Aron
***
Suasana mencekam. Kami bertiga duduk di ruang tamu dengan canggung. Apalagi Om Aiden. Gue melihat dia dengan takut sementara dia natap Aron biasa aja.
Om Aiden meraih segelas sirup di meja lalu meneguknya sedikit. "Apa yang mau kamu bilang?" Dia nanya Aron sambil mengembalikan gelas ke tempat semula.
Plis, Ron. Bilang kalau lo bukan siapa-siapa gue.
Gue meremas tangan. Keringat dingin keluar. Cuma nungguin Aron ngomong berasa kaya mau akad nikah, grogi.
"Saya.. bukan siapa-siapanya Marsha, Om. Dia cuma temen saya." Kata Aron final.
Bagus!
Ini yang gue harapkan. Dia bisa jelasin status dia apa, dia siapa gue, dan bisa menyelesaikan pertikaian antara gue dan Om Aiden. Gue tersenyum lega.
"Tapi mulai detik ini, saya pengen jadi pacarnya Marsha. Saya pengen ngubah status teman jadi pacar."
WHAT!?
W H A T ! ?
Gue reflek menatapnya dengan bola mata yang kaya mau keluar dari tempatnya. Ini cowok kok sinting, sih?
"Ahahahaha-ha-ha..." gue ketawa memecah keheningan.
"Ya udah, pacari aja. Kalian cocok." Om Aiden berdiri setelahnya. Dia jalan menuju kamarnya.
Kenapa dia juga ikut sinting?
"See? Om lo restuin kita. Nggak ada penghalang. Ayo pacaran!"
Gue menatap Aron bingung. Mungkin ini saatnya gue membiasakan diri untuk nggak selalu bergantung sama Om Aiden.
Dari cara dia bicara sama gue beberapa menit yang lalu, dia seolah mengusir gue untuk jauh-jauh dari dia. Dia kaya nggak mau dibebani sama gue yang terlampau kekanakan ini.
Samar, gue mengangguk. Entah ini keputusan bener apa enggak, jalani aja dulu. Kali aja Om Aiden juga udah dapet jodoh buat dia nikahi, hidup bahagia, bukan malah ditempeli benalu terus.
Sial, kenapa gue malah pengen nangis?
"Sha? Kamu nangis?"
Mendengar nada bicara dan panggilan Aron yang udah beda. Gue makin sedih. Apa iya, gue semerepotkan itu buat Om Aiden?
***
"Makasih, ya udah nerima aku jadi cowok kamu. Cuma kamu satu-satunya yang ada di hati aku. Nggak akan tergantikan."
Sumpah, ya. Gue butuh plastik kresek.
Ini kenapa Aron jadi berubah 180 derajat kaya gini, sih? Ini bukan Aron yang gue kenal. "Aku pulang dulu, ya? Thanks for today." Dia mengusak halus pucuk kepala gue.
Thanks for today mbahmu! Hari ini ngapain aja emang!?
Sepeninggal Aron, gue kembali masuk ke rumah dengan langkah gontai. Di ruang makan, ada Om Aiden yang lagi nyeruput susu alpukat.
"Pacarannya seru?"
_________
Purworejo, 23 November 2018
Gimana? Konfliknya seru nggak?
Besok update jangan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Om Ganteng [END]✓
Short StoryFirst, follow me:) Nama gue Acha. Lengkapnya Marsha Amalillea. Gue siswi kelas tiga salah satu SMA di ibukota. Di dunia ini ada tiga hal yang nggak bisa dipisahkan dari gue. Pertama Om Aiden, kedua Om Aiden, dan ketiga Om Aiden. #1 in Feel [31 Desem...