3

144K 4.2K 149
                                    

Pagi ini alana sudah bersiap memakai pakaian untuk ke pemakaman papahnya. Setelah solat subuh alana bergegas keluar dari kamar dan duduk di samping jenasah papahnya, Alvin yang berada di sana hanay menatap sendu pada adiknya yang sampai saat ini tidak berhenti mengeluarkan airmatanya. Iqbaal yang sudah selesai membacakan yasin menghampiri alana

“lana kamu makan ya aku gak mau kamu sakit" iqbaal menuntun alana ke meja makan.

"bun iqbaal minta tolong donk siapin makanan buat alana" bunda hanya menganguk setuju.

Setelah makan sudah tersedia iqbaal langsung menyuapi alana yang masih dengan kesedihanya.

Acara pemakaman sudah di laksanakan semua keluarga yang datang pun berangsur pulang ke rumah mereka masing2-masing. Semua proses di lakukan oleh alvin dan iqbaal bersaman, mulai memandikan menyolatkan dan menguburkan pun mereka selalu saling membantu.

Setelah pulang dari pemakaman iqbaal langsung membersikan tubuhnya di kamar alana. Dan entah sejak kapan koper pakaian iqbaal sudah ada di kamar alana. Setelah selesai mandi dan sudah tampak segar dari sebelumnya iqbaal keluar dan ikut berkumpul dengan keluarga yang masih ada di sana.

Saat ini alana sudah berada dalam pelukan tante amel kembaran mamah nya.

"sayang jangan sedih terus donk kan ada tante yang selalu siap angkat telelfon kamu denger cerita kamu ya" amel berusaha menenagkan keponakan yang sangat iya sayangi.

"iya tan makasih ya" alana mengecup sekilas pipi amel.

"sayang kamu juga bisa cari bunda ko kalo kamu lagi ada masalah" alana pun langsung memeluk bunda sinta dengan sangat erat.

"alana kamu tau gimana papah sama mamah mu bisa pacaran terus menikah semua itu karana bunda sinta dia lah mak comblang papah dan mamah mu" alana langsung duduk tegab dan antusias mendengar cerita dari amel.

"bunda sinta ini sahabat tante sama mama mu dari smp loh dulu kami hanay bertiga amel sinta dan meli. Sampai sma kami masih bertiga sampai suatu hari mamah mu cerita ke sinta kalo dia suka sama papah mu yang super duper dingin tapi karna kegesitan rike mamah mu akhirnya bisa jadian sampai menikah sana papah mu semua ya gara2 bunda sinta ini" alana pun kembali memeluk sinta dengan erat dan sesekali mengecup pipi sinta

"makasih ya bunda sudah mau memperjuangakan cinta mamah sama papah" sinta terkekeh kecil dan mencium kedua pipi alana

"bunda ody di angurin nih" ody mengerucutkan bibirnya. alana pun langsung berahli lagi memeluk ody.

"baal lo istirahat aja ajakin juga alana lo dari semalem belum tidur" alvin menepuk2 punggung iqbaal.

Setelah itu iqbaal beranjak dan mengajak alana untuk istirahat. Sesampainya di kamar iqbaal hanya membaringkan badanya di sofa dekat tempat tidur alana.

"a makasih ya sudah mau jagain aku dan ngurus perusahan papah" cukup cangung tapi alana berusaha mengatakanya.

"aa tiduranya jangan di situ tidur di sini aja aa kan aa sudah jadi suami aku" iqbaal hanya menatap alana dengan kerutan di dahinya.

"kamu serius bolehin aku tidur di samping kamu" alana hanay mengangguk dan iqbaal berahli ke sebelah alana dan memeluknya.

"makasih sudah mau terima aku jadi suami mu ya" alana hanay mengangguk dan menengelamkan wajahnya di dada bidang iqbaal. Dan akhirnya mereka terlelap karna lelah.

¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤

Hari ini sudah seminggu papah pergi, Dan besok adalah hari ulang tahun alana dan iqbaal. Pagi pagi sekali alana sudah berada di dapur untuk sekedar memasak nasi goreng buat suaminya dan abangnya. Alana memang hobi sekali memasak makanya jika ada waktu luang alana selalu menyempatkan untuk masak.

My Teacher my Husband (IDR) (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang