dan mulai bekerja. Yoo In benar-benar sangat diam sepanjang hari. SeRa tau ada sesuatu yang tidak beres dengannya tapi dia tetap diam dan menunggu waktu yang tepat untuk berbicara dengannya. Setelah selesai bekerja, kemudian mereka duduk. "Yoo In? Kau sangat diam sekali hari ini. Apa ada masalah?" Yoo In megusap wajahnya. "Aku tidak tau, Eonni" Dia menceritakan semuanya ke SeRa. Tiba-tiba dia merasa bersalah. Dia merasa seperti sedang mempermainkan perasaan Jungkook. "Jadi kau merasa bersalah karena menciumnya?" Dia mengangguk dan menghela napas. Kemudian seseorang masuk kedalam kafe. Dia melihat kebelakang dan kaget ketika melihat sosok itu.

.

.

Bersambung

.

.

I NEED YOU - BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang