GusLey ~ 40

1.1K 106 19
                                    

Don't forget to voment 🌟💬
Follow   Mystery_Ale   for more information.
Ready? This chapter has more than 3000 words.
________________________________

Suara teriakan seseorang menggelegar di dalam hutan. Suara tersebut menunjukkan bahwa seseorang itu sedang sangat kesakitan.

"Tahan lah sebentar, Anta."

"Aku tahu, Edgar! Tapi ini memang benar-benar sakit. Dia membuat tangan dan kakiku terkilir."

Ternyata itu suara teriakan Antarez yang sedang diobati oleh Edgar. Tangan dan kakinya terkilir dan ketika tubuh terkilir diobati, rasanya sangat luar biasa.

"Sudah selesai."

"Sepertinya aku harus sedikit belajar tentang pengobatan pada Ibu agar aku bisa mengobati lukaku sendiri."

Edgar merapikan peralatan medis yang dibawanya.

"Dulu kau, Gusion dan Baxter selalu membolos setiap Ibu mengumpulkan kita untuk belajar sihir medis. Sekarang kau merengek untuk diajarkan."

Perkataan Edgar membuat lidah Antarez membatu, tak bisa berkata-kata.

"Mau bagaimana lagi, aku memang tidak terlalu tertarik dengan bidang itu."

Edgar merebahkan tubuh Antarez dengan posisi kepala yang lebih tinggi. Ia ingin membiarkan Antarez beristirahat dulu. Begitu juga dengan dirinya.

"Kalian bertiga menjadi sangat kompak ketika mencari akal untuk membolos. Yah... lagi pula Ibu tidak memaksakan kita agar sama sepertinya.

"Setidaknya persepsi Ibu yang itu sangat membantu. Aku tidak mau mempelajari sesuatu yang tidak kuminati. Ngomong-ngomong, siapa yang datang tadi?"

Antarez jadi teringat tentang kejadian sebelum ini. Edgar langsung membawanya bergegas menjauh karena merasakan ada yang datang.

"Aku tidak tahu. Aku hanya takut dia tidak dipihak kita sementara kondisi kita sedang begini. Kita tidak mungkin melawan kan."

"Begitu ya. Aku masih tidak habis pikir dengan Gusion. Apa-apaan dia menghajar kita sampai babak belur begini sementara kita menahan diri."

"Dia juga menahan diri, Anta. Dia hanya menggunakan serangan fisik. Harusnya kau bayangkan ketika dia menggunakan magicnya pada kita."

Antarez pun membeku. Kondisinya tidak akan lebih baik bahkan lebih buruk ketika Gusion menggunakan magicnya.

"Sekarang kita memulihkan diri dulu. Aku merasa kita harus mengirim kabar jika kita tidak sanggup membawa Gusion kembali."

Antarez bagai tersambar petir. Setelah sejauh ini, Edgar mau menyerah begitu saja?

"Tapi___"

"Selain itu, sepertinya butuh strategi lebih detail untuk menangkapnya. Perang sebentar lagi. Kita tidak bisa membuang waktu."

Antarez mengangguk lemah. Sepertinya ia setuju walau berat hati.

"Aku mengerti."

"Baguslah kalau begitu. Aku akan mengirim kabar ke ayah."

:
$$$
:

Saat ini Gusion sedang berada di daerah bebatuan yang tandus. Ia menunggu untuk kembali ke tempat semula.

"Mungkin aku bisa kembali sekarang. Akan lebih baik jika aku agak sedikit menjauh dari tempat yang sebelumnya."

Gusion langsung berteleport ke tempat yang ditujunya. Tidak jauh dari tempatnya bertarung dengan kedua adiknya.

GusLeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang