Itu sekitar sembilan tahun yang lalu.
Saat itu Aku masih berumur enam tahun dan Ayumi berumur empat, orangtuaku pulang dari luar negeri.
Biasanya Mereka pulang berdua, tapi waktu itu Mereka membawa seorang anak kecil yang sepertinya seumuran denganku. Matanya berwarna hijau zamrud dan rambut pirangnya dikepang dua.
Saat pertama kali datang, Dia bersembunyi di belakang Ayahku.
Saat Aku menanyakan siapa anak itu, orangtuaku menjawab bahwa Dia adalah anak teman Mereka.
Dia juga sangat pemalu oleh karena itu Aku yang pertama kali mengajaknya bermain.
Walaupun Dia ragu-ragu, Dia akhirnya setuju dan bermain denganku dan Ayumi.
Namanya Eli. Ngomong-ngomong Dia belum bisa berbicara lancar dengan bahasa jepang jadi Aku berbicara dengan bahasa inggris.
∅*****∅
Setelah dua minggu, Orangtuaku akhirnya berangkat kerja di luar negeri lagi.
Tentu saja Eli ikut dengan mereka karena Eli harus pulang ke rumahnya di Amerika Serikat. Yah, Aku tidak terlalu peduli sih.
∅*****∅
Saat liburan musim panas di tahun kedua SMP-ku, Eli kembali berkunjung. Tapi, Aku hampir tidak bisa mengenalinya.
Dia berubah dari seorang anak yang pendiam menjadi anak yang ceria.
Dia selalu memaksaku untuk berjalan-jalan dengannya. Aku benar-benar terkejut melihat perubahannya yang drastis
Walaupun Aku juga berubah menjadi seorang penyendiri yang tidak mempunyai teman, Dia tetap bersikeras untuk terus bersamaku.
Dari jalan-jalan di Mall, pergi ke pantai sampai ke festival musim panas.
Pernah Aku bertemu kenalanku di SMP saat Aku bersama Eli, dan saat di sekolah Aku semakin di jauhi karena sifat iri mereka yang menurutku sangat bodoh. Yah, Aku tidak peduli, sih.
Saat Dia akan berangkat Aku memberinya sebuah kalung dengan liontin berbentuk 'ε*'.
Aku juga mempunyai kalung yang sama tapi dengan liontin berbentuk 'Ф*'.
Milik Ayumi berbentuk 'α*'.
Karena kalung-kalung ini dibuat secara khusus jadi tidak ada kalung lain yang sama. Setelah memberikannya kalung itu, Dia pergi.
∅*****∅
Dan sekarang Eli berdiri di depan kelasku sambil melambaikan tangannya kepadaku.
"Fuu〜!"
Dia benar-benar mengabaikan Bu Lily yang sedang memperkenalkannya.
Murid lain juga mulai menatapku dengan tatapan yang menusuk. Ada apa sih dengan mereka?
"Baiklah Elizabeth, Kamu bisa duduk di samping Aru."
"Eh?" Aku tanpa sadar membuat suara bodoh.
Aku melihat ke samping kiriku. Sebuah tempat duduk kosong. Jadi ini alasanmu pindah ya Kuroki?
Dia lalu mengacungkan jempolnya kepadaku. Sialan Kau Kuroki!
"Fuu?" Namaku di panggil. Eli sudah berdiri di samping tempat dudukku.
"A-ah Eli, lama tak jumpa." Kataku.
"Iya, Aku merindukanmu Fuu〜!" Katanya sambil memelukku.
"""Eehhh?!!?""" Seluruh kelas menatapku tidak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Neighbour Vol.1 [End]
Romance[Belum direvisi] [Typo, Plot hole ada dimana-mana, mohon pengertiannya] Setelah Menyelamatkan seorang gadis, Aku mengetahui bahwa Dia adalah tetangga baruku yang akan bersekolah denganku. Terlebih lagi, Dia sekelas denganku?! Apa-apaan setting klise...