6. perlahan terbuka

499 71 22
                                    

"Nih Mi buat lo."

"Apaan nih?" Memi langsung ngintip paperbag yang barusan Techi kasih. Diliat dari atas sih tulisannya merk bakpia kas jogja. "Wah dari Jogja lo? Pantesan 2 hari ini gak keliatan."

Hari ini Techi janjian sama Memi buat ketemu di kantin, katanya ada yang mau dikasih. Karena keseringan sama Memi, Techi jadi tau jadwal kuliahnya. Kapan Memi kosong, kapan Memi full ada kelas. Kapan mereka bisa ketemu pas jeda kelas kalo waktunya sama.

Makanya kadang Techi suka tiba-tiba ngajak pulang bareng atau ngejemput kalo lagi mau.

"Bukan gue yang dari Jogja, tapi dapet kiriman dari kak Manaka."

Memi langsung noleh, berhenti ngambil bungkusan bakpia. "Kak Manaka?"

"Iya, abis ketemu kak Rika dia..."

"Gak capek apa backstreet ya." Gumam Memi sambil sibuk ngeluarin isi paperbag, ada beberapa kaos, ada aksesoris, ada makanan lain selain 2 kotakan bakpia. Gantungan kunci juga ada.

"Bukan backstreet deh kayanya, emang dijalanin aja. Bukan gak mungkin keluarga kak Rika tau, mata-matanya banyak coy apalagi kak Manaka suka nginep. Yang laporan mah pasti ada aja tuh tapi dibiarin."

"Sok tau." Ujar Memi.

"Yeee beropini boleh dong?"

Mereka kemudian sama-sama ketawa, sekali lagi bikin semua orang yang ada dikantin merhatiin. Bukan hal aneh lagi itu dua maba keliatan akrab banget.

"Nanti abis kelas ke kfc yuh." Ajak Techi.

"Ngapain?"

"Temenin gue sih, tapi kalo lo juga mau makan ya ayo."

"Harus banget apa di kfc?"

"Oh tentu.." jawab Techi sambil nyengir.

"Maniak."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sorenya mereka beneran ke kfc, menjelang magrib sih sebenernya karena Memi harus ngurusin dulu sesuatu.

"Ayolah Mi anjir lama betul."

"Ini helmnya macet wey."

Techi yang awalnya udah beberapa langkah didepan Memi lantas balik ngedeket, "Sini gue bantuin."

Memi sejenak tertegun waktu Techi berdiri deket banget sama dia, apalagi pas tangannya dengan santai buka 'ceklekan' helm yang kadang macet itu.

"Nah udah.. ayo! Lapar nih!"

"I-iya."

Di kaefsi seperti biasa Memi yang pesen dan Techi yang nyari tempat duduk buat mereka. Langkah Techi lantas berhenti untuk beberapa saat begitu liat dua sosok familiar lagi duduk gak jauh dari tempat dia berdiri.

Techi langsung salah tingkah begitu salah satunya terlihat sadar diperhatikan. Makanya dia langsung grasak-grusuk nyari meja kosong yang posisinya agak jauh. Tapi kayanya Techi lagi bad luck deh, soalnya cuma ada meja kosong berjarak 2 meja dari sosok yang dia hindari.

"Nih."

Memi langsung ngerasa aneh karena Techi kaya jadi kaku gitu. Kakinya aja digerakin di bawah meja. Jarinya diketuk-ketuk gak jelas.

"Bisa bungkus aja gak sih Mi?"

"Heh anjir baru juga nyampe tempat duduk, bukannya dari tadi ngomong."

"Yaudah tapi cepet makannya ya."

"Lo kenapa sih?" Memi jadi penasaran, matanya otomatis ngelirik sekelilingnya dan gotcha! Ada Neru duduk enggak jauh dari mereka sesuai dugaannya. "Eh? Kak Fuuchan?"

[4] Yang terlewatkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang