37

1.8K 304 103
                                    

Aku sudah berusaha buat ngetik yang keren untuk adegan di bawah. Jika ada kesalahan penggunaan kata, nama, tulisan, mohon di maafkan dan bisa di koreksi. Aku akan perbaiki.
Semoga chap ini gak aneh ya. >.<
Happy reading ^_^
.
.
.
.

Leo segera berlari keluar. Sebagian anak buahnya sudah terkapar tidak bernyawa, dan sebagian terluka parah. Kapalnya benar-benar di serang dan di bajak. Leo mengumpat marah. "Sial! Siapa bajingan yang berani mengganggu kesenanganku!!"

Leo bersama anak buah yang tersisa, pergi ke dek kapal. Disana ia melihat beberapa pria bertato sedang berantem dan adu jontos. Baku tembak juga tak terhindarkan.

Leo tidak mengenal orang-orang itu, ia menggeram marah, lalu mengambil pistol dari saku belakang.

"Bos, mereka anggota mafia Hero." Kata salah satu anak buah Leo.

"Hero? Sial!!"

Leo tidak menyangka Hero akan menyerangnya. Leo lupa bahwa Jaebum memiliki banyak koneksi. Hero alias Kim Jaejoong, mafia dengan anggota terbesar nomor empat di Korea. Posisi pertama di pegang oleh U-know, kekasih dari Hero sendiri. Defsoul berada di urutan tiga empat sedangkan urutan kedua adalah G-dragon.

Namun, pasar market drug, marijuana, eksotik, dan senjata illegal, di kuasa oleh Defsoul. Makanya Defsoul atau Jaebum, jauh lebih banyak memiliki musuh dari pada mafia lain. Seakan para mafia memang memusuhinya dan berlomba ingin menjatuhkannya.

Anak buah Leo, yang tersisa membalas serangan pria-pria bertato itu, mereka menyerang dengan senjata laras panjang.

Dua buah helikopter yang datang membuat Leo semakin panik. Terlebih Leo melihat Defsoul berada di salah satu helikopter tersebut. Dan kini sedang turun ke kapalnya menggunakan tangga tali.

Daniel melempar anak panah beracun dari busurnya. Keahlian Daniel adalah memanah, sedikit kuno memang, tetapi Jaebum selalu bisa mengandalkan keahlian Daniel itu.

Anak buah Leo hampir semuanya sudah tumbang. Tersisa Leo dan dua orang anak buahnya yang lain.

Jaebum yang sudah turun dari helikopter, menatap bengis Leo. Ia menodongkan pistol tracking point, senapan paling termutakhir, dan bisa di pastikan target tidak akan lari dari bidikan. Jaebum mengarahkannya tepat ke dahi Leo.

"B-bos..."

"Dimana Jinyoung?!!"

Leo menelan ludahnya sulit. "Jika aku mengatakannya, apa kau akan membebaskanku, Bos?"

Jaebum tersenyum sinis. "Kau tahu betul apa yang akan terjadi pada seorang pengkhianat!! Berani sekali kau menyentuh Jinyoung!"

"B-bos...ampuni aku, aku di paksa melakukan ini...sungguh..." Leo terbata, ia memelas di hadapan Jaebum. Nyalinya ciut, apalagi di tatap tajam mengintimidasi. Jika tatapan bisa membuat orang mati, mungkin saat ini tubuh Leo sudah terbelah menjadi beberapa bagian.

"JANGAN BANYAK BACOT! KATAKAN DIMANA JINYOUNG??!!" Bentak Jaebum dengan suara lantang.

Kaki Leo semakin lemas, ia sampai jatuh berlutut hanya karena di bentak Jaebum.

Kalau Jaebum tahu, Leo mencoba memperkosa Jinyoung. Mungkin, Jaebum akan semakin gila dari ini.

"J-jjinyoung....aadaa...ddi-ddi...rruangan...bbawaah..."

Door!

Bertepatan dengan selesainya Leo bicara, Jaebum menarik pelatuk senapan di tanganya. Sebutir peluru meluncur keluar, menembus kepala Leo, membolongi kepalanya, menembus otaknya dan memincratkan darah merah pekat. Mata Leo membulat seakan belum siap dengan semuanya itu. Peluru itu melesat terlalu kencang, tepat ke depan sampai menembusi tengkorak kepala Leo dan akhirnya peluru itu berguling di lantai tidak jatuh dari tubuh Leo yang terjatuh tak bernyawa, dengan darah merah pekat yang terus keluar dan isi otak Leo yang tercecer keluar sedikit. Leo mati dengan sangat menggenaskan.

Love, Trouble (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang