"Yoo In~ Bangun. Kenapa kau tidur disini?" Soo In membangunkan Yoo In. Yoo In membuka matanya pelan pelan. Semuanya melihat kearahnya. "Oh, kapan kalian tiba di rumah?" Tanya Yoo In sambil menggosok matanya dan bangun dari tidurnya. "Baru saja, Jadi apa tuan puteri kecilku menunggu keluarganya, huh?" Tuan park duduk disebelah Yoo In dan mengusap rambutnya. "Sejak kapan kau pulang kerumah dengan cepat, huh? Biasanya malah tidak pulang kerumah." Kata Soo In dengan sinis. Menatap sinis kearah Yoon sambil melipat blazer nya. Yoo In tertawa. "Aku hanya ingin menghabiskan waktu bersama kalian semua karena aku selalu pulang terlambat. Kenapa? Kau tidak menyukainya?" Kata Yoo In. Nyonya Park memeluk Yoo In. "Awh, Manisnya anak Eomma. Sejujurnya kami juga sangat merindukanmu. Well, Setelah kami mengetahui kalau kau mempunyai depresi, kami tidak akan melarang apapun yang ingin kau lakukan. Kau bebas melakukan apapun, dear." Kata nyonya Park. Yoo In seketika terkejut. Dia melihat Soo In dan ke anggota keluarga lainnya. "K-kalian m-mengetahuinya?" Tanya Yoo In dan mereka pun mengangguk. Yoo In menghela napas lega. "Maaf kalau aku menyembunyikannya dari kalian." Sambil Yoo In menggenggam tangan orang tuanya. "Jangan khawatir, putri kecil~ Aku tau kau tidak ingin membuat kami khawatir." Woo In mengusap kepala Yoo in dan Yoo In pun tersenyum kearah mereka.
Setelah mereka makan malam bersama dan mengobrol sebentar, akhirnya mereka memutuskan untuk tidur. Yoo In tidak bisa tidur karena dia baru saja bangun. Dia duduk di meja belajarnya dan membuka laptopnya. Dia akan menulis diarynya. "Sudah lama bukan, huh?" gumamnya. Dia menulis apa yang dia rasakan. Semuanya yang terjadi hari ini. Yoo In mengeluarkan sedikit air mata sebelum dia mendengar suara ketukan pintu. "Masuk~" Ucap Yoo In. Soo In datang dan masuk kedalam kamar Yoo In dan menutupnya. Soo In duduk du tempat tidurnya. "Eonnie~ Ada apa?" Yoo In membalikkan tubuhnya dan duduk menghadap ke Soo In. "Tidak, aku hanya ingin melihatmu." Kata Soo In. Yoo In mengikuti mata Soo In. "Katakan Park Yoo In, Kau menyembunyikan sesuatu bukan?" Soo In menatap sinis ke Yoo In. Yoo In berdiri dan merebahkan tubuhnya ke tempat tidur. Soo In mengikutinya. "Bagaimana kabarmu dengan Jungkook?" Tanya Soo In. Yoo In melihat ke Soo In dan menghela napas. "Well, Aku berselingkuh dibelakang Jungkook. Dengan banyak pria." Kata Yoo In dengan bangga. "Apa?! Kau benar benar iblis."Soo In memukul wajah Yoo In dengan bantal. "Hey, itu bukan salahku. Itu hanya...Sebuah kecelakaan. Aku tidur dengan Jimin kemarin." Ucap Yoo In. Tiba tiba mata Soo In terbelalak. "Apa? Jadi kau sudah melakukan itu? Itu...um kau tau lah~" seru Soo In. Sekarang giliran Yoo In yang memukul wajah Soo In dengan bantal. "Aku hanya tidur, tidak melakukan ITU." Seru Yoo In. Kemudian mereka berdua tertawa. "Kau tau, ini sudah lama sejak kita tertawa bersama." Ujar Soo In. Yoo In tersenyum kearah Soo In. "Yeah~" Hanya itu yang bisa keluar dari mulut Yoo In. "Aku akan tidur sekarang, selamat malam." Ujar Soo In sambil berjalan menuju pintu. Senyum Yoo In seketika hilang. "Ini mungkin terakhir kalinya kita akan tertawa, Eonnie~" Air mata pelan jatuh dari matanya. Yoo In melingkarkan badannya seperti bola dan menangis tanpa terkendali hingga dia tertidur.
Keesokan paginya Yoo In terbangun, wajahnya sembab dan matanya bengkak karena menangis semalaman. Kemudian dia mengambil handuk dan mandi air hangat. Setelah itu Yoo In menggunakan seragam sekolahnya. Setelah memakai dasi dan mengambil tasnya. Yoo In turun kebawah dan sarapan. "Wow, kau bangun pagi sekali~" Soo In memberikan pujian ke Yoo In. Yoo In tersenyum ke Soo In dan duduk di bangku biasanya dia duduk. Yoo In memakan rotinya secepat mungkin. "Yoo In, bisakah kau makan dengan pelan? Nanti kau tersedak." Kata Nyonya Park ketika dia sedang di dapur untuk membuat roti lagi. Yoo In tersenyum ke Eommanya. "Eonnie, aku pikir aku akan berjalan kaki saja ke sekolah, karena masih terlalu pagi." Kata Yoo In. Soo In hanya tersenyum ke Yoo In. "Terserah, aku tidak perduli" Kata Soo In. Yoo In menatapnya dengan sinis. Kemudian Yoo In menendang kaki Soo In di bawah meja. Dan terdengar suara gaduh dibawah meja dan membuat Tuan dan Woo In kaget. Woo In yang sedang meminum kopi tidak sengaja menumpahkannya ke bajunya karena kaget. "Yah! Park Yoo In!!" Bersamaan Soo In dan Woo In berteriak ke Yoo In. Yoo In dengan cepat mengambil tasnya dan kabur. "Bye Eomma, Appa!!" Yoo In berteriak sambil memakai sepatunya dan berlari ke luar rumah. "Aish, Perempuan itu. Sekarang aku harus mengganti baju ku." Woo In bangun dan mengganti bajunya. Soo In mengusap kakinya yang sakit karena di tendang oleh Yoo In. "Dasar adik pembuat onar." Keluh Soo In. Tuan dan Nyonya park hanya tersenyum dan menggelengkan kepala mereka karena melihat tingkah laku anak-anak mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
I NEED YOU - BTS
FanficPark Yoo In adalah seorang gadis yang dingin jadi semua orang disekolahnya takut dengan dia. Tapi apa yang akan terjadi nanti ketika dia bertemu dengan BTS? Apa yang akan terjadi ketika semua anggota BTS jatuh cinta kepadanya disaat yang bersamaan...