Gusley ~ 44

2K 153 107
                                    

Air shower membasahi tubuhnya. Ia memutar keran shower agar tekanan yang shower berikan semakin besar dan air yang keluar semakin deras. Kepalanya terasa seperti dipijat. Sambil memejamkan mata dan menahan gejolak emosi yang ia tak tahu harus apakan. Rambut merah maroon tebal dan panjangnta terjuntai sampai ke lantai ikut basah kuyup karena diguyur air dari shower. Siapa lagi jika bukan Lesley, pemilik rambut merah marron.

"Kenapa Gusion tidak memahami maksudku untuk menjauh? Apakah dia benar-benar tidak peka atau perasaan bodoh yang mulai tumbuh ini hanya dirasakan olehku? Sementara dia tidak. Ayo lah Lesley! Kenapa jadi memikirkan hal lain sementara nyawa adikmu sedang terancam. Perasaan bodoh ini bisa diatasi jika aku tetap bersikap 'dingin'. Ya itu benar."

Batin Lesley berusaha memberi solusi pada dirinya sendiri dan segera menyelesaikan mandinya, tapi dia baru teringat sesuatu. Handuk. Ya, Lesley lupa membawa handuk. Lesley menepuk jidatnya sambil memaki diri sendiri.

"Bisa-bisanya aku lupa. Ck! Kalau sudah begini, mau tidak mau aku harus minta bantuan Gusion."

Lesley berusaha bernapas dengan perlahan. Hal-hal yang berhubungan dengan Gusion semakin hari semakin sulit baginya.

"Gusion! Tolong ambilkan aku handuk!"

Tidak ada jawaban.

"Gusion?!"

Tidak ada jawaban.

Sebetulnya wajar saja tidak ada jawaban karena Gusion tertidur di kamar mereka. Mana mungkin ia bisa dengar. Lesley semakin tidak sabaran. Ia berpikir mungkin saja Gusion sedang keluar. Ia berusaha mencari cara. Jika ia menggunakan pakaian kotornya untuk mengambil handuk di kamar benar-benar tidak mungkin. Badannya masih basah kuyup begini. Tapi lebih tidak mungkin lagi jika mengambil handuk di kamar dalam keadaan telanjang!!

Ia akhirnya membuka sedikit pintu kamar mandi dan memanggil Gusion kembali. Ia berharap Gusion langsung menyahut karena suaranya pasti sudah lebih jelas ketika pintu kamar mandi dibuka. Tapi nyatanya tidak ada balasan. Lalu Lesley memutuskan untuk nekat ke kamar mengambil handuk. Baru saja membuka pintu kamar mandi selebar-lebarnya untuk keluar, ternyata Gusion tiba-tiba keluar dari kamar. Lesley langsung panik melihat Gusion dan langsung menutup pintu kembali. Ia mengatur napasnya yang ngos-ngosan seperti habis melihat hantu.

Gusion yang posisinya membelakangi pintu kamar mandi langsung kaget dan berbalik lalu mengetuk pintu kamar mandi.

"Lesley? Kau baik-baik saja?"

"I-iy-iya."

"Tadi aku dengar samar-samar kau memanggilku? Apa benar? Aku tertidur tadi."

"Iya. Hmm tolong ambilkan aku handuk. Aku lupa membawanya."

"Oke sebentar."

Gusion langsung ke kamar untuk mengambil handuk Lesley, sementara Lesley di kamar mandi masih shock tidak karuan.

"Apakah tadi dia melihat ku? Ahh tidak! Tidak! Dia membelakangiku tadi. Ya! Dia tidak melihatku!"

Lesley berusaha memastikan dirinya sendiri bahwa Gusion tidak melihat tubuhnya yang tanpa busana tadi. Gusion mengetuk pintu kamar mandi lagi sambil membawa handuk.

"Lesley, ini handuknya."

Pintu kamar mandi terbuka sedikit dan tangan Lesley yang masih basah keluar dari balik pintu untuk mengambil handuk yang diberikan Gusion. Setelah handuknya diambil, Lesley langsung menutup pintu kamar mandi dengan cepat.

"Terima kasih."

"Ya."

.
$$$
.

GusLeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang