om ganteng bagian empatpuluh

49.4K 2.9K 86
                                    

Author's pov

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author's pov

Aiden memakai rolex di tangan kirinya, melihat penampilan akhir di cermin kemudian keluar kamar. Siang ini, dirinya sudah membuat janji dengan Direktur Utama yang bekerja sama dengan perusahaannya, yang tak lain dan tak bukan adalah Sherinna Park.

Aiden mengecek jam, dirinya sedang berada di lift yang kebetulan hanya dinaiki dia seorang.

"Cha, Om kangen." Gumam Aiden bersamaan dengan berdentingnya lift yang menandakan sudah sampai lantai dasar.

Tidak perlu naik angkutan mewah karena restoran itu berada persis di depan hotel. Jadi, yang Aiden butuhkan hanya berjalan kaki.

Aiden memasuki restoran dan berusaha mencari Sherinna. Matanya menangkap siluet wanita itu sedang duduk manis tanpa melakukan apapun.

"Sudah lama menunggu? Maaf saya sedikit terlambat." Aiden menyapa sembari mengambil duduk di depan wanita itu.

"Ah tidak. Saya rasa saya yang terlalu awal datang." Ujar Sherinna dengan senyuman di wajahnya.

Aiden membalas dengan senyuman pula. "Anda mau pesan apa?"

"Samakan seperti Bapak saja."

Aiden mengangguk lalu memanggil waiters. Memesan dua porsi makanan kesukaannya sekaligus kesukaan Acha. Entah mengapa kepalanya seperti sedang dipenuhi oleh gadis manis yang cerewet itu. Aiden sangat merindukan Acha.

'Jam segini dia lagi istirahat. Makan apa ya dia?'

"Pak?"

"Iya? Anda bertanya sesuatu?" Aiden tersadar dari lamunannya dan tadi baru saja mengabaikan wanita penting bagi dirinya dan perusahaannya.

Sherinna terkekeh. "Saya tadi tanya Bapak akan take off pukul berapa."

"Oh?" Aiden melihat jam di pergelangannya. "Saya take off pukul 7 malam."

Sherinna mengangguk-angguk tanda paham. "Bapak sedang merindukan seseorang?"

Aiden dengan cepat menoleh pada Sherinna, lalu tersenyum canggung, "Memang sangat kentara ya?"

"Iya. Bapak seperti sangat ingin bertemu sama dia."

Aiden mengelus tengkuk. "Saya rindu Acha. Dia segalanya di hidup saya."

Perkataan Aiden terpotong oleh makanan yang datang. Mau tidak mau, Aiden menghentikan kalimatnya.

Setelah waiters pergi, Aiden melanjutkan. "Bahkan baru dua hari saya tidak bertemu. Bagaimana jika berminggu-minggu?" Setelahnya Aiden tertawa.

Sherinna tersenyum. "Apa dia adalah istri Bapak?"

Aiden hampir tersedak.

Istri?

Om Ganteng [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang