Matahari pagi sudah mulai menyinari separuh dari rumah ini. Kelvin yang sudah bersiap dengan pakaian sekolahnya turun ke bawah mendatangi iqbaal dan alana.
Kelvin melihat pemandangan yang begitu indah pemandangan yang selalu diharapkanya. Bahagia sekali kelvin melihat pemandangan itu iqbaal tidur bersandar dan memeluk alana yang tertidur di dada bidang iqbaal.
"bi jangan bangunin ayah sama bunda ya evin habis makan di antar supir aja ke sekolah" kata kelvin pada bibi
"baik den bibi biarin non sama tuan tidur udah lama bibi gak liat non sebahagia ini" ucap bibi di barengi tawanya.
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Perlahan alana membuka matanya di liriknya jam yang tergantung di dinding. Jam itu menunjukkan pukul 9 pagi. Di lihatnya tangan iqbaal masih setia melingkar di tubuhnya. Perlahan alana melepaskan tangan iqbaal saat sudah terlepas alana berahli menuju dapur, si bibi hanya meninggalkan pesan di kulkas. Alana menyedu 2 cangkir kopi, saat dia menyedu kopi sebuah tangan kekar melingkar di pinggangnya.
"kopi buat aku sayang" tanya iqbaal
"aa udah bangun toh"
"iya pas tadi bibi sama ira pergi ke pasar aku udah bangun cuma tidur lagi liat kamu tidurnya pulas banget"
"makasih ya udah mau nemenin aku kita kasih bangun kelvin yuk a" ajak alana
"gak usah sayang anak kita itu udah turun ke sekolah dari pagi mending kita buatkan anak kita penganti manda aja gimana"
Seketika alanA langsung berbalik badan dan mencubit pinggang iqbaal pelan. "dasar mesum ingat kita itu belum sah tau"
"sayang sebenarnya dalam agama perceraian saat si wanita sedang hamil itu tidak sah loh jadi sebenarnya kita masih muhrim"
"itu sih maunya aa aja udah nih kopinya di minum aku mau mandi dulu" alana meninggalkan iqbaal.
"sayang ikut mandi donk mumpung kita cuma berdua di rumah"
qbaal sedikit berterika karna alana sudah jauh menuju kamarnya. Senyum iqbaal terukir di bibirnya sudah sangat lama sekali iya tidak merasakan hal seperti ini. Dulu saat bersama alana iqbaal akan selalu mengodanya saat bangun tidur.
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Alana sudah bersiap dengan pakaian rapinya begitu juga dengan iqbaal. Mereka bersiap akan menjemput kelvin di sekolahnya.
"sayang sudah belum buruan sayang" iqbaal mengetuk pintu kamar alana
Ckrek.......
"yuk udah siap nih pulang dari jemput kelvin kita singah ke minimarket ya mau belanja bulanan terus kita mampir deh tempat bunda" iqbaal hanya memgangguk dan mengikuti alana dari belakang.
Karna jalan yang macet alana hanya memainkan ponselnya. Sedangkan iqbaal sibuk mengoceh karna jalanan yang macet itu.
@alana
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher my Husband (IDR) (REVISI)
RomanceCerita 18++ menikah di usia 17 tahun????? sama guru yang ngajar di kelas?????? beda usia 4 tahun???? kebayang kan nikah di usia 17 tahun gimana rasanya dan dalam keadan masih sekolah masih kelas 3 sma. "pah aku masih mudah kenpa ga abang aja yang...