"Bangun wey buset!"
"5 menit lagi laaah!!!"
"Banguuun!! Penting anjir!!"
Masih dengan nyawa yang melayang-layang, Rikatii bangun dengan kesadaran seadanya setelah merasakan pipinya di tampar-tampar hingga hidungnya di sumbat agar tidak bisa bernafas. Matanya menyipit sempurna alias masih merem, kepalanya mendadak pening karena bangun dengan cara dipaksa.
Rikatii hanya bisa duduk dengan setengah jiwa masih di alam mimpi. Semalam ia pulang pukul 1 dini hari, dan berakhir tidak bisa tidur hingga pukul 5. Ketika matahari mulai muncul ia baru bisa terlelap. Sekarang masih pukul 9 pagi dan ia sudah harus bangun.
"Aduh ini kandang babi." Keluh Memi waktu ngelangkah mau nutup pintu kamar sebelum melaksanakan rencananya. Dengan berjinjit ia berjalan, takut nginjek ranjau karena kamar Rikatii buset berantakan pisan.
"Ada apa sih?"
"Lo tau gosip yang lagi nyebar di fakultas ekonomi sekarang?" Suara Memi kedenger panik-panik sedap.
"Hah?"
"Soal Techi sama kak Neru."
"Enggak. Emang ke—OH ANJIR IYA LUPA GUA!!" Rikatii langsung sadar setelah dapet pancingan. Matanya terbuka meskipun masih berat.
Memi menatap Rikatii penuh harap. "Lo tau?"
"Ah... itu... gue tau baru kemaren, mau cerita tadi malem, tapi keburu lupa."
"Yaudah ceritain."
"Bentar gue minum dulu yak." Kilahnya untuk menghindar. Agak belum siap cerita karena dia juga dapet gosip lengkapnya baru tadi malem pas lagi ngumpul bareng anak-anak ukm. Karena itu pula dia begadang buat ngegibah, menggali lebih dalam masalah sesungguhnya.
Karena pada kenyataannya Rikatii tau sedeket apa Neru sama Techi.
Jadi sebulan setelah golden weekend yang dipake liburan sama Rikatii itu, hubungan Memi sama Techi mendadak merenggang. Sesekali ketemu di kantin, atau saling sapa ketika papasan tapi jadi ada jarak yang tiba-tiba tercipta. Gak pernah lagi mereka pergi berdua, atau saling nyamperin satu sama lain.
Sebulan itu pula Memi emang sesekali ngeliat Techi sama kak Neru berdua, mau itu di lingkungan kampus atau di luar lingkungan kampus. Tapi udah biasa aja kok, progres move onnya dia lancar jaya karena dibantu sama tugas yang makin banyak dan menumpuk termasuk kegiatannya yang kebanyakan sama Rikatii.
Sampe kemudian hari ini, ketika seharusnya Memi gak ke kampus karena kelas kosong dan dia malah hadir karena kelupaan, begitu ke kantin beli soto karena lapar, sayup-sayup dia mendengar mahasiswa bergosip soal Techi sama Neru.
Gosipnya beneran gak enak karena mengenai hubungan mereka yang terlalu dekat, hingga kemudian melebar menjadi gosip jika masalah diantara hubungan Neru sama Fuuchan. Kabarnya beberapa hari yang lalu mereka berdua ribut di depan ruangan bem.
"Jadi gimana?"
"Gue juga baru tahu Mi sumpah. Jadi gak tau bener apa enggak. Katanya sih kak Neru selingkuh gitu sama Techi."
"Lah itu mah kita udah tau." Ujar Memi dengan nada yang amat sangat yakin.
"Nah makanya. Kita gak kaget kalo suatu hari yang kaya gini bakalan kejadian, yang bikin gue kaget sih marahnya kak Fuuchan. Lo tau sendiri dia paling adem dari semua anak bem yang kita tau, kalo dia marah berarti udah fatal banget itu."
"Mereka... putus?" Tanya Memi hati-hati.
"Katanya sih enggak. Ribut doang waktu itu, terus katanya awal masalahnya kak Neru nyindir siapa gitu di ig storynya beberapa hari belakangan sebelum ribut."
KAMU SEDANG MEMBACA
[4] Yang terlewatkan
Fanfiction2 tahun selepas Memi pindah, Techi kembali di pertemukan sama temen lamanya itu. Ada banyak hal yang Techi ceritain dan di bagi ke Memi, termasuk rasa patah hati.