7

97.4K 2.9K 35
                                    

Setelah alana sudah kembali bersekolah lagi. Dan kali ini alana diantar oleh rama ke sekolah, ya semalam alana tidur di rumah rama dan menceritakan keluh kesahnya pada budenya. Walu bude itu terkenal tegas tapi bude sangat sayang pada keponakanya dan sangat sangat sayang pada alana.

"mas rama nanti kalo di kantor ketemu sama iqbaal bilang aja mas anter aku ke bandara bilang aja aku ke LA ya" rama hanya mengngguk.

Alana tak tahu saja iqbaal sedari tadi menelfon rama dan tak sama sekali di matikan oleh rama.

"lo urus kerjan di kantor gue ke sekolah sekarang lagian hari ini gue ada jadwal ngajar di kelas 2" setlah itu iqbaal langsung mematikan telfonya.

Pelajaran demi pelajaran alana ikuti dengan baik. Jam sudah menunjukan waktunya untuk istirahat bel juga sudah berbunyi beberapa menit yang lalu dan guru pun sudah keluar dari kelas mereka.

"kantin kyu" ajak amora dan danu.

"gak gue di kelas aja deh mager gue" balas alana.

Dan mereka semua pun paham bahwa sahabatnya ini ingin sendiri dan tak ingin di ganggu.

"perhatian perhatian alana segera menghadap ke ruangan saya" suara ibu tuti sangat amat familiar di telinga alana.

Entah masalah apa yang alana buat sampai-sampai iya harus di panggil oleh guru bk.

"woy lo di panggil noh sama guru bk" kata angga sang ketua kelas.

"ya gue tau hemm apa lagi salah gue ya allah" grutu alana.

Alana berjalan ke arah ruangan bk yang bersebelahan dengan ruangan iqbaal. Sekilas alana melihat ruangan iqbaal yang tertutup rapat.

"permisi bu" ucap alana dengan sopan. Alana sudah meliahat wajah ibu tuti yang saat ini ingin memakanya dengan ganas.

"duduk kamu" perintah ibu tuti dengan nada ketusnya.

"benar kemarin kamu hamil terus keguguran maka dari itu kamu masuk rumah sakit" seketika alana langsung kaku tak tahu harus menjawab apa.

"ehem"

suara deheman itu mampu membuat ibu tuti tertunduk seketika.

"pak iqbaal silahkan pak" iqbaal duduk tepat di samping alana.

"ada apa ini saya tadi dengar ibu memanggil alana dari pengeras suara" tanya iqbaal dengan nada datarnya.

"begini pak anak ini memang dari dulu nakal dan sekarang dia membuat masalah lagi yang akan menjelekan nama sekolah kita" iqbaal mengerutkan kedua alisanya.

"maksud ibu apa saya kurang paham" alana menatap iqbaal

"ini aa ibu tuti marah aku gak masuk gara-gara kemarain di rumah sakit" ucap alana dengan manja.

"alana kamu yang sopan dengan pak iqbaal kamu tau pak iqbaal ini pemilik sekolah ini." nada suara bu tuti meninggi.

"begini pak alana ini hamil dan keguguran makaya dia tidak masuk sekoalah" jelas bu tuti dengan hati-hati.

Iqbaal hanya tersenym ke arah ibu tuti "panggil kepala sekolah dan semua guru2 keruangan saya kalian harus tahu 1 hal dan kamu alana ikut aa" iqbaal menarik alana keluar dari ruang bk dan berpinh keruanganya.

Setelah semua guru dan kepala sekolah berkumpul di ruangan iqbaal.

"alana kamu duduk di sini" iqbaal melihat kepala sekolah yang menatapnya dengan aneh.

"ibu tuti ibu dengar dari siapa bahwah alana keguguran" dari nadanya iqbaal sangat menahan emosinya.

"maaf pak iqbaal saya di berih tau vanesa dan vanesa juga punya rekaman video dan bukti kalo alana hamil vanesa mengcopy hasil medis alana" jelas ibu tuti yang mendapat tatapan tajam dari iqbaal.

My Teacher my Husband (IDR) (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang