Akhirnya setelah puas bercanda, pelukan mesra, cium-ciuman, Jaebum pergi mandi. Tubuhnya lengket sedikit bau amis. Untung ia sudah berbersih bekas cipratan darah di tubuhnya sebelum pulang ke rumah.
#Flashback
"Bos, dia yang menjual informasi saham perusahaan kita." Jaebum mendekati pria yang wajahnya sudah babak belur di hajar oleh anak buahnya. Jaebum menatap tanpa ekspresi, ia menginjak paha orang itu sampai orang itu meringis kesakitan dan meminta maaf.
Bukannya kasihan Jaebum malah menyeringai kecil. Ia mengambil pisau belati yang ia simpan di saku celananya. Jaebum memain-mainkan pisau belati itu di depan wajah pria itu. Jaebum menyuruh anak buahnya menyingkir memberikan dia space untuk bermain.
"Memperkerjakan tikus got sepertimu hanya menghabiskan tenagaku! Karena dirimu, aku harus kehilangan waktu berhargaku di rumah!"
"Ampuni aku bos...aku mohon ampuni—aahk!"
Jaebum menghantam wajahnya dengan sikut tangan. Darah segar keluar dari sudut bibir pria itu yang robek.
"Penghianatan harus di balas dengan nyawa! Kau tidak tahu peraturanku?!"
Pria itu menelan ludahnya dengan susah payah. Tubuhnya bergetar takut, ia memang belum ingin mati tetapi Jaebum tidak memberinya pilihan.
"Bos aku akan melakukan apa saja, ampuni aku bos, aku mohon lepaskan aku— AAAHKKK!" Ia berteriak kuat. Jaebum menancapkan pisau belati ke paha yang Jaebum injak tadi.
Darah pria itu menyiprat ke wajah Jaebum, tapi itu tidak menghentikan perbuatan Jaebum. Ia tersenyum puas.
"Kalian semua lihat! Ini peringatan terakhirku, siapa yang berani berkhianat akan berakhir seperti dia!! Kalian mengerti!!" Suara Jaebum lantang dan tegas. Semua anak buah dan karyawan yang ada di ruangan ini menunduk takut dan menjawab serempak. "Yes bos."
"Jaebum hyung, biar Jhonny saja yang mengurusnya—"
Jaebum kembali menusuk paha orang itu dengan belati dan menarik belati itu dari paha sampai ke lutut. Jackson terdiam dan tidak berani melanjutkan ucapanya. Ia bergidik ngilu. Darah segar menyembur kemana-mana seperti air mancur.
"Selesaikan dia!" Ucap Jaebum dan membiarkan belatinya masih tertancap disana.
#flashback offJaebum menyisir rambutnya dengan kedua jari-jari tangannya. Guyuran air shower yang hangat membuat tubuhnya sedikit rileks. Jaebum sangat marah, belakangan banyak anak buahnya yang berani berkhianat.
Sebelum aku membunuh Mino, Brian dan komplotan mereka. Hidup Jinyoung tidak akan tenang.
Jaebum ingin memberi Jinyoung kebebasan tetapi ia takut, di luar sana banyak sekali yang mengincar Jinyoung dan dirinya. Jaebum mengingat jelas pesan terakhir ayahnya.
"Jaebum, kau harus mencari anak Inspektur Park. Kau harus bisa melindunginnya. Hanya dia yang tahu dimana hardisk itu berada. Bagaimanapun caranya kau harus bisa melindunginya Jaebum-ah. Ayah berhutang budi kepada ayahnya."
Namun, saat itu Jaebum gagal karena ketika ia mendatangi rumah Inspektur Park, Jinyoung sudah tidak ada.
"Hyung~"
Jaebum tersentak kaget kala suara halus itu memanggilnya tepat di belakang telinganya dan sepasang tangan melingkar di perutnya.
"Baby." Jaebum menoleh melihat, ia menaikkan sebelah alisnya. Jinyoung tidak memakai sehelai benangpun.
Jinyoung mencium bahu lebar Jaebum, ia melumat-melumat mesra. Lidahnya ikut bermain handal.
Jaebum memejamkan matanya, menikmati setiap sentuhan bibir Jinyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love, Trouble (COMPLETED)
Fanfiction⚠️Warning⚠️ Boy Love Mature 🔞 ********* Park Jinyoung, seorang pemuda berumur 23 tahun terpaksa berhenti kuliah karena masalah keuangan. Kedua orang tuanya telah meninggal dunia, sekarang dia tinggal bersama Paman dan Bibinya. Jinyoung bekerja par...