43. Kejutan Menyakitkan

7.2K 1K 196
                                    

Arka, Melodi, dan yang lainnya sudah kembali ke Jakarta setelah dokter mengizinkan Melodi pulang. Namun, Arka pulang tidak dalam keadaan tenang. Micho mengatakan jika malam di mana Arka memutuskan untuk menemani Melodi, Fara pergi dari vila dengan keadaan sangat kacau setelah lama menangis. Tidak sendiri, Fara dijemput oleh seseorang pria menggunakan mobil.

Mendengar fakta tersebut, pikian Arka langsung tertuju pada seseorang bernama Rico yang beberapa waktu lalu pernah menghubungi Fara melalui telepon.

Lift membawa Arka ke lantai unit apartemen Fara. Arka sedikit berlari menyusuri koridor. Namun ketika berbelok langkah kakinya perlahan berubah pelan. Seiring dengan pemandangan yang membuatnya seketika kehilangan kata-kata. Di depan sana, Arka melihat Fara memeluk seorang pria di depan pintu apartemennya sendiri.

Dulu Arka tidak percaya Fara berseligkuh jika ia tidak melihat dengan mata kepalanya sendiri. Dan hari ini, ia melihatnya dengan sangat jelas. Ini nyata dan rasanya begitu menyakitkan. Arka memaksakan diri mendekati mereka yang belum menyadari kehadirannya.

Jika dilihat dari penampilannya, Fara masih menggunakan pakaian malam itu. Dan pria itu, terlihat rapi dengan setelan jas.

"Fara." Arka memanggil.

Fara melepas pelukannya dengan cepat begitu mendengar suara Arka. "Arka, kenapa kamu-"

"Bisa ada di sini?" Arka menimpali sebelum Fara menyelesaikan kalimatnya.

Arka mengepalkan tangan ketika menyadari adanya bekas air mata di pelupuk mata Fara yang memerah. Arka tidak tahu sebenarnya apa yang terjadi padanya. Fara terlalu menyimpan banyak rahasia darinya.

"Dia siapa?"

Arka menoleh saat pria itu bertanya pada Fara.

"Kak Rico, dia ... dia ...."

Arka semakin mengetatkan rahang saat mengetahui Fara memanggil pria itu dengan sebutan 'kak'. Seperti yang sudah ia duga, pria itu adalah Rico.

Arka mengulurkan tangannya pada Rico. "Gue Arka, pacar Fara," ucap Arka penuh penekanan.

Rico membalas jabatan tangan Arka. "Rico Rawindra."

Rico hanya memperkenalkan namanya, tetapi sanggup membuat Arka terdiam beberapa saat setelah mendengar nama belakang pria itu. Rawindra, semua orang tahu nama itu adalah jajaran dari orang kaya raya yang berpengaruh.

Arka melepas jabatan tangannya. "Sori udah ganggu waktu kalian." Lalu beralih menatap Fara. "Far, thank you buat kejutannya. Gue bener-bener terkejut, loh. Gue balik, ya?"

Tanpa menunggu Arka berbalik dan mulai melenggang pergi. Namun, baru beberapa langkah, pergelangan tangannya dicekal Fara. "Arka ...."

Dengan terpaksa Arka kembali berbalik dan menatap Fara dengan pandangan bertanya.

"Ka-kamu boleh beranggapan buruk apa aja soal aku. Aku bakal jelasin semuanya sama kamu. Aku masih sayang sama kamu, Arka," ujar Fara terdengar panik.

Arka melepas tangan Fara di tangannya. Kemudian menghapus sisa air mata itu. "Thank you for loving me. Gue butuh waktu sendiri. Sampai sadar kalo ini nyata."

"Arka ...."

Arka mengabaikan Fara. Tanpa berkata apa pun lagi, ia melenggang pergi. Menulikan telinga ketika Fara memanggil namanya berkali-kali. Rasanya sangat menyakitkan. Hal yang ia takutkan pada akhirnya terjadi.

Terlalu banyak rahasia yang Fara sembunyikan darinya, bahkan sampai detik ini. Entah siapa yang memulai keretakan ini, semua semakin nyata, semakin sulit untuk kembali seperti semula. Tidak ada kata pisah, tetapi keadaan memaksa untuk menyebutnya sebagai perpisahan.

Love in PsychiatricalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang