season 2 part 10

21.1K 888 17
                                    

Alana dan kelvin duduk di salah satu cafe. Mereka habis berbelanja beberapa kebutuhan kelvin di Australia nanti.

Sebenarnya alana sangat berat untuk melepas kelvin berkuliah jauh dari dia. Tapi mau bagai mana lagi dulu saja dia rela kuliah di korea.

"bun pesan apa" tanya kelvin

"bunda susi aja vin"

"ya udah" kelvin memanggil pelayan yang tak jauh dari mereka duduk.

Kelvin memilih beberpa menu yang ingin di makanya. Begitu juga dengan alana.

"bun kelvin boleh gak minta sesuatu sama bunda"

"minta apa lagi sih vin kuliah jauh udah bunda turutin mobil udah apa lagi"

"bun kelvin mau bunda pantau nadin ya selama kelvin di Australia kelvin takut nadin berpaling dari kelvin."

"kamu tuh lucu sih kalau memang nadin setia ya kalain pasti bisa bertahan sampe ke pelaminan"

Kelvin melirik bundanya yang sedang asik bermain ponselnya. Di tatapnya bundnya sangat lekat.

"kelvin bakal rindu bunda deh"

"harus lah kalau kamu gak rindu bunda kamu bunda coret dari daftar kartu keluarga data warisan bunda coret semua"

"dih kejam bunda ku ini" kelvin mencubit lengan alana

"vin sakit ih kasih tau ayah ini ya"

"bun kalau ayah nyakitin bunda lagi kasih tau kelvin ya biar kelvi  yang berantas ayah"

Alana langsung meletakan hendponya dia berahli menatap anaknya. Senyum alana terlukis di bibirnya entah mengapa dia sangat bahagia memeilik anak seperti kelvin.

"vin ayah itu udah berubah dan ayah itu sayang sama bunda jadi gak mungkin ayah nyakitin bunda ok"

"kelvin takut bun takut kalau bunda terluka lagi"

"percaya sama bunda ya ayah sayang bunda bahkan sangat sayang bunda"

Kelvin mengangguk di palingkanya wajahnya yang saat ini ingin meneteskan air mata karena sangat berat meninggakan bundanya di sini

3 hari lagi kelvin dan laras akan bertolak ke Australia untuk mengejar pendidikan yang lebih baik lagi.

Selesai makan siang kelvin dan juga alana memilih langsung pulang ke rumah karena adik adik kelvin yang sudah menelvon sedari tadi.

Bahkan kiara sampai menagis menunggu alana pulang. Bahkan kiara sampai sampai tidak mau tidur siang.

AlanA menatap kelvin yang sedang menyetir mobil. Di tatapnya dengan lekat anaknya ini.  Tidak terasa sudah besar sekali anaknya ini.

"gak kerasa ya umur bunda udah 36 tahun aja dulu bunda umur 18 tahun kaya kamu gini bunda ngelahirin kamu dan sekarang kamu umur 18 tahun mau ningalin bunda kuliah jauh banget lagi"

"bunda itu masih tetap cantik masih kelihatan mudah bahkan bunda kalau di dandanin kaya anak sma masih cocok bun percaya deh"

"kamu tuh ngeledek aja oh ya gimana hubungam kamu sama nadin bunda belum pernh ketemu sama orang tua nadin"

"ayah nadin itu gak bolehhin nadin pacaran bun jadi jangankan  bunda kelvin aja pacarnya belum pernah ketemu"

"ya udah nanti kalau kamu berangkat nadin nganterin gak" tanya alana

"pasti bun dia udah janji ke kelvin"

"ok deh bunda doain kamu langeng sampe pelaminan ya"

"cie di restuin nih aku bun"

My Teacher my Husband (IDR) (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang