Lebih suka sad atau happy ending?
***
Baru aja gue nutup koper yang akan gue bawa ke pantai besok. Kenapa bawa koper? Ya kemungkinan kami bakal ngipep di sana karena kami berangkat nanti sore. Dan kami hanya butuh satu koper aja.
Sekarang, Om Aiden lagi ke supermarket depan gang untuk beli camilan di perjalanan nanti. Gue merebahkan diri, sambil mengingat-ingat apa lagi yang harus gue bawa.
"Charger udah, kamera udah, sunblock udah, pembalut.. ah iya! Pembalut!" Gue memekik.
Gue turun dari ranjang lalu menuju lemari. "Yah.. habis."
Kebetulan, stok pembalut di rumah lagi habis. Om Aiden udah perjalanan pulang belum, ya? Buru-buru gue mengambil ponsel lalu membuka aplikasi wa.
Hoi
Apa sayang?
Es krim nggak lupa, kokBukan
Terus?
Beliin pembalut ya
Astaga
Ga mau? Ya udah
Mau kok mau.
Ini juga kebetulan lewat lorongnya
*send picture*Ya udah
Yang oren yang ada wingsnyaBerapa
Yang kecil aja, satu
Ok tuan putri♡
♥
Oh iya
Om bingung nih mau beli deodoranYa biasanya pake yang abu kan?
Beli aja ituTapi ini ada produk terbaru, cool and fresh.
Om jadi bingungPilih yang paling disuka
Yang mana?Both
The most
You
Gue langsung menutup roomchat gue sama dia. Kenapa hati gue jadi deg-degan gini? Dia cuma bilang menginginkan gue, dan gue sebaper ini? Astaga...
Gue terperanjat ketika ada panggilan masuk dari Om Aiden. Gue menggeser tombol hijau.
"Apa?"
"Kenapa gak bales?"
Gue bingung mikir alasan. Menggigiti kuku karena panik sekaligus deg-degan. "Dari wc, baru pipis."
"Oh.. Ya udah, ni Om on the way pulang."
"Hm.."
Setelah memutuskan panggilan, gue berbaring lagi. Wajah gue panas. Kenapa sih, astaga.
Tapi setelah itu, gue senyum-senyum nggak jelas. Dan nggak lama, gue mendengar pintu utama dibuka. Gue buru-buru keluar kamar lalu menyerbu bungkusan di tangannya.
Gue berhasil mengambil satu cone es krim vanilla dari sana. "Uuh... makasih, Om!" Gue berjinjit lalu mengecup pipinya.
"Bagi, dong." Om Aiden mengikuti langkah gue menuju kamar. Gue yang duduk di karpet, disusul dia berhadapan dengan gue.
Tangan gue terulur untuk membagi sedikit es krim yang gue punya. Dia menggigit bahagia.
Setelah itu, Om Aiden mengeluarkan beberapa camilan dari kantong plastik. "Tas kamu mana?"
Gue meraih tas ransel kecil di dekat koper lalu memberikan pada Om Aiden. Dia telaten memasukkan beberapa ciki dan permen ke sana. Dia tahu segala apa yang gue suka.
"Kita di jalan agak lama. Om nggak mau kamu bosen terus tidur, mau ngobrol sama siapa Om nanti?"
"Aye aye kapten!" Gue hormat layaknya bawahan pada kaptennya.
Dia tersenyum. "Om mandi dulu. Dua jam lagi kita berangkat."
_________
Selasa, 8 Januari 2019
70 votes 35 komen. Siap?
See you♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Om Ganteng [END]✓
Short StoryFirst, follow me:) Nama gue Acha. Lengkapnya Marsha Amalillea. Gue siswi kelas tiga salah satu SMA di ibukota. Di dunia ini ada tiga hal yang nggak bisa dipisahkan dari gue. Pertama Om Aiden, kedua Om Aiden, dan ketiga Om Aiden. #1 in Feel [31 Desem...