GusLey ~ 2

2.5K 184 8
                                    

"siapa kau?" tanyanya penasaran.

"tak ada niatkah di hatimu untuk membantu? Aku sedang terluka parah. Dan kau malah mengagetkanku dan bertanya." Jawabnya dengan ketus. Gusion pun ingin membalas perkataannya, namun__________













Bruk!


















"astaga! Kenapa kau pingsan nona?! Hah....Kau menyusahkanku saja."

Walaupun merasa sangat direpotkan, tentunya Gusion tidak setega yang kalian bayangkan dengan meninggalkan seorang gadis yang bisa terbilang memang terluka parah.

Biarpun berhati dingin, ia bukannlah iblis.

$$$$$

"di mana aku? Dan siapa kau?" tanya seorang gadis dengan suara lemah sambil memijat pelipisnya untuk meredakan rasa pening yang mendera kepalanya.

"baguslah kau sudah sadar. Kau di hutan, bersamaku. Dan seharunya aku yang bertanya begitu. Siapa kau, nona?" balas seorang pria dengan nada dinginnya.

"hah... aku tak ingin memberi tahu namaku dan siapa aku karena aku tak ingin membuat banyak orang mengenaliku dan akhirnya mempersulitku dalam menjalankan misi. Astaga! Aku tak seharusnya membicarakan misi." Ujarnya.

Dan pria di hadapannya hanya menaikan satu alisnya sambil mengedikan bahu tanda tak perduli.

Sebenarnya dia bicara denganku atau dengan dirinya?. Ucapnya dalam hati.

"bagaimana denganmu?"

"apa?"

"siapa kau?"

"aku rasa itu bukanlah hal yang penting untuk diketahui orang asing seperti mu, nona. Sudahlah, kau juga sudah sadarkan diri, aku ingin berkelana lagi." Balasnya sambil beranjak ingin pergi.

"Hanabi!" tiba-tiba saja gadis itu bangun dan ia langsung memegangi bagian perutnya yang terasa sakit ketika ia bangun.

"kenapa tiba-tiba memberitahu? Bukankah kau ingin misimu berjalan mudah?" tanya pria itu dengan nada bicara yang datar dan tak menunjukan ekspresi apapun.

"entahlah. Aku merasa kau tidak berbahaya untukku."

"jangan terlalu percaya diri, nona. Yang kau pikirkan sekarang, bukan berarti itu juga yang akan kau pikirkan besok. Kau terlalu tergesa-gesa."

"tapi aku serius! Aku memang mempercayaimu dan terimakasih sudah mengobati lukaku."

"Gusion, itu namaku. Kau sudah puas? Ku rasa aku bisa pergi."

"ini sudah malam. Kau mau ke mana. Kenapa tidak di sini saja?"

"kemanapun. Entahlah. Aku seorang penjelajah. Dan mengenai pertanyaanmu. Kau tak khawatir berada satu wilayah dengan orang asing? Kau sedang tak berdaya. Bagaimana ketika kau tidur, aku justru mencekikmu."

"Ini bukanlah film horror, Gusion. Kau tak akan melakukan itu padaku. Aku yakin."

"yaaaah terserah kau, tapi jangan salahkan aku jika aku adalah kaki tangan musuhmu."

"musuhku hanya satu, Gusion. Dan hanya dialah yang mengetahui wajahku dan juga dirimu untuk sekarang ini."

Gusion yang tak peduli dengan masalah Hanabi pun membaringkan dirinya di samping api unggun dengan tempat yang berlawanan dengan Hanabi.

Melihat Gusion yang mulai memejamkan mata, Hanabi justru merenungkan dirinya dan mengingat kejadian beberapa waktu lalu.

Dengan menyentuh luka di perut kanannya, ia pun menunduk dalam dengan air mata yang ternyata sudah menggenang. Ia kembali mengingat bagaimana ia mendapatkan kuka ini.

Namun, seketika ia menghapus air matanya agar tidak sampai jatuh dan mulai membaringkan diri.

Seketika, rasa lelah pada tubuhnya dan juga hatinya membuat mata sipitnya begitu berat. Dan akhirnya, ia pun terlelap.

$$$$$

Mys emang sedang mengindap penyakit typolasi.

-Apa tuh Mys?

Typo tingkat akut 😅

-yeh. Nyesel gw hawatir 😑

Hahahahaha. Tapi sumpah ya. Kalo ngetik pesan, ada aja dah yang typo. Baca aja typo 😅😅

Cukup sekian yak di part ini. Please vote and comment 🌟💬

See you all 😘

GusLeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang