GusLey ~ 16

1.6K 146 16
                                    

JANGAN LUPA VOTE TERLEBIH DAHULU DAN COMMENT SAMBIL MEMBACA🌟💬

$$$$$

"Jadi di sini rumahmu."

"Ya begitulah." Balas Hanabi sembari meletakkan kayu bakar yang ia bawa dari hutan.Gusion hanya mengedikkan bahu seolah terlihat acuh.

"ya sudah. Aku pulang."

"kenapa tidak menginap di sini?" tanya Hanabi menawarkan diri dan Gusion pun berhenti melangkah tanpa membalikan tubuhnya yang menuju arah hutan.

"Hari sudah malam. Kau pasti juga belum makan. Menginaplah di sini dan kau kembali esok pagi." Lanjutnya lagi mencoba menjelaskan maksudnya.

"Kenapa aku harus menurut." Balas Gusion dengan hanya menengok Hanabi menggunakan kepalanya tanpa membalik tubuhnya.

Ok, ntah mengapa rasanya Hanabi mulai muak dengan wajah dingin dan angkuh Gusion. oh jangan lupakan dengan sikap pemberontaknya yang kentara jelas.

"aku hanya berusaha baik! Jika kau tak mau juga tak apa. Setidaknya dengan begitu aku tak dibebani dengan hutang balas budi, karena kau sudah mengantarku!" ketus Hanabi sembari menghentakkan kaki kananya.

Mendengar balasan Hanabi membuat Gusion ingin tertawa tak habis pikir rasanya. Ia menaikan satu alisnya dan berkata

"balas budi dan balas budi. Aku hanya mengantarmu dan haruskah kau menganggapnya hutang yang harus kau bayar?!"

Kali ini wajah Hanabi berubah serius. "aku punya prinsip bahwa tak boleh memiliki hutang budi pada siapa pun."

Gusion hanya bisa menghela napas berat dan memanggut manggutkan kepalanya seolah mengatakan 'ya... ya... ya...' dan ia pun kembali berucap "cara hidupmu merepotkan yak."

"jadi mau menginap atau tidak?" tanya Hanabi memastikan dengan nada yang keras.

"ck! Ya sudahlah."

Dan akhirnya Gusion menyerah. Ia memutuskan untuk bermalam di gubuk Hanabi.

$$$$$

"kau sudah bangun dari kapan?" tanya Gusion tiba-tiba , namun tak mengagetkan Hanabi.

Ia bersandar pada kusen pintu dapur dengan melipat kedua tangannya di depan dada.

Gusion terlihat begitu liar setelah bangun tidur. Rambut yang acak-acakan dan tatapan sayu itu.

Oh My God! Untunglah Hanabi tak melihat itu, karena ia terlalu sibuk dengan apa yang ia masak.

"sudah dari pagi." Jawab Hanabi singkat dan masih fokus pada kesibukannya.

"sudah dari pagi dan sekarang sudah siang. kau tak mau membangunkanku?" tanya Gusion tak percaya sembari merapikan rambutnya yang acak-acakan, kemudian mengusap wajahnya.

Hanabi hanya mengedikan bahu sambil mencoba menjelaskan "aku sempat melihat ke balai yang kau tiduri. Dan kau tidur dengan sangat pulas. Mungkin karena efek lukamu. Aku jadi tak tega membangunkan"

Tidak tega? Apa itu artinya ia mengasihaniku? Candaan garing disiang hari rupanya. Oceh Gusion dalam hati, karena ada rasa tak terima dikasihani oleh seorang gadis yang pada awalnya ia tolong.

Namun, kata-kata yang ia ucapkan dalam hati mengingatkannya akan seseorang.

Jangan bilang kau mengasihaniku.

Kata-kata itu tiba-tiba terlintas dibenaknya. Ntah mengapa ada sesuatu yang menggelitik di dada sehingga menjadikannya tak kuasa menahan senyum tipis di bibirnya. Membuatnya mengucapkan satu nama di bawah alam sadarnya.




























GusLeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang