"Odi mau makan es krim dari sumbernya langsung." —Odi.
"Hah?"
***
Arka masih merasa dongkol atas tindakan konyol menyerempet gila yang terjadi semalam. Saat Melodi justru memintanya mencari tukang dagang kuaci. Jika tahu akan sesial ini, kemarin dia hanya perlu menawarinya kuacinya saja.
Semalaman Arka sudah seperti orang kurang kerjaan yang mencari pedagang kuaci. Kampretnya, malam itu dia membeli kuaci tersebut di supermarket. Jadi, demi memenuhi keinginan Melodi, dia dengan tidak rela harus membuang jauh-jauh harga diri dan urat malu sekaligus sisa uangnya.
Arka bahkan harus beradu mulut dengan segala tawar menawar yang banyak menguras tenaga serta ketebalan dompetnya.
Hanya demi si sinting Melodi.
Namun setelah semua yang dia korbankan untuk membawa tukang dagang ini menghadapnya, Melodi justru sudah terlelap sangat nyenyak. Padahal sebelumnya Melodi berkata jika Arka tidak mencari tukang dagangnya, dia tidak akan mandi dan tidur.
Arka menguap sekali lagi.
"Kenapa dia?" Wira menunjuk Arka dengan dagunya.
Aditya tersenyum tipis. "Kelelahan sepertinya, Dok. Semalam dia benar-benar jadi perawat sejati."
"Lo ngerjain gue, ya?" Arka mendelik kesal pada Aditya.
"Ngerjain gimana?"
"Yang semalem." Arka memang masih tidak mengerti kenapa Aditya mengabarinya kalau Melodi sedang berkelahi, tetapi tidak melerainya sendiri. Pria itu justru menyuruhnya yang tidak ada di lokasi untuk melerai. Apa maksudnya?
Arka menghela napas lelah. "Enggak bisa, ya, Ayah kasih hukuman selain ini? Atau langsung maafin Arka aja?"
"Kenapa harus begitu?"
"Arka enggak sanggup. Liat!" Arka menunjukan lingkaran hitam di bawah matanya, kemudian bekas cakaran di tangannya. "Baru sebentar aja Arka udah begini. Gimana kalo lama-lama? Kenapa enggak cari perawat lain aja?"
"Sudah, tapi mereka semua cuma bertahan satu atau dua minggu, setelah itu nyerah."
Arka merinding. "Satu sampai dua minggu? Gue bahkan udah mau nyerah di hari pertama."
***
Es krim. Es krim. Es krim.
Suara melengking Melodi terus menggema memenuhi kamar gadis ini. Sudah sepuluh menit Melodi jongkok sambil memeluk kaki Arka dan berteriak meminta es krim.
"Es krim. Es krim. Odi mau es krim, obat kaki!"
"Beliin enggak? Beliin Odi es krim sekarang!"
"Lo budek, ya? Odi bilang mau es krim!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Psychiatrical
ChickLit[ TAMAT | PROSES REVISI ] "Lo itu cewek paling sinting yang pernah gue temui dan kewarasan lo adalah kegilaan yang selalu gue cari sampai mati." Kebiasaan buruk menghambur-hamburkan uang membuat seorang Arkana Elfreda mendapat hukuman dari sang aya...