Author Pov.
Seorang gadis yang memakai seragam putih abu abunya tengah duduk gelisah di jok mobilnya. NkPutri Faradhila, dialah gadis itu. Matanya terus memandang jam yang melingkar di pergelangan tangannya.
"Pak, cepet dikit dong. Sepuluh menit lagi bel bunyi." Nk mengusap wajahnya kasar.
"Baik Non." Sang supir menjalankan mobil sedikit lebih kencang.
Macet melanda jalanan. Nk menghembuskan nafasnya kasar memukul jok.
"Pake macet lagi, gak tau gue lagi buru buru apa." Nk membuka pintu mobil dan keluar.
"Mau kemana, Non?"
"Cari ojek biar gak telat."
Nk berjalan ke arah pangkalan ojek yang kebetulan tak jauh dari situ.
"Pak, anter saya ke sekolah."
"Baik Neng. Sekolah mana?"
"SMA N Jaya Bangsa." (Nama sekolahnya ngarang✌😂)
Nk langsung naik tanpa membuang waktu lagi.
Sampai di sekolah gerbang sudah tertutup. Nk turun dengan menahan emosinya.
"Shit, udah relain naik motor sampai rambut gue begini. Eh, tetep telat juga." Nk menendang keras gerbang tersebut.
Otaknya memikirkan suatu hal. Hingga sebuah ide terlintas di pikirannya.
Nk berjalan ke arah gerbang dan mengintip ke dalam.
"Gak ada satpam." Nk mulai naik ke pintu gerbang yang tertutup.
"Ekhem."
Bugh...
Nk terjatuh setelah mendengar dehaman seseorang. Segera dia bangkit dan menatap tajam orang yang mengejutkannya.
"Woy, mau ngapain sih lo?" Lelaki itu tersenyum jahil ke arah Nk yang sedang menatap tajam.
"Mau manjat ke surga, mau ikut?"
Lelaki itu terkekeh sebelum tertawa keras.
"Emang dasar cowok gila! Gak ada yang ngelawak aja ketawa." Nk kembali menuju gerbang dan mengintip ke dalam.
Lelaki itu adalah Muhammad Munggaran Meldrat, salah satu siswa yang famous. Anak dari penyumbang dana terbesar SMA N Jaya Bangsa.
"Tumben telat, lo kan biasa masuk paling awal." Mungga berdiri santai sambil memainkan kacamata hitam yang sedang dia pegang.
"Mau gue telat kek, masuk pagi kek, nyapu halaman sekolah, itu bukan urusan lo!"
"Nomongnya ngegas mulu, habis sarapan apaan sih?"
"Cabe sekilo terus minum bensin satu liter! Lo mau?"
"Pantesan. Gak level gue makan begituan."
Seketika ada yang membuka gerbang dan langsung menjewer telinga Nk.
Mungga tertawa kencang ketika melihat Nk dijewer oleh Bu Vika, sang guru BK.
"Diem kamu Mungga!" Seketika Mungga diam mendengar bentakan Bu Vika.
"Piss Bu." Mungga mengacungkan dua jari membentuk huruf 'V'.
----
Mungga dan Nk tengah berdiri di depan tiang bendera sebagai hukuman. Hukuman mereka akan berakhir setelah bel istirahat berbunyi.
"Panas banget sih." Nk mengipasi diri dengan tangannya.
"Kebanyakan dosa sih lo (nam), makanya kepanasan. Buktinya gue biasa aja."
"Hih, lo kan udah biasa terpapar sinar matahari makanya kulit lo item!"
Mungga hanya tertawa saat melihat Nk semakin kepanasan.
"Ketawa kayak gak punya dosa! Mending lo diem dan pikirin gimana caranya biar gak tambah item gara gara dihukum begini."
"Gak papa item. Lagian, gue item manis."
"Iya iya, manis kayak buah mengkudu!"
"Anjir, gue manis kayak buah Mangga."
"Mangga kan ada yang asem, muka lo lebih cocok sama mangga asem!"
