GusLey ~ 37

1K 99 22
                                    

Vote terlebih dahulu 🌟 dan Comment sambil membaca 💬
Sesuai janji. Aku up hari ini :)
Follow Mystery_Ale untuk jadwal Up atau pemberitahuan lainnya.
Happy Reading ❤
_________________________________

"Aaarrrggghhhh."

"Alice. Ku rasa kau harus hati-hati dengan perempuan Vance itu."

"Diam kau, Tantaros! Aku pasti akan membalas mereka berdua tapi sepertinya aku harus memperlakukan Lesley secara khusus."

Alice dan Tantaros kembali ke Alice Castle setelah berhasil kabur dari pertarungan mereka dengan Gusion dan Lesley. Alice saat ini tengah meringis kesakitan setelah menerima serangan telak dari Lesley.

Tantaros berbalik berniat pergi. "Kau sangat babak belur, Alice. Kita harus mencarikanmu mangsa."

"Tidak perlu, Tantaros. Aku sudah mempunyainya."

Setelah mendengar perkataan Alice, Tantaros langsung berbalik lagi dengan ekspresi terkejut bercampur penasaran. "Siapa?"

Alice menggunakan sihirnya kemudian tampaklah perempuan dengan tangan terikat dan mulut yang dibekap bersimpuh di hadapan mereka. Tantaros terkejut melihat perempuan itu.

"Kau yakin Alice? Dia pionmu."

Tantaros mencoba memperingatkan Alice untuk tidak mengorbankan perempuan yang berada di hadapannya ini. Bagaimanapun juga perempuan ini masih bisa dimanfaatkan dan tidak boleh disia siakan begitu saja.

"Dia tak berguna lagi, Tantaros! Ia bahkan tak bisa membawa targetku ke hadapanku!"

Alice mendekat ke arah perempuan itu dan membuka benda yang membekap mulut perempuan itu.

"Alice! Tolong beri aku kesempatan lagi. Aku pasti akan berhasil."

Alice menyentuh rahang perempuan itu seolah ingin meremukannya sekarang juga. Perempuan itu hanya bisa memejamkan mata. Ia menggigil ketakutan.

"Sayangnya kau tidak memahami siapa sebenarnya targetku. Kau bahkan bukan tandingannya."

Perempuan itu mengernyit kebingungan. Ia tidak memahami perkataan Alice.

"Apa maksudmu, Alice? Kau tidak bisa merusak kesepakatan secara sepihak begini!"

Alice memuji perempuan yang cukup berani ini. Ia pun melayangkan tatapan membunuhnya.

"Ooo. Sotoynya perempuan ini. Terus kau mau apa jika aku merusaknya? Kau tak bisa berbuat apa-apa. Diamlah dan kau akan jadi tumbalku."

Kelopak matanya terbuka lebar setelah mendengar apa yang baru saja dikatakan Alice.

"Apa?! Tidak Alice! Jang___"

Belum sempat perempuan itu menyelesaikan kalimatnya, mulutnya sudah dibungkam lagi oleh Alice.

"Alice! Kita akan kesulitan mencari pion lagi jika dia kau korbankan!"

Tantaros masih mencoba menahan keinginan Alice yang ingin menumbalkan perempuan itu.

"Dan jika bukan perempuan ini yang aku korbankan maka aku akan lebih kesulitan lagi!"

Alice langsung menggigit Leher perempuan itu dan menghisap darahnya hingga habis. Ia juga menghisap energinya hingga tubuh perempuan itu menjadi kurus kering. Perempuan itu tak bisa berbuat apa-apa selain meronta walau percuma. Hingga akhir hayatnya, perempuan itu hanya menyebutkan satu nama di benaknya sebelum ia terkulai mengenaskan.

"Haya... bu...sa..."

Alice melepas gigitannya. Ia berdiri dan memandang remeh perempuan yang sudah tak bernyawa dengan tubuh kurus kering. Perempuan itu bahkan sulit dikenali dengan fisik seperti itu.

GusLeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang