Budayakan vote 🌟 terlebih dahulu dan comment 💬 sambil membaca
_____________________________"Apa? Musuh terdengar mengasyikan." Balas Lesley enteng.
"Tidak kah bisa menjadi lebih bagus lagi?" Balas Gusion sambil terkekeh geli mendengar perkataan Lesley barusan.
"Tidak. Kata "musuh" cocok dengan hubungan kita sekarang" Lesley tetap bersikeras dengan nada angkuhnya. Menjadikan hiburan tersendiri bagi lawan bicaranya saat ini.
"Tapi, kurasa ada." Gusion juga tidak mau kalah rupanya. Kita hanya bisa melihat siapa yang akan menang.
"Apa?"
"Mungkin kita bisa berteman."
"Tidak bisa. Aku tidak mau mengambil resiko terlalu dekat dengamu."
Tiba-tiba Gusion mundur selangkah kebelakang dan membuat Lesley mengernyit keheranan.
"Kau bilang tidak mau mengambil resiko terlalu dekat denganku."
Lesley memutar bola malas. Haruskan ia jelaskan makna sebenarnya dari kata "berdekatan". Asal kalian tahu saja, Gusion hanya bermain-main. Memangnya seberapa bodoh dia sampai tidak mengerti kata umpama gitu.
"Ku rasa urusanku denganmu sudah selesai. Aku ingin kembali, karena sepertinya adikku terbangun dan mulai mencariku."
"Tahu dari mana kau?" Mendengar pertanyaan Gusion, Lesley hanya terdiam. Ia sendiri masih belum percaya ia bisa melakukan itu. Ia memutuskan mengabaikannya dan berlalu kembali. Gusion yang merasa terabaikan mencekal lengan Lesley untuk menberhentikannya.
"Hey! Aku serius dengan perkataanku. Tak bisakan kita mengulangi semuanya dari awal dan menjadi teman?"
"Aku pun serius dengan perkataan ku Gusion, pergilah." Berniat ingin pergi, namun masih juga ditahan.
"Beri aku alasan yang masuk akal."
"Sudah jelas alasannya. Aku tidak ingin berteman dengan musuh, kita adalah musuh sekalipun jika tidak pernah bertemu Gusion. Sekarang giliranku, beri aku alasan kenapa aku harus menerimamu sebagai teman?" Ucap Lesley mencoba menegaskan lagi.
"Nonsense. Itu masalah keluarga, Lesley. Tidak ada hubungannya antara kau dan aku. Kau adalah kau dan aku adalah aku. Hal keluarga adalah hal keluarga."
"Tapi sayangnya aku bagian keluarga dan aku tak bisa melakukan kesalahan."
"Kau menganggap berteman denganku adalah kesalahan?" Tanya Gusion keheranan sambil mengurut pangkal hidungnya. Kenapa bisa ada seseorang yang sekolot Lesley. Tapi, itu juga bukan salah Lesley, karena keluarga kandungnya mati di hadapannya oleh keluarga Paxley. Tentulah mengapa ia bersikap begitu keras pada Gusion.
Bagaimana jika saat ini keluarga Paxley sedang mencari tahu celah keluarga Vance? Bagaimana jika keluarga Paxley berniat melakukan penyerangan lagi seperti 6 tahun lalu? Bagaimana jika keluarga Paxley berniat menghancurkan keluarga Vance melaluinya? Astaga! Banyak sekali kemungkinan dan ia tidak bisa melihat keluarga Vance harus dirundung duka lagi!
"Dengarkan aku. Aku minta maaf jika aku memiliki salah padamu. Apapun itu. Jika kau takut aku merupakan bagian otak dari keluarga Paxley yang berniat menghancurkan keluarga Vance maka kau salah. Aku sedang tidak ikut bermain." Jelas Gusion sambil memegang kedua bahu Lesley dan menunduk untuk menyeimbangi tinggi Lesley seolah berniat menegaskan maksudnya.
"Memang siapa yang menganggapmu sebagai otak dari rencana keluarga Paxley? Atau kau memang benar mata-mata?" Tanya Lesley sambil memincing curiga.
Gusion dibuat melongo dengan pertanyaan Lesley. Sialan gadis ini! Tinggi betul dinding pertahanannya. "Astaga! Kenapa sulit sekali berbicara denganmu. Itu hanya dugaanku saja. Aku tahu alasan mengapa kau terus menolakku dari tadi. Meskipun kau tidak mengatakannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
GusLey
FanfictionDON'T COPY + PASTE MY STORY !!! CERITA INI HANYA AKU PUBLISH DI WATTPAD. JIKA MENEMUKAN CERITA SEPERTI INI DI PLATFORM MANAPUN, MAKA ITU PLAGIAT. A Wattpad Fanfiction By Mystery Alegrian Start : 29 Mei 2018 Finish : on going Achieved : #1 gusion #...