Yugyeom mendatangi klub malam dimana Bambam sering terlihat. Yang Yugyeom tahu kadang Bambam bekerja disana sebagai mucikari karena pertama kali ia bertemu Bambam juga saat ia sedang melelang Jinyoung.
Rencananya Yugyeom mau menunggunya di cafe Jaejoong tapi Bambam sudah beberapa hari tidak terlihat, sejak dirinya menghajar pria-pria hidung belang itu. Bambam marah dan menghindarinya.
Yugyeom duduk di meja bartender sambil mencecap alkohol yang ia pesan. Matanya ia edarkan keseluruh ruangan tapi ia tidak melihat sosok si mungil.
"Joshua." Panggil Yugyeom pada si bartender. Joshua melihat Yugyeom dengan satu alis dinaikkan.
"Apa kau mengenal pria bernama Bambam?" Tanya Yugyeom.
"Ya. Dia pemilik klub ini."
Yugyeom hampir tersedak, ia tidak tahu klub ini milik Bambam. "Kau sering kesini tapi tidak tahu?" Joshua balik bertanya.
"Aku pikir ia hanya seorang mucikari."
Joshua tertawa mencibir. "Itu pelelangan pertama yang ia lakukan. Aku tidak tahu kenapa? Pria yang ia lelang itu cukup kasihan, pamannya terus memohon agar Bambam mau membantunya."
Informasi yang Yugyeom dapat sungguh menggejutkan. "Kau bisa memberiku informasi lebih Joshua?"
"Tergantung bagaimana pembayarannya." Ucap Joshua dengan seringai penug kemenangan.
Sial. Yugyeom tahu pasti Joshua menginginkan uang makanya ia menanggapi pertanyaan Yugyeom.
"Sebut saja nilainya. Aku transfer sekarang." Yugyeom mengeluarkan ponsel miliknya. Joshua merapalkan beberapa angka lalu tersenyum miring.
"Sehari sebelum pelelangan itu. Aku melihat si paman menemui Bambam dan mereka terlibat pembicaraan serius. Karena penasaran aku menguping pembicaraan mereka. Si paman memohon agar Bambam bersedia membantunya untuk melelang keponakannya itu. Si paman bilang gini. 'Besok malam kau harus membantuku melelangnya. Aku dengar besok Defsoul akan ke klub ini. Aku ingin Jinyoung di beli oleh Defsoul.' Bambam bertanya bagaimana dia tahu Defsoul akan datang dan bagaimana ia yakin Defsoul akan membeli keponakannya yang bernama Jinyoung itu. 'Setelah Defsoul melihat wajah Jinyoung, ia pasti akan langsung membelinya karena Defsoul mengingat jelas wajah Jinyoung.' Seperti itu yang aku dengar. Pria yang bersamamu itu yang membeli Jinyoung kan? Apa dia Defsoul?"
Yugyeom semakin kaget tapi ia berhasil menyamarkan raut wajah terkejutnya. Ia menyeringai jahat. "Joshua, terlalu tahu banyak informasi tidak baik untukmu. Apa kau tahu itu?"
Joshua tertawa. "Tahu banyak informasi membuatku cepat kaya. Sebelum kau datang aku sudah berhasil menjual informasi ini."
"Benarkah? Kau hebat sekali? Kau menjualnya pada siapa?"
Joshua menggedihkan bahu. "Aku pertama kali melihatnya disini. Dia bertanya soal Bambam."
Sial! Umpat Yugyeom dalam hati.
Yugyeom mengetik pesan pada anak buahnya. Lalu ia menyesap minumannya sampai habis. Yugyeom berdiri dan mendekat ke arah Joshua dengan seringai miring. Ia menekan rahang bawah Joshua sampai mulutnya terbuka. Joshua berontak dan hendak melwan Yugyeom. Kedua mata Joshua melebar kaget. Gerakan perlawanannya kalah cepat dengan pistol yang Yugyeom todongkan ke dalam mulutnya. Sedetik kemudian tubuh Joshua merosot lemas dan mulutnya mengeluarkan darah. Yugyeom menembak Joshua dengan pistol kedap suara.
"Aku sudah katakan. Terlalu banyak tahu informasi tidak baik untukmu!" Gumam Yugyeom dengan nada dingin.
"Singkirkan mayatnya. Aku harus mengurus sesuatu." Perintah Yugyeom pada anak buahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love, Trouble (COMPLETED)
Fanfiction⚠️Warning⚠️ Boy Love Mature 🔞 ********* Park Jinyoung, seorang pemuda berumur 23 tahun terpaksa berhenti kuliah karena masalah keuangan. Kedua orang tuanya telah meninggal dunia, sekarang dia tinggal bersama Paman dan Bibinya. Jinyoung bekerja par...