11

74.1K 2.4K 67
                                    

Sedari tadi iqbaal menunggu alana yang sedang di periksa oleh dokter. Iqbaal mondar mandir di depan pintu ruang periksa. Iqbaal sudah menelfon bunda tadi.

"baal gimana alana" tanya bunda panik.

"iqbaal juga gak tau bun maafin iqbaal bun ini salah iqbaal"

Bunda memeluk iqbaal, untuk menenangkan anaknya dari ketakutan. Tak beberapa lama dokter keluar dari ruang periksa.

"dok bagaimana keadan istri saya dan anak saya" dokter itu tersenyum kebetulan dokter itu ada lah teman alm mamah alanaa.

"kamu tenag aja alana gapapa tapi kamu harus jaga ya saat ini kondisi kandunganya lemah apa dia gak makan apa-apa ya atu dia kecapean" iqbaal tersenyum legah.

"boleh saya masuk dok" tanya iqbaal dan di jawab dengan angukan.

Ceklek......

Pintu ruang pemeriksaan terbuka nampak seorang gadis yang mengunakan seragam sekolah tengah berbaring di atas tempat tidur.

"alana" sapa iqbaal pada istinya yang menatap langit2 ruangan ini.

"maafin aku ya kamu marah sama aku" tanya iqbaal memegang tangan alana dan menciumnya sekilas.

Alana berusaha tersenyum kepada iqbaal. Alana tidak mau iqbaal tau kalo alana sedang curiga padanya.

"aku yang harusnya minta maaf sama aa aku udah kaya anak kecil" iqbaal memeluk tubuh alana yang masih terbaring.

"kamu gak salah aku yang salah sudah pulang malam banget sampe kamu ngambek gak mau makan aku udah terlalu sibuk sama pekerjan aku" sesal iqbaal.

"aa seandainya kamu jujur akan semuanya mungkin aku bisa mundur aku tau kamu saat ini masih mencintai wanita yang beberapa hari ini kamu telfon diam-diam walaupun aku belum dapet bukti yang pasti" batin alan.

"sayang kamu gak kenapa-napa kan" tanya bunda yang masuk ke dalam ruangan pemeriksan.

Alana berahli menjadi duduk. "gak bunda aku cuma kecapean aja bun" bunda langsung memeluk alana.

"alana kamu harus banyak istirahat donk jangan bandel" kata dokter yang tadi memeriksa alana.

"heheh ya tan makasih ya lana udah boleh pulang gak tan" tanya alana pada tante intan dokter yang tadi memeriksanya.

"ya tapi jangan lupa minum obat kamu ya" alana hanya mengangguk.

Sesampainya di rumah, iqbaal langsung membawa alana untuk istirahat di kamar.

"kamu mau makan apa lan" tanya iqbaal.

Alana hanya menjawab dengan delengan pelan. "kamu tuh maunya apa sih mau bunuh diri kalo kamu gak makan terus bisa mati tau lan" nada bicara iqbaal sedikit emosi.

"kamu mau makan apa ngomong sama aku" iqbaal menatap alana yang tertunduk.

Iqbaal menarik wajah alana agar maungadap ke iqbaal. Iqbaal melihat setiap lekut wajah alana dengan seksama.

"maafin aku alana aku sudah kecewain kamu aku juga bingung harus bagaimana sekarang ini" batin iqbaal.

"aku makan nasi padang boleh aa" tanya alana takut.

Iqbaal tersenyum mendengar permintan alana dan wajah takutnya membuat ke imutan alana bertambah.

"ya aku beliin ya di depan" kali ini alana kembali merasakan kelembutan iqbaal.

"pake rendang ya gak usah pake daun singkong" pinta alana dan iqbaal hanay mengangguk dan mencium sekilas bibir pucat alana.

Cukup lama iqbaal pergi, iPhone iqbaal pun tertinggal di kamar. Sedari tadi iPhone iqbaal itu berbunyi. Alana meraih iphone iqbaal dan melihat nama yang tertera di layar iPhonenya. Terlihat nama shopy, alana mengangkat dan ber ucap

My Teacher my Husband (IDR) (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang