om ganteng bagian dualima

58.6K 3K 215
                                    

Pacarmu sikapnya dingin nggak?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pacarmu sikapnya dingin nggak?

***

Satu detik.

Dua detik.

Tiga detik.

Gue menahan napas, memejamkan mata erat. Tidak ada pergerakan dari 'lawan' gue, re: Om Aiden.

Bibir kami masih menempel satu sama lain. Dari reaksi yang gue tangkap, dia juga nahan napas seperti apa yang gue lakukan.

Gue merasakan perlahan bibirnya bergerak. Ini bukan kali pertama kami berciuman, tapi kenapa yang ini rasanya lebih deg-degan? Gue pengen mati rasanya.

Bibirnya mulai bergerak di bibir bawah gue dengan lembut kemudian--

🎶Emang lagi syantik tik tik tik tik~

Mata gue otomatis terbuka karena mendengar ringtone sialan dari ponsel Om Aiden. Gue melepas tautan kami cepat-cepat. Padahal gue sedang ingin berlama-lama dalam momen ini. Tapi gengsi gue lebih besar.

Gue menunduk. Menyembunyikan rona merah yang gue yakin sudah memenuhi wajah gue. Badan gue panas.

"Ck," gue mendengar Om Aiden berdecak. Apa dia kesal?

Dia berlalu meninggalkan gue yang sedang mati-matian mengendalikan detak jantung yang beribu kali lipat cepatnya. Gue sampai menarik dan membuang napas berkali-kali.

"Tenang.. calm down, Cha. Lo biasanya juga gini." Gue menenangkan diri sendiri.

Gue mengibas-ngibas tangan di depan wajah, berharap rona merah itu cepat lenyap dari sana. Gue melihat Om Aiden yang sedang berbicara dengan seseorang di ponselnya. Dia kelihatan serius.

Gue terkejut saat mata kami bertemu, dia menggerakan gestur tangan menyuruh gue menunggu sebentar. Gue hanya mengangguk, mengiyakan.

"Kenapa gue bisa kaya gini, sih? Perasaan kalau gue sama dia ciuman, gue nggak pernah se-nerveous ini. Malah gue yang sering agresif, nyerang dia duluan." Gue bermonolog.

Dia berjalan ke arah gue sembari menyakui ponselnya. Senyum di wajahnya bikin hati gue yang tadinya udah normal, jadi deg-degan lagi.

Gue menyelipkan rambut ke belakang telinga. Berdehem sebentar, supaya suara gue netral.

"Kamu pasti ngumpat ya?"

Gue terkejut sekaligus bingung. "Maksudnya?"

"Soalnya ada telpon sialan yang ngeganggu kita kan? Kamu jadi kesel, iya kan?"

Sial, kok dia tahu sih?

"Apaan, sok tahu." Gue berusaha mengelak. Kaki gue melangkah ke dalam. Lama-lama, di luar dingin juga.

"Eh, mau kemana?" Dia mencekal lengan gue dan kami berhadapan.

"Masuk, dingin."

Dia menampilkan smrik-nya. "Yakin nggak mau lanjut yang tadi?"

***

Cuddling.

Adalah kegiatan yang sedang gue lakukan saat ini. Lupakan soal ciuman, gue nggak ngelanjutin karena gue terlanjur gengsi. Tadi gue digoda habis-habisan sama Om Aiden dan gue cuma bisa diem sambil mukul-mukul lengannya beberapa kali, nyuruh dia berhenti.

"Maaf, ya. Besok siang kita udah harus pulang."

Fyi, gue udah ngantuk asli.

"Hm.. nggak apa-apa." Gue mengangguk di bawah dagunya. Wajah gue bertatapan langsung sama dada bidangnya.

Ternyata, yang telepon tadi itu sekretaris Om Aiden. Katanya, dia lapor kalau ada kendala di perusahaan. Sepatu keluaran bulan lalu nggak laku, gitu sih Om Aiden ceritanya.

"Tapi besok janji ajak ke pantai yang lebih bagus lagi. Jangan cuma sehari, seminggu kalau bisa." Gue berkata antusias.

"Iya. Om janji." Dia mengecup dahi gue lalu merengkuh gue lebih erat.

Gue suka posisi ini, di mana gue akan merasa sangat hangat berada di dekapan Om Aiden dan tangan kekarnya yang setia mengusap-usap punggung gue agar gue mudah tertidur.

Gue ingin tanya satu hal sama dia, tapi gue masih ragu. Hati gue bimbang.

"Eng.. Om, aku mau nanya." Ujar gue takut-takut. "Emang Om naksir sama sekretaris Om, ya?" Tanya gue sambil mengukir sesuatu asal-asalan di dadanya.

Dia diam, mungkin sedang mikir jawaban.

Sekitar sepuluh detik nggak ada respon, gue curiga. Maka, gue memutuskan mendongak dan melihat wajahnya. Dengkuran halus terdengar.

"Hm pantes, molor sih."

_________

Purworejo, 23 Januari 2019

Ngaret lagi huhu :(
Kemarin tugas proyek sekolah aku banyak banget dan itu susah semua. Aku sedang kerja ekstra waktu itu:(

Target 95 votes 40 komen♡

Om Ganteng [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang