GusLey ~ 36

1K 102 26
                                    

"Edgar! kau juga melihatnya kan tadi?"

"Ya, Antarez. Tapi kenapa kakak kita melakukan itu?"

"Mangkanya sudah ku katakan tadi untuk bertanya saja pada perempuan berpakaian urakan itu tapi kau langsung menarikku pergi dari tempat itu."

"Aku kan sudah bilang jika itu adalah hal paling bodoh untuk dilakukan."

Antarez menghela napasnya. Mungkin idenya memang bodoh tapi apa bedanya dengan kondisi sekarang. Mereka tidak punya petunjuk apapun.

"Kita ini mage dari keluarga utama Paxley kak. Sihir kita berdua kuat. Perempuan berpakaian urakan itu tidak akan bisa membunuh kita walau ia ingin dan berusaha."

"Ayah memerintahkan kita ke sini untuk membawa pulang Gusion bukan mencari gara-gara."

"Tapi sepertinya Gusion sudah menciptakan gara-gara di sini."

"Aku tidak bisa menyimpulkan tanpa mengamati lebih jauh tapi jika benar maka kita tidak perlu memperparahnya."

"Lagi pula kenapa kita harus mengawasi Gusion sangat jauh dengan teropong sialan itu sih! Aku sangat tidak suka cara sabar begini. Lebih baik kita buat Gusion pingsan dan kita bawa dia pulang. Tugas Selesai."

Rasanya Edgar sangat ingin memukul kepala adik sekaligus saudara kembarnya agar bisa berpikir dengan cerdas.

"Ternyata punya adik bodoh itu menyusahkan ya. Gusion punya intuisi yang sangat tajam. Dia akan menyadari keberadaan kita jika kita terlalu dekat mengawasinya. Kau tidak dengar perkataan Gusion di pertemuan sebelumnya? Dia bilang "berhenti mengawasiku" itu artinya dia sudah sadar jika Ayah selalu mengawasinya melalui bola sihir penerawang yang dimiliki Ayah. Ayah juga memerintahkan pada kita untuk hati-hati. Meski kita berdua mencoba membuat Gusion pingsan tapi aku ragu akan berhasil. Dia mengalahkan para elder sendirian."

"Hadeh hadeh ribet juga ya punya saudara jenius yang pemberontak."

"Aku juga benci mengakui itu tapi kau benar. Gusion memang merepotkan tapi mau bagaimana lagi. Aku juga tidak rela saudaraku hidup sebagai seorang pemberontak. Gusion harus pulang."

"Lalu apa selanjutnya?"

Edgar terdiam memikirkan peristiwa yang telah dilihatnya. Mengawasi seorang Gusion bukan perkara mudah. Mereka harus siap kehilangan jejak ketika Gusion menghilang entah kemana seperti sekarang.

"Aku tidak pernah melihat ekspresi Gusion yang sekhawatir tadi. Aku yakin dia yang membawa gadis berambut merah maroon itu pergi tapi kenapa? Apa hubungan Gusion dengan perempuan itu?"

"Mungkinkah rekannya selama ia pergi dari rumah? Menurutku hidup dengan tidak memiliki siapa siapa di sisi mu bukanlah hal mudah. Gusion pasti merekrut perempuan itu untuk menjadi rekan agar membantunya bertahan hidup."

Edgar tampak menimang perkataan Antarez tentang kemungkinan yang sedang terjadi. Edgar sudah menduga alasan tugas ini diberikan kepada mereka berdua, yaitu tidak ada yang sanggup menyelesaikannya selain keluarga utama Paxley itu sendiri. Edgar bahkan merasa jika mereka berdua kesulitan mengawasi Gusion padahal Gusion saudara mereka tapi jalan pikirannya tetap tidak mudah ditebak.

"Itu bisa jadi kemungkinan terbesar. Sial. Aku masih belum bisa menyimpulkan apa apa." Edgar jadi gemas sendiri menghadapi situasi seperti ini.

"Kenapa Ayah tidak menugaskan Baxter saja untuk mengawasi Gusion. Baxter adalah pengintai ulung dan ia bisa sangat cepat mendapatkan informasi yang dia mau. Ryder juga sangat bisa diandalkan untuk memaksa Gusion kembali. Dia putra sulung keluarga utama Paxley. Kekuatannya juga tidak diragukan lagi. Ryder pasti bisa menandingi atau melebihi Gusion."

GusLeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang