13. HOLIDAY! 2.2

446 59 12
                                    

Techi bangun agak siang, sekitar jam 9. Disampingnya Kage masih tidur, nafasnya terlihat teratur. Pusing dikepalanya langsung menyerang begitu mencoba duduk.

"Duh sial..."

Pintu kamar terbuka, ada Memi dengan segelas air putih ditangannya.

"kebetulan banget lo udah bangun."

"Baru aja."

"Pusing gak?"

"Iya Mi duh berasa muter gitu kepala gue."

Memi ngedeket sambil nyerahin obat yang Techi terka sebagai aspirin, soalnya inget dulu pas hangover cuma gara-gara ciu dia juga dikasih obat itu biar enggak kleyengan.

"Airnya Mi elah masa obat doang?"

"Ini?"

"iya lah."

Alih-alih segelas air putih digelas tinggi itu dikasih, Memi malah mengguyurkannya ke kepala Techi.

"MI!!" Techi refleks berdiri takut airnya kena kasur. Rambut pendeknya tidak busa menahan laju air untuk mengalir.

Ubun-ubunnya langsung kerasa adem.

"Nakal sih lo." Gumam Memi, seperempat air yang tersisa dia arahkan ke wajah Techi. Di cipratin sampe kenger suara air ngepret muka.

"MEMI!!"

"HAHAHAHAHAHA Biar langsung seger!"

Techi berdecak. "Tega lo ya sama gue."

"Iya emang tega, salah siapa minum kaya gitu semaleman? Turun sana ambil minum sendiri."

"Iya."

Dengan kepala dan bahu serta seperempat bajunya basah Techi turun dari kamar, menuju dapur. Meskipun pusingnya belum hilang sempurna, rada seger juga diguyur Memi barusan.

"Buset kenapa lo?" Risa kaget ngeliat Techi datang-datang udah basah aja bagian atas tubuhnya.

"Diguyur Memi kak."

"Kok bisa?"

Techi ngangkat kedua bahunya lalu duduk di kursi meja makan ngadep Risa yang lagi motongin sayur. Barulah dia sadar bukan hanya ada Risa disana, tapi ada Neru juga. Sama-sama lagi masak kayanya. Mau berdiri lagi kagok bener, baru juga duduk.

Jadinya Techi canggung.

"Nih minum." Techi ngadah karena seseorang ngasihin segelas air putih dihadapan dia. Ternyata Neru. Mau gak mau Techi terima dan langsung minum karena dia emang butuh air buat nelen aspirin.

"Yang lain pada kemana kak?"

Hening.

Pertanyaan Techi sama sekali Neru maupun Risa enggak jawab.

"Kak?"

Risa berhenti motongin wortel karena ngerasa pertanyaan tadi ditujukkin ke dia. "Lo nanya gitu ke gue apa ke Neru?"

"Lo lah." Gumamnya. Tak jelas.

"Oh lupa gue. Lo udah gak manggil Neru pake embel-embel kakak lagi ya?" Ledek Risa sambil matanya ngelirik Neru yang lagi bikin telur dadar. "Akanen masih tidur kayanya, kalo Manaka sih udah ngacir duluan."

"Ooooooo...."

Tiba-tiba hp Risa berbunyi, ada nama pacarnya tertera di layar. Sebuah video call sih.

"Ambilin tripod gue gih di kamar, udah dikeluarin dari koper kok." Perintah Risa ke Techi yang lagi nganggur alias cuma duduk-duduk itu.

"Oke."

[4] Yang terlewatkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang