35

44.9K 1.5K 55
                                    

Perut alana sudah semakin besar dan alana akan melahirkan dalam waktu dekat ini. Amora sudah melahirkan terlebih dalu dan anak amora adalah laki-laki sedangkan salsa berbeda 2 bulan dari amora anak salsa perempuan. Dan teh ody baru bulan kemarin dia lahiran dan alhamdulillah anak teteh adalah laki-laki.

Sedangkan iqbaal dia masih saja sering bertemu dengan mika karna masalah bisnis. Dan setiap iqbaal bertemu dia pasti alana selalu cemburu. Tapi iqbaal selalu bisa membujuk alana dan kadang iqbaal membawa alana.

Seperti pagi ini iqbaal sudah turun lebih pagi karna akan meeting dengan perusahan mika. Dan iqbaal masih mengajak alana bersamanya.

Alana menunggu iqbaal di ruanganya. Sedari tadi alana sudah merasakan perutnya yang sangat sakit. Tapi untungnya alana sudah pernah mengalaminya jadi alana sebisa mungkin bersikap tenang mungkin saja ini adalah kontraksi palsu atau semacamnya. Alana sedari tadi berusaha mengatur nafasnya. Alana juga sudah menelfon bibi untuk menyiapkan pakaian bayi yang akan di bawa ke rs.

Alana merasakan ada sebuah cairan mengalir di pangkal pahanya. Alana melihat ke bawah dan ternyata itu adalah air ketubanya yang sudah mengalir. Buru-buru alana mendatangi sekertaris iqbaal.

"mba telfonin supir mba air ketuban aku udah pecah aku mau lahiran mba cepetan mba" perintah alana menahan sakit yang ada di perutnya.

"sudah mba ayo saya bantu mba kebawah" sekertaris itu menuntun alana dan membawanya masuk ke dalam mobil.

Sebelum pergi meninggalkan kantor iqbaal alana sempat berpasan jangan kasih tau iqbaal sampai iqbaal selesai meeting. Alana gak mau mengganggu iqbaal bekerja apa lagi saat meeting.

Iqbaal sudah keluar dari ruang meeting dan melihat sekertarisnya yang sangat gelisah. Dan sepertinya sekretarisnya itu mau menyampaikan sesuatu.

"ada apa" tanya iqbaal mendatangi sekertarisnya.

"anu pak aduh itu mba alana mau lahiran tadi sudah di bawa ke rumah sakit pak sama supir" mata iqbaal langsung membulat sempurna.

"kenapa kamu gak ngomong dari tadi kenapa kamu gak langsung panggil saya di ruang meeting"

"maaf pak itu pesan mba alana"

Tanpa pikir panjang iqbaal langsung mengambil kunci mobilnya dan berlalri menuju rumah sakit yang tadi di sebutkan oleh pak supir yang tadi dia telfon.

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Iqbaal sudah tiba di rumah sakit tempat alana akan bersalin. Iqbaal langsung menuju ruang bersalin ternyata alana sudah di sana sedang mengatur nafas untuk mengeluarkan bayi nya.

Iqbaal mengenggam tangan alana dan alana juga mengenggamnya dengan erat. Alana terus memegangi tangan iqbaal dengan erat. Ini adalah perjuangan antara hidup dan mati untuk seorang ibu.

"tahan sayang kamu pasti bisa sabar ya terus sayang" iqbaal menyemangati alana.

"ayo dok di dorong terus dok sedikit lagi dok" semangat dokter amel teman kerja alana

Dan dengan kekuatan alana yang tersisi sedikit, alana berhasil mengeluarkan seorang bayi. Suara tangis mengelegar di ruangan ini. Air mata iqbaal sudah tidak bisa di bendungnya baru kali ini dia menyaksikan seorang wanita meliahirkan. Betapa bodohnya dia dulu meninggalkan sang istri yang sedang mengandung.

"bayinya perempuan dok ini" dokter amel memberikan bayi perempuan itu pada iqbaal.

Lantunan adzan yang merdu mengema di ruangan ini. Iqbaal melirik alana yang sudah menitihkan air mata. Bahagia dia meliaht ini andai saja dulu kelvin bisa merasakan apa yang di rasakan oleh sang adik.

My Teacher my Husband (IDR) (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang