4. Masih sama

465 64 27
                                    

Memi lagi-lagi enggak dapet jawaban memuaskan soal putusnya Techi sama kak Neru. Gak jawab malahan. Justru ngehindar begitu Memi desak. Karena emang masih ada rasa canggung yang tertinggal, Memi gak lagi maksa waktu liat ekspresi dan bahasa tubuh Techi enggan cerita.

"Ya coba paksa dong!!" Kage terdengar menyeru dari sebrang telpon, mungkin rada gemes setelah denger curhatan Memi.

"Udah anjir, malahan gue sindir-sindir tapi teteup aja gak cerita. Kenapa gak lo yang ngasih tau kek."

"Gak ah, tanya ke orangnya langsung. Takut dibilang mengada-ngada kalo gue yang cerita."

Memi kesel karena Kage sama aja gak mau ngasih tau. "Ck.. cuma ngasih tau alesannya doang loh Ge susah amat dah."

"Jawaban gue tetep sama. Tanya sendiri ke Techinya. Dah gitu."

"Ah brengsek lo."

Kage kedenger ngehela nafas pendek diujung telpon, lalu ngomong dengan lembut. "Gini deh, kita kan tau Techi tuh gak bakal cerita kalo dianya enggak mau. Mungkin dia lagi butuh waktu, siapa tau karena putus itu ada yang bikin dia ngerasa gak usah diceritain."

"Inget gak kalo Techi tuh punya pemikiran sama kaya kak Manaka sama temen-temennya? Dia bakalan cerita kalo emang mau." lanjutnya.

"Iya tau.. dan gue inget." Jawab Memi pendek.

"Nah apa susahnya nunggu? Lagian juga Techi gak bakalan kemana-mana ini, percaya deh sama gue, dia pasti cerita kok. Nunggu waktu yang tepat aja."

Memi akhirnya mengakhiri sambungan telpon dirinya dengan Kage karena hasilnya sama saja. Tapi karena masih penasaran, dia memutuskan untuk liat ig Techi yang kata Kage udah enggak dia pake semenjak putus, eh dipake sih beberapa kali selebihnya dibiarin berdebu aja itu ig.

"Waah masih ada..." gumam Memi.

Diliatnya foto-foto Techi bersama kak Neru masih rapi tersimpan disana, enggak dihapus sama-sekali dari postingan pertama. Postingan terakhirnya membuat Memi semakin ingin tau alasan putusnya mereka.

Dan dari 3 postingan terakhir Techi, ada satu yang menarik peehatiannya.













Hirate Yurina

❤ KAGEyuuka, Shida_CHLOE, WTNB

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KAGEyuuka, Shida_CHLOE, WTNB.Rika, OZEKI and 3,467 other

Harusnya hari ini kita pacaran dua tahun, tapi hampir sebulan yang lalu kamu minta putus. Maaf kalo selama ini banyak ngecewain kamu Neru.N
📷 by Shida_CHLOE

Komentar dinonaktivkan




"Wuiiihh..." Memi gak tau harus berkomentar apa. Tidak ada clue apapun yang membuatnya mengerti bahkan setelah melihat semua postingan Techi yang kebanyakan isinya Neru itu.

"Padahal keliatannya gada masalah, mesra mulu..." batin Memi sambil liat foto-foto mesra Neru dan Techi.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Techi lagi gegoleran di kasur begitu ada chat dari Memi masuk. Nanyain lagi dikampus apa enggak, tanpa ngetik balesan Techi milih buat nelpon Memi aja langsung.

"Di kos gua Mi, kenapa?"

"Duuhh... gue lupa bawa payung, disini ujan kirain lo masih di kampus."

Diliriknya jendela kamar yang terbuka, rintik-rintik air terlihat turun. Kirain dari tadi udah reda, ternyata belum. Jam menunjukan pukul lima sore lebih 10 menit tertulis di jam digital yang ada dimeja.

"Gue jemput ya Mi."

"Eh gak usah! Hujan!"

"Gapapa kali. Daripada lo kebasahan? Hujan gini tuh awet, lama berhentinya lagian udah sore juga."

"Gausah!"

"Tunggu yak! Gue otw!"

Pada dasarnya, kosan Techi rada jauh dari kampus. Lebih mending kosan Memi yang masih bisa ditempuh jalan kaki doang. Tapi dasar emang niat, jadinya disamperin sekalian.

Dari jauh Memi bisa liat ada motor trail masuk ke halaman fakultasnya, udah pasti itu Techi karena ada bebek karet kuning nongkrong di pucuk helmnya.

Memi sebenernya gak mau dibonceng pake motor Techi tuh, gak enak! Tinggi! Mana tempat duduknya seuprit. Egois emang motornya.

Techi sendiri dateng-dateng cuma pake jaket bomber doang.

"Lah lo hujan-hujanan?" Tanya Memi bingung.

"Iya... abisnya jas ujan gue egois. Nih lo pake aja ya biar enggak kehujanan."

"Heh? Gimana-gimana?"

Techi buka tasnya yang ternyata ada lipatan jas hujan, dikasih ke Memi.

"Lo sendiri?"

"Gapapa... hujan mah cetek Mi."

"Tetep aja basah nanti.."

"Udah ah buru mumpung enggak deres nih."

Memi nurut, meskipun rada gak enak karena bela-belain Techi jemput dia kesini. Hujan sebenernya enggak terlalu gede, tapi gerimis doang. Tetep aja sih kalo dipaksain basah juga.

"Parah sih lo dibilang gak usah juga." Ucap Memi sambil megang bahu Techi, ancang-ancang naik motornya yang tinggi itu.

"Udah lama enggak hujan-hujanan bonceng cewek Mi hahaha..."

"Anjing lo emang." Desis Memi sambil mukul helm Techi cukup keras.

[4] Yang terlewatkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang