Yuk yuk budayakan vote terlebih dahulu 🌟 dan comment 💬 sambil membaca
_________________________________Di sisi lain, sosok gadis yang mengenakan pakaian khas negeri timur sedang menyisir wilayah di sekelilingnya seolah sedang mencari sesuatu. Ia terus mencari dan mencari di antara rindangnya pepohonan. Seolah merasa hal yang dicarinya bisa hilang darinya kapan saja.
Sampai akhirnya ada sebilah pisau yang muncul dari arah belakang gadis itu dan menancap pada batang poloh di hadapannya disusul dengan sosok tampan yang tiba tiba muncul. Sosok itu langsung mengedapankan pisaunya di depan dada dengan posisi siap bertarung.
Sontak gadis itu langsung menghentikan langkahnya. Jujur ia terkejut. Apa apaan orang di depannya ini? Bukannya mendukungnya, tapi malah seakan menentangnya.
"Apa-apaan sikap mu itu Gusion?" Tanya gadis itu dengan nada sinis.
"Bukan aku, tapi kau yang apa apaan, Hanabi. Aku bilang jangan kejar mereka sialan! Masih saja kau keras kepala." Balas pria bernama Gusion itu dengan nada bicara yang tidak kalah ketus.
"Menyingkir" ucap Hanabi dengan nada tenang, namun menahan gemas. Ayoklah! Mengapa pula pria ini menghalangi niatnya. Ingin rasanya Hanabi menarik kepala Gusion dan mencelupkannya ke dalam air danau sampai ia kehabisan napas.
"Jangan memerintahku, mundurlah." Wajah dingin itu tidak pernah luput dari pandangan Hanabi sama sekali.
"Dasar manusia es! Tidak bisakah dia ramah sedikit dengan ku!" gerutu Hanabi dalam hati."Dengarlah Gusion. Seharusnya kau mendukungku. Maksudku adalah kita punya kesempatan sekarang. Slah satu musuh kita sudah ada yang terluka dan aku rasa kita akan menang. Tapi kau malah menghalangi ku dan membuat musuh kita semakin jauh, bodoh!" Jelas Hanabi yang sudah kehabisan kesabaran.
"Oh begitu. Kalau begitu silakan. Tapi tidak denganku." Balas Gusion sambil mengenyampingkan tubuhnya seolah membuka jalan untuk Hanabi. Bahkan ia berkata sangat santai seolah tak memiliki beban.
"Apa? Kenapa? Apa kau takut?" Tanya Hanabi yang keheranan dengan nada yang mengejek.
"Aku tidak takut, tapi aku realistis. Mereka itu kuat. Lihat lah dirimu! Kau bahkan tak bisa mengatasi si waria pirang itu. Jika aku tidak menyusul, entah berada di mana nyawamu sekarang"
"Terserah kau sialan"
Hanabi langsung melompat ke dahan pohon besar dan melanjutkan niatnya, tak memperdulikan perkataan Gusion."Good girl! Lihat betapa pintar nya ia" gerutunya karena sikap Hanabi yang kelewat pintar sampai tak bisa membaca situasi yang sudah coba ia jelaskan agar membuatnya mengerti.
Jika sudah begini apa boleh buat, Gusion tak bisa meninggalkan gadis itu juga. Hey! Dia akan merasa dirinya pengecut sejati yang meninggalkan gadis lemah tak berdaya itu menghampiri mautnya sendiri sementara dirinya justru acuh dengan hal tersebut. Gusion pun menyusul Hanabi.
$$$
"Aish! Apa-apaan ini! Kenapa kaka ku lama sekali!"Seorang bocah___eits! No! dia bukan bocah. Baiklah, kalau begitu sesosok pria yang terlihat mondar mandir tak jelas dengan perasaan resah. Merasa bimbang dengan tindakan apa yang harus diperbuatnya. Memaksanya untuk merusak sebuah janji yang sebetulnya sudah ia ingin ingkari dari tadi. Alhasil, seperti ini lah dia. Kacau balau dan gundah gulana.
"Bersabarlah Harley. Mereka pasti akan segera kembali. Lesley dan Lancelot adalah petarung yang hebat." Balas wanita cantik dan anggun yang sedang duduk di pinggir danau.
Sejujurnya di lubuk hatinya ia berusaha meredam kegelisahannya. Menunggu kembalinya kekasih tercinta dan sahabat tersayangnya yang belum kunjung kembali sejak mereka berpamit untuk mengejar sosok asing yang telah menyerangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GusLey
FanfictionDON'T COPY + PASTE MY STORY !!! CERITA INI HANYA AKU PUBLISH DI WATTPAD. JIKA MENEMUKAN CERITA SEPERTI INI DI PLATFORM MANAPUN, MAKA ITU PLAGIAT. A Wattpad Fanfiction By Mystery Alegrian Start : 29 Mei 2018 Finish : on going Achieved : #1 gusion #...