Mungga dan Nk bernafas lega setelah bel istirahat berbunyi. Nk yang sudah kehausan langsung berlari menuju kantin meninggalkan Mungga yang sedang memperhatikan dirinya.
Nk Pov.
Aku langsung duduk di kursi yang ada di kantin bersama Rara, Diva, dan Namira.
"Mang, es teh panas satu gelas gulanya jangan banyak banyak!" Ketiga sahabatku sontak menutup telinga mendengar teriakanku.
"Dasar mulut toa! Ngapa gak kesana aja sih bilang langsung." Rara menampakkan wajah kesalnya.
"Wait, lo pesen apa tadi? Es teh panas? Dimana mana es teh dingin ogeb, bukan panas!" Kini Diva berceletuk.
"Salah ya? Maap yak, dede khilaf."
"Iyuh, alay bat." Rara memainkan ponselnya.
"Ralat Mang, saya pesen es teh dingin!"
Ketiga sahabatku kembali terganggu dengan suara teriakanku.
"Ini Neng."
"Thanks Mang, nih uangnya sekalian."
Aku menyeruput minuman itu hingga tandas tak bersisa. Setelahnya, semua makanan sahabatku kuambil dan menghabiskannya. Rara menepuk dahi kemudian bergeleng. Sedangkan Namira dan Diva hanya melongo.
"Lo abis ngapain sih (nam)?" Namira menampilkan wajah herannya.
"Gali kuburan makanya capek dan kehilangan banyak tenaga."
"Bercanda aja terus sampai matahari bersinar di malam hari!" Tampak ada raut kesal dari wajah Namira.
Aku tertawa kemudian berdiri hendak meninggalkan kantin. Setelah kenyang, membaca buku di perpustakaan mungkin nyaman.
Buk....
Aku menabrak tubuh seseorang yang tingginya melebihiku.
"Jalan pake mata!" Orang itu malah memarahiku yang jelas jelas, ya memang aku bersalah.
"Coba deh lo jalan pake mata, bisa gak?"
"Ya gak lah, gue jalan pake kaki."
"Nah tu tau, terus ngapain lo nyuruh gue jalan pake mata?"
"(Nam), ngomong sama lo itu kayak ngomong sama kecoa."
"Woy Mung, lo udah pernah ngomong sama kecoa? Eh, iya ya. Lo kan sebangsa sama mereka. Hahaha...."
"Daripada bibir suci gue capek ngomong sama lo, mending makan biar kenyang."
Mungga melewatiku begitu saja dengan wajah datar. Aku pun melanjutkan untuk pergi ke kantin.
*****
Aku menikmati semilir angin sambil bermain ayunan di samping rumah. Otakku memutar kejadian kejadian masa lalu. Dimana aku masih memiliki keluarga yang lengkap. Tak terasa, buliran bening mengucur deras membasahi pipiku.
"Mom, twins, I miss you."
Semilir angin menjadi saksi bisu tangisku. Kehidupanku berubah setelah mereka pergi 3 tahun yang lalu.
Terkadang aku mengeluh pada Tuhan. Kenapa hidupku seperti ini? Kenapa Tuhan mengambil orang yang aku sayangi?
Kesepian, itu yang aku rasakan setiap berada di rumah. Tak ada lagi canda dan keributan yang biasa aku lakukan dengan kakak kembarku. Meskipun aku terkadang belum menerima kepergian mereka, aku tetap mengirim doa yang terbaik agar mereka ditempatkan di tempat yang terbaik pula.
Tbc....
Note!
Maaf kalau gaje✌ Apalah dayaku yang masih penulis pemula😂Jan lupa vote-nya😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated✔
FanficGak ada sinopsis. Kepo baca aja. Ingat! Tinggalkan cerita jika merasa mual atau bosan. ❤Terdiri 2 Season. Season 1 (Completed) dan Season 2 (Completed)❤ (Season1) "Start 28 April 2018-Finish 5 Juni 2018" (Season2) "Start 17 Juni - Finish 14 Juli" *C...