EMPAT PULIH TIGA

23.1K 1K 19
                                    

Coba di jawab ya, tolong hehehe

Ada yang mau follow akun pribadi acu?

<><><><>

Setiap harinya Bintang di paksa untuk sementara tinggal dirumah Vera yang tidak jauh dari rumah sakit. Antariksa juga sudah tinggal disana, hanya saja Bintang masih tidak ingin.

"Kak, ayo pulang! Masa diem disini telus?" tanya Antariksa heran.

"Kalau ada apa apa biar kakak yang jaga." jawab Bintang santai.

"Kak, lumah Bunda dari lumah sakit nggak sampe dua puluh langkah kaki. Lumah Bunda di belakang luangan Ayah."

"Lumah Bunda enak kok. Kayak Lumah kita."

"Tetep aja. Kalo ada apa apa, biar kakak cepet panggil dokter."

Antariksa hanya diam. Di luar juga ada Vera yang sedang bercengkrama dengan dokter.

"Kak, fasilitas Ayah udah canggih. Kalo ada apa apa, bel nya bunyi sendili. Jadi nggak pellu lepot."

Bintang tidak menanggapi. Ia hanya diam sambil menonton televisi. Entah apa yang ada di pikiran Antariksa, Antariksa mendekati televisi itu dan mengganti sendiri.

Dengan kepala botak nya, mulut yang kelipat kebawah, memakai baju sekolah, merangkul tas ultraman, memakai kaos kaki selutut, ditambah botol minum dora dan peliharaannya yang menggantung di lehernya ia terus memencet tombol televisi sehinggal stasiun televisi terus berganti.

Tak lupa ia menutup lampu dari televisi yang menjangkau remote di tangan Bintang agar tidak terganti atau di matikan.

"Kakak ganti. Liksa potong anu nya,"

"Itu, apa namanya," Antariksa berpikir.

"Jarinya."

"Botak kok nakal sih!" ucap Bintang heran. "Tak, minggir. Kakak mau nonton. Kalo nggak minggir kakak lempar nih remote ke kepala kamu."

Antariksa berhenti. Menghadap Bintang sambil melipat tangannya kebagian ketek, lalu cemberut sejadi jadinya. Mereka terdiam, tak berselang lama, suara dari televisi membuat Bintang memalingkan tatapannya ke layar.

Hah? Luna? Batin Bintang.

Itu Luna ngapain duduk situ? Emang dia bisa nyanyi?

Baru saja Bintang ingin menonton, kepala Antariksa menutup layar televisi itu sehingga yang ada di depan Bintang hanya si botak kecil.

"Eh bocil. Minggir." kata Bintang sambil melambai tangannya agar menjauh dari televisi.

"Enggak. Nggak mau!" jawab Antariksa.

"Tak, kamu kenapa sih? Itu liat di tv, siapa yang nyanyi?" tanya Bintang sambil menunjuk layar televisi.

Sontak saja Antariksa menoleh ke arah belakang. "Kak Luna? Ih ada Kak Luna!"

Tadinya Bintang berharap agar Antariksa cepat cepat minggir dari hadapannya, nyatanya ia malah memeluk televisi itu sambil mendengar Luna bernyanyi.

"Botak!" panggil Bintang kesal.

"Botak, minggir-,"

"Antariksa." panggil Vera yang baru saja masuk. "Ayo pulang, ganti baju. Nanti kesini lagi."

"Nggak mau! Halus ada Kak Bibin!"

Bintang menoleh kearah Antariksa. "Kenapa harus ada kakak? Pulang aja sana, ganti baju."

Dear, Bintang✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang