"T-tapi aku ingin tidur sambil memelukmu."
Jaebum luluh, sulit sekali menolak ketika Jinyoung menatapnya dalam penuh kelembutan dan harap.
Jaebum mendekat lalu menggendong Jinyoung ala bridal style ke kasur. Jinyoung memekik kaget tapi lengannya langsung melingkar di leher Jaebum dan berpegang erat.
Jaebum membaringkan tubuh Jinyoung perlahan, tetapi Jinyoung tidak ingin melepaskan pelukannya di leher Jaebum. Kedua mata mereka saling menatap.
Jinyoung memecahkan keheningan mereka. "Apa kau sungguh mencintaiku hyung?"
"Kau meragukanku Jinyoung?"
Jinyoung menggeleng, tatapannya sendu. Jinyoung mengelus wajah dan rahang tegas Jaebum. "Hyung, jika suatu saat aku menghilang— apa yang akan kau lakukan?"
"Aku akan mencarimu sampai dapat. Aku akan mengacak-ngacak seluruh dunia dan melenyapkan siapa saja yang berani menyembunyikan mu dariku, jika perlu."
Jinyoung tertegun, ucapan Jaebum yang serius membuat Jinyoung bergidik takut. Hanya seseorang berdarah dingin yang sanggup berkata sadis seperti itu.
"H-hyung...ucapanmu membuatku takut."
Cup
Jaebum mengecup kening Jinyoung. "Jangan takut, karena itu tidak akan pernah terjadi. Selamanya kau akan ada disisiku. Sekarang tidurlah."
"Jaebum hyung—"
"Hmm?"
"Jika aku meminta sesuatu apa kau akan mengabulkannya?"
Jaebum mengernyit sebentar, kemudian Jaebum mengecup bibir ranum Jinyoung. "Asal kau tidak meminta keluar dari rumah ini atau sejenisnya!"
Jinyoung sempat memutar matanya sebal. Jaebum terlalu keras kepala dan sulit di tahklukkan.
"Aku bosan hyung. Bagaimana jika kau membawaku liburan. Ah— liburan bersama Yugyeom dan lainnya."
"Kenapa Yugyeom?" Tanya Jaebum cepat.
"Yugyeom dan lainnya hyung. Seperti Mark hyung dan Jackson juga Daniel. Kita liburan bersama. Aku ingin pantai...bagaimana?"
Jaebum berpikir sejenak, ia ingin menolak tetapi tidak tega juga. Apa salahnya berlibur bersama? Ia tahu Jinyoung bosan dan sering mengeluh karena ia terus mengurungnya di dalam rumah. Apa dengan liburan Jinyoung bisa bahagia dan melupakan niatnya untuk hidup bebas.
"Jaebum hyung? Ayolah...please..." Jinyoung memasang aegyoe terbaik dengan kitten eyes yang ia miliki.
"Okay. Tapi— aku mau bayaran untuk itu."
"Huh?"
Jaebum berguling kesamping Jinyoung, duduk bersandar dengan kedua tangan yang ia letakkan di belakang kepala.
Jinyoung menoleh dan menatap bingung.
Jaebum menggerakan pinggulnya keatas, dan menggerakan matanya menuju area perutnya.
"C'mon Ji."
Wajah Jinyoung bersemu merah ketika ia menyadari apa maksud Jaebum.
"Liburan dan pantai sekarang tergantung dari bagaimana kau membuatku senang Jinyoung." Ujar Jaebum dengan tatapan nakal dan seringai menyebalkan di wajahnya.
Jinyoung bangun dan mendekat dengan ragu, ia duduk di antara kaki Jaebum dengan badan mereka yang saling berhadapan. Jaebum menatap Jinyoung dengan lapar sedangkan Jinyoung malu-malu.
Jinyoung melihat ke selangkangan Jaebum, ia mengigit-gigit kecil bibirnya. Tanganya ia julurkan ragu untuk mengelus penis Jaebum yang masih tertidur lemas. Jaebum memejamkan mata menikmati sentuhan ringan Jinyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love, Trouble (COMPLETED)
Fanfiction⚠️Warning⚠️ Boy Love Mature 🔞 ********* Park Jinyoung, seorang pemuda berumur 23 tahun terpaksa berhenti kuliah karena masalah keuangan. Kedua orang tuanya telah meninggal dunia, sekarang dia tinggal bersama Paman dan Bibinya. Jinyoung bekerja par...