25

2.7K 349 68
                                    

"Aku akan membawamu keluar. Aku akan membantumu Jinyoung hyung."

Mark dan Jinyoung tersentak kaget mendengar suara familiar yang ternyata mendengar pembicaraan mereka sejak tadi. Kepala keduanya menoleh ke belakang, wajah Mark lebih terkejut dari Jinyoung. Ia tidak menyangka Yugyeom mengatakan gal seperti itu.

Jinyoung bangkit, berdiri tepat di depan Yugyeom. Satu alisnya terangkat, ia memicingkan mata tajam, tak percaya Yugyeom akan membantunya.

"Jangan memberiku tatapan seperti itu. Aku sudah dengar semuanya dari Daniel. Dan kau Mark hyung—" Yugeom menunjuk ke arah Mark lalu kembali berucap. "Aku juga sudah tahu tentangmu dari Jackson hyung." Wajah Mark menjadi pucat, tangannya sedikit berkeringat dingin. Jackson menceritakan tentang dirinya? Artinya Yugyeom tahu dia dan Mino...

"Ikut denganku, aku ingin menunjukan sesuatu padamu Jinyoung hyung." Yugyeom berbalik dan jalan lebih dulu, ia yakin Jinyoung akan mengikutinya.

"Hanya Jinyoung hyung yang ikut denganku." Ujar Yugyeom tegas ketika mendengar suara langkah kaki dari Mark juga.

****
Yugyeom membawa Jinyoung ke ruang baca sekaligus ruang kerja Jaebum. "Tunggu, kau tidak sedang menjebakku kan?" Pertanyaan penuh curiga Jinyoung hanya di balas dengan kedihkan bahu. Yugyeom masuk ke dalam ruang baca, membiarkan pintu sedikit terbuka untuk Jinyoung.

Jinyoung ragu untuk masuk ke dalam, bagaiman jika Jaebum ada di dalam dan Yugyeom hanya menjebaknya?!

"Masuklah hyung. Tuan besar tidak ada di rumah." Jinyoung tersentak, menoleh ke samping dengan cepat. Daniel tersenyum lembut padanya.

"D-daniel..."

"Aku akan berjaga disini, jika Tuan besar datang, aku akan memberitahu kalian."

Jinyoung akhirnya memutuskan untuk percaya dan masuk ke dalam, Yugyeom berdiri di depan rak buku raksasa di ruangan itu lalu ia menarik salah satu buka sampai rak itu berputar, menunjukan ruangan lain di baliknya. "Ruang rahasia."

"Iya, ini ruang rahasia. Cepat masuk dan kita selesaikan dengan cepat sebelum Jaebum hyung datang."

Jinyoung menuruti Yugyeom, matanya ia edarkan frustasi melihat isi ruangan itu. Begitu banyak senjata api, samurai yang tergantung di dinding, barang antik seperti vas bunga besar yang terpajang indah di keempat sudut ruangan. Di tengah ada sofa panjang dengan meja kopi. Lalu ada meja kayu panjang dengan bangku yang mengelilinginya, Jinyoung yakin itu digunakn untuk rapat atau sebagainya karenya Jinyoung melihat ada papan tulis juga layar lcd besar dengan proyektor tergantung.

"Duduklah, aku akan memberitahumu dengan Jaebum hyung sedikit. Setelah itu kita bahas tentang rencanamu untuk kabur dari sini."

Jinyoung lagi-lagi hanya menurut, ia duduk di salah satu bangku di dekat layar besar itu.

"Pertama, Jaebum adalah ketua Mafia terbesar di Korea. Yang kami lakukan memang sangat berbahaya dan mungkin bagimu melanggar hukum. Tapi bukan mau Jaebum hyung juga hidup seperti ini. Dia di lahirkan di keluarga mafia, Ayahnya adalah Yakuza yang paling di segani di zamannya pada saat itu. Awalnya pekerjaan kami tidak membahayakan warga sipil biasa. Kami hanya bertransaksi sesama mafia dan membunuh orang-orang yang memang pantas mati.—" Yugyeom menghidupkan layar lcd.

Mata Jinyoung melebar ketika melihat foto di layar itu.

"Mereka adalah kedua orang tuamu. Mereka mati karna tabrak lari ketika terjadi pertikaian antar mafia Korea dan yakuza Jepang."

Jinyoung melihat ke arah Yugyeom meminta penjelasan. "Tenang, bukan Jaebum hyung ataupun anggota Ayahnya yang melakukannya. Sungguh."

Jinyoung diam mendengarkan Yugyeom menceritakan bahwa ayah Jaebum saat itu di tipu oleh anak buahnya sendiri. Anak buah ayahnya bekerja sama dengan Nakashima, rival Ayahnya untuk menjatuhkan Geng Paradise, yaitu geng mafia yang diketuai oleh Ayah Jaebum.

Love, Trouble (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang