"Gue mau tau lo anggep gue apa di hidup lo?" —perawatnya.
"Em ... babu?" —pasiennya.
***
Menjadi pribadi yang penasaran akan hidup orang lain sebenarnya bukanlah hal yang Arka senangi. Itu merepotkan dan tentunya tidak berguna. Namun baru kali ini, dia merasa begitu penasaran dengan hidup orang lain.
Orang itu Melodi. Tentang masa lalunya dan juga apa yang ada di benaknya.
Arka bisa merasakan bagaimana seorang Abhimanyu kewalahan menghadapi Melodi. Tidak. Bukan gadis itu, tetapi situasi yang pria itu sebut sedang kacau balau.
Perkataan Abhi kemarin masih terngiang-ngiang di kepalanya hingga saat ini. Melihat bagaimana keseriusan Abhi yang memohon agar dia menjaga dan selalu membuat Melodi tersenyum membuatnya kala itu harus menganggukan kepala.
Arka yakin anggukannya itu tidak salah. Dia sudah berjanji pada Ayahnya dan mulai kemarin dia secara tidak langsung membuat janji baru. Arka akan menepati karena dia tidak suka mengingkari.
Melihat bagaimana Melodi menangis keras memanggil Papanya di pelukan Abhi membuat Arka semakin yakin. Melodi bukan hanya butuh semangat, gadis itu butuh seseorang di sampingnya. Seseorang yang akan menemaninya melewati masa-masa sulit.
Melodi butuh teman.
Bagi Arka, Melodi sudah menjadi temannya saat kejadian di rooftop. Mulai sekarang Arka pun akan membuat Melodi menganggap dirinya teman juga. Banyak hal akan Arka upayakan agar gadis itu bisa lebih terbuka dengannya.
Seperti janjinya kemarin, hari ini Arka membawa Melodi pergi ke suatu tempat yang pasti selalu ramai pengunjung. Dufan. Arka rasa tempat itu cocok untuk Melodi yang katanya ingin 'terbang'.
Mata Arka mengamati penampilan Melodi. Gadis itu menggunakan kemeja putih panjang yang dipadukan dengan baju kodok berwarna cokelat motif dan sandal kelinci terbaiknya juga diikutsertakan. Melodi juga membawa tas selempang berwarna kuning. Bagi Arka penampilan Melodi saat ini lumayan menarik dari sekadar baju tidur yang sering dia pakai.
"Ayo masuk." Arka tidak lupa menggenggam erat sebelah tangan Melodi.
Tentu dia masih ingat kejadian di Mall saat itu. Selama perjalanan ke sini pun Arka tetap mengingatkan Melodi untuk tetap bersamanya.
Sebelum berangkat menjemput Melodi, Arka juga sempat berdebat dengan Wira. Ayahnya tidak setuju dia membawa Melodi ke Dufan dalam keadaan dirinya sedang tidak sehat. Setelah kejadian Arka yang pingsan, Wira memang jadi lebih memperhatikannya. Terlebih sebentar lagi dia sudah mulai ujian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Psychiatrical
ChickLit[ TAMAT | PROSES REVISI ] "Lo itu cewek paling sinting yang pernah gue temui dan kewarasan lo adalah kegilaan yang selalu gue cari sampai mati." Kebiasaan buruk menghambur-hamburkan uang membuat seorang Arkana Elfreda mendapat hukuman dari sang aya...