om ganteng bagian sembilan

72.4K 3.9K 173
                                    

Ada yang nungguin?

***

Badan gue bergerak ke kanan dan ke kiri seirama degan pergerakan Om Aiden. Iya lah! Orang gue lagi digendong sama dia.

Jam segini tuh udah rutinitas dia buat nina-boboin gue, karena dari jaman gue kecil, dia selalu ngelakuin ini. Dan entah kenapa kebawa sampe sekarang. Terus, Om Aiden juga nggak keberatan gitu, gendong gue ala koala tiap malamnya.

Tangannya menepuk-nepuk pelan pantat gue supaya gue bisa tidur dan dia bisa meyelesaikan tugas kantornya. Tapi, bukan kantuk yang hadir dalam diri gue, melainkan pengen ketawa.

Kenapa? Karena Aron ngechat gue.

Mata gue menyipit karena ketawa soalnya chat Aron bener-bener lucu, nggak masuk akal. Sementara Om Aiden nyanyi dengan seluruh lirik diganti "hm hm", gue memainkan hp sambil menyandarkan kepala ke dadanya.

'Lo nggak penyet kan?'

Gitu lah kira-kira pertanyaan Aron ke gue karena usaha dia ngelerai gue sama Zoya gagal.

'Gue? Penyet?? Ayam kali, ah.'

Setelahnya gue tertawa.

"Serius banget sampe yang ini dikacangi, di lalerin nih." Om Aiden ngomong dengan badan yang masih setia goyang ke kiri dan kanan.

Gue menjauhkan wajah dari dada Om Aiden kemudian natap wajahnya. Begitupun dia, natap gue dengan bibir mempout.

Gue bergerak cepat meraih bibirnya. Tersenyum setelah mengecupnya sepersekian detik. "Maaf yaa, Om Gantengku."

Raut wajah Om Aiden berubah cerah. Dia mendekat kemudian mengecupi wajah gue berkali-kali. Ah, sampe geli gue dibuatnya.

"Aduh udah Om! Basah, nih!" Gue berusaha berontak menjauhkan diri. Karena sumpah, dia udah ngecup wajah gue berpuluh-puluh kali.

Karena kasihan-mungkin-dia berhenti lalu menatap gue. Tangan kanannya tergerak buat naikin piyama gue yang melorot di bagian bahu.

"Chat sama siapa?"

"Aron."

Om Aiden menaikkan satu alisnya.

Dia heran karena selama gue hidup, gue nggak pernah deket sama makhluk yang namanya cowok, selain Om Aiden tentunya.

"Nggak tau, dia kelas sebelah yang tiba-tiba sksd sama aku. Dia ganteng sih, lucu juga orangnya. Suka bercanda. Eh, makin kesini kok bikin nyaman." Gue mengakhiri dengan cengiran lucu.

Tapi yang gue terima malah wajah datar dari Om Aiden.

Tiba-tiba gue diturunkan sampai bikin badan gue limbung, hampir jatuh. Kemudian dia pergi gitu aja, naik ke ranjang, tidur membelakangi gue.

Om Aiden kenapa?

------

Purworejo, 7 November 2018

Gimana? Suka?

Om Ganteng [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang