23

3.1K 350 16
                                    

Jinyoung merenggangkan otot dengan merentangkan tangan, tetapi gerakannya tertahan. Pantas saja ia merasa tubuhnya berat seperti tertindih sejak semalam. Jinyoung membuka matanya perlahan, tanpa harus susah-susah menebak, Jinyoung sudah tahu pasti Jaebeom yang memeluk tubuhnya. Siapa lagi yang berani masuk ke kamarnya dan menyentuhnya dengan sesuka hati kan?

Jinyoung menghela nafas, menatap wajah Jaebeom sendu. Ia jarang bisa melihat wajah pulas Jaebeom di pagi hari. Biasanya setelah bercinta dan Jinyoung tertidur, Jaebeom akan menghilang seharian. Lalu, kenapa Jaebeom tidur di kamarnya?

Ketika tidur, wajahnya polos sekali, tampan, lucu seperti bayi. Wajah ini, apa benar ada monster di baliknya? Jinyoung mempertanyakan, hatinya masih ragu untuk percaya Jaebeom seorang mafia berdarah dingin yang telah membunuh banyak orang.

Jinyoung tidak berani mengeluarkan suaranya, ia takut mengganggu tidur Jaebeom. Jinyoung memberanikan diri mengelus garis wajah Jaebeom dengan jari telunjuknya. Dada Jinyoung terasa sesak, air matanya mulai menggumpal di pelupuk mata. Rasanya bulir-bulir itu ingin berdesakan keluar.

"Apa kau mencintaiku...hyung?" Jinyoung bertanya lirih. Entah apa yang ia pikirkan sampai bertanya seperti itu. Apa jika Jaebeom sungguh mencintainya, Jinyoung akan menerima apapun resikonya? Jinyoung tetap akan berada di sisi Jaebeom, menerima Jaebeom walaupun dia seorang mafia?

"Aku mencintaimu Ji." Jawab Jaebeom, ia membuka matanya, tersenyum lembut lalu tangannya terangkat untuk mengelus pipi Jinyoung.

Jinyoung kaget, dia tidak menyangka Jaebeom sudah bangun. Tubuhnya sedikit mundur, tapi Jaebeom dengan cepat menahan pinggang Jinyoung dengan tanganya yang memang memeluk Jinyoung sejak semalam.

"Huh, kau sudah bangun hyung?" Jinyoung berusaha menutupi kegugupannya.

Jaebeom tersenyum, mendekatkan wajahnya lalu mengecup kening Jinyoung cukup lama.

"Aku mencintaimu Park Jinyoung." Ucap Jaebeom sekali lagi. Jantung Jinyoung berdebar tidak karuan, apa Jaebeom sedang menyatakan cinta? Kenapa selain bahagia, hatinya juga sedikit perih, sakit, karena Jinyoung juga merasakan hal yang sama. Ya, Jinyoung mencintai Jaebeom, walau ia tidak tahu sejak kapan. Namun, Jinyoung mulai menyadarinya, dari hari ke hari perasaan itu menguat dan membuat Jinyoung sesak.

Jinyoung terlalu terkejut, ia tidak sanggup mengatakan apapun. Air matanya sudah jatuh ketika matanya berkedip, air mata bahagia? huh, Jinyoung merasa miris, kenapa dirinya begitu mudah jatuh dalam perasaan cinta itu. Jatuh cinta kepada seorang mafia? Apa Jinyoung yakin sudah siap terkurung selamanya dalam sangkar emas ini? Jinyoung rasa tidak, ia tidak suka sama sekali terkurung tanpa kebebasan sedikitpun. Walau Jaebeom membelinya, dirinya milik Jaebeom, tapi tetap saja Jinyoung tidak suka kebebasannya terenggut.

"Ji, kenapa kau menangis? apa aku melakukan kesalahan? maafkan aku Ji, katakan padaku apa aku melakukan kesalahan?" tanya Jaebeom panik, ia menghapus air mata Jinyoung yang malah mengalir semakin deras.

"Baby please talk to me, what happens? apa aku mengatakan sesuatu yang salah?" Jaebeom semakin panik dengan kebisuan Jinyoung. Bukan jawaban yang ia dapat malah isak tangis kecil dari bibir Jinyoung.

Jaebeom menarik Jinyoung kepelukannya, memeluk erat dan menciumi bahu Jinyoung. "Jangan menangis Ji, please...aku tidak bisa melihatmu menangis. Aku selalu bingung dan takut setiap kali melihatmu menangis." lirih Jaebeom pelan.

"A-aku hanya bahagia hyung..." jawab Jinyoung dengan suara serak. Ia tidak berbohong, Jinyoung memang merasa bahagia karena Jaeboem mencintainya. Tetapi air matanya keluar lebih karena ia merasa frustasi dengan perasaanya sendiri. Jinyoung ingin pergi jauh dari sini, dari kekuasaan Jaebeom dan hidup normal tanpa ada sangkut paut dengan kehidupan hitam Jaebeom. Namun, di lain sisi, Jinyoung juga merasa belum sanggup meninggalkan Jaebeom. Perasaan cintanya sedang berkembang, Jinyoung suka ketika perutnya terasa di penuhi kupu-kupu seperti sekarang, ketika Jaebeom bersikap lembut dan mengatakan mencintainnya.

Love, Trouble (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang