om ganteng bagian duapuluh

64.6K 3.3K 132
                                    

Kalian tim Sabtu sekolah atau Sabtu libur?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalian tim Sabtu sekolah atau Sabtu libur?

***

Gue yang sedang terlentang dengan selimut menutupi sampai batas dada menggaruk kepala yang gatal. Gue melirik Om Aiden yang entah udah tidur atau belum karena napasnya tenang banget.

"Ish!" Gue berdecak lalu mendudukan diri. "Gatel amat. Apa gue kutuan ya?" Gue menggaruk kepala lagi.

Om Aiden yang terusik membuka matanya lalu ikut bangun dan duduk menatap gue. "Kenapa?"

"Gatel. Aku mau keramas dulu." Gue beranjak dari ranjang, dengan kaki yang masih sedikit nyeri. Tapi nggak senyeri tadi.

"Jangan ngaco deh, ini jam sebelas malem. Kamu mau masuk angin?" Gue yang sudah berdiri berbalik menatap Om Aiden.

"Tadi kan udah minum paracetamol." Ujar gue asal.

"Paracetamol nggak menjamin kamu jadi kebal. Udah, deh. Mending tidur." Dia membuka bedcover lalu menepuk ruang di sana.

"Tadi yang bilang buat pencegahan aku sakit siapa? Aneh." Gue mencibir lirih.

"Apa? Kamu ngumpat Om ya?"

"Nggak. Tapi serius, Om. Aku mau keramas. Siapa tahu aku kutuan."

"Gila ya. Om gundul kamu kalau sampe bener-bener kutuan."

Gue mengabaikan Om Aiden yang ngomel-ngomel nggak jelas karena gue sudah berada di kamar mandi sekarang. Menyalakan shower dengan air hangat lalu mulai keramas.

Gue nggak mandi, cuma keramas aja. Karena orang normal mana yang mandi jam sebelas malem. Tapi ya ada, sih.

Setelah sekitar sepuluh menit gue selesai keramas, gue melihat Om Aiden sedang sibuk melihat ponselnya. Chat sama siapa malem-malem gini.

"Lagi apa?" Tanya gue sambil mengusak rambut yang sedikit basah dengan handuk.

"Enggak. Lagi liat destinasi pantai. Om pengen ke sana aja."

"Hah!? Pantai? Ayo!! Besok ya!" Gue berkata antusias sampai lompat-lompat.

Dia mendelik kemudian meletakkan ponselnya di nakas. "Enak aja! Sembuh dulu baru main." Dia turun dari ranjang lalu menyuruh gue duduk di tepi.

Kemudian, dia mengambil alih handuk di tangan gue dan mulai mengusak rambut panjang gue. Pandangan gue bertatapan langsung sama dadanya yang dilapisi kaos putih polos.

"Tapi aku udah sembuh!" Gue berseru sambil mendongak. Melihat dia dari bawah membuat gue berpikiran kalau selama ini dia punya rahang yang tegas. Juga adam apple yang pas di tempatnya. Kenapa hot, sih!?

Tanpa gue sadari, gue menelan ludah, membasahi kerongkongan yang entah kenapa tiba-tiba kering dengan sendirinya.

Dia membungkuk, menyejajarkan wajahnya di hadapan wajah gue. "Sembuh dari mananya?"

Gue mengerjap. "Serius! Aku nggak panas! Nggak pilek," gue menyedot udara membuktikan kalau gue nggak pilek. "Aku nggak batuk, uhuk-uhuk" gue pura-pura batuk.

"Yang bilang kamu panas, batuk, pilek, tuh, siapa?"

Gue kicep. Iya, ya? Gue kan emang nggak panas, batuk, dan pilek. Kok bodoh?

"Y-ya.." gue terbata.

"Udah. Tidur sekarang. Kita ke pantai weekend." Dia kembali menegakkan badan. Lalu berjalan ke kamar mandi buat naruh handuk.

Gue berbinar. "Yes!"

_______

Purworejo, 4 Januari 2019

Ternyata, 35 komen kebanyakan ya? Masa sih? Yang vote aja aja banyak masa komennya nggak bisa banyak? Aku kurangin, deh.

60 votes dan 25 komen ya, plus follow aku juga dong:*

60 votes dan 25 komen ya, plus follow aku juga dong:*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gemes ga, sih kalian?☝☝

Om Ganteng [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang