Hari ini adalah hari libur. Libur musim semi lebih tepatnya. Sudah dua bulan sejak Aku jadian dengan Mia. Sejauh ini belum ada yang tahu selain adik-adikku, Fuyumi-senpai dan dua murid SMA yang berotak anak TK, Eli dan Kuroki. Kurasa Mia kelepasan saat berbicara dengan Mereka.
Yah, tak apalah. Mereka berdua juga hanya menunjukkan wajah yang seakan-akan mengatakan 'oh, begitu ya? Selamat' kemudian dilanjutkan dengan "Kami juga sudah jadian kok!"
Aku sudah menduga kalau Mereka berdua pada akhirnya akan jadian, jadi Aku tidak terkejut. Oh, jadi ini yang Mereka rasakan saat Mia mengatakan itu.
Selain itu, dua hari yang lalu adalah upacara kelulusan kelas tiga. Entah kenapa, Utahime-Senpai menangis saat sedang berfoto bersamaku. Bukan hanya Dia, semua anggota kelas tiga Top Ten menangis.
Itu merepotkan tahu? Apalagi Utahime-Senpai. Dia memintaku untuk selalu datang di konsernya dan memajang foto-fotonya di kamarku.
Tentu saja Aku menolaknya dengan halus. Mana mungkin Aku bisa selalu menonton konsernya jika foto, Aku hanya memajang satu di ruang tamu. Dia bersikeras dengan itu. Ayumi dan adik-adikku juga memaksaku.
Sepertinya seluruh anggota kelas tiga Top Ten akan memasuki perguruan tinggi. Kawashima-senpai di Kyoto, Kuriyama-senpai di Osaka, Utahime-Senpai dan Harima-senpai di Tokyo. Sepertinya Mereka berdua tidak ingin pergi jauh dari Atsugi. Terutama Harima-senpai, Dia tidak ingin Reisai-senpai sedih. Aku tersenyum kecil, benar-benar jantan. Yah, semoga Kalian berhasil.
Kemarin malam juga, Fuyumi-senpai berangkat ke Indonesia untuk menjalani program pertukaran pelajar. Tadi pagi, Aku sudah mengirimkan pesan ke Aru. Pesan apa? Aku hanya bertanya bagaimana perasaannya tinggal serumah dengan Fuyumi-senpai. (Lol)
"Sepertinya tahun ini akan memjadi tahun yang sepi dan tenang ya." Kataku.
"M-mungkin saja..., tapi A-Aku menantikan kenaikan K-Kita di kelas dua nanti." Sahut Mia.
Kelas dua ya? Berarti hanya ada Aku, Kirisaki-senpai, Reisai-senpai dan Yuki-senpai. Hanya empat ya? Apakah Aku harus menggantinya menjadi F•ntastic Four?
Ah, Mia juga ada. Berarti lima orang. Aku menatap Mia yang sedang memegang cangkir tehnya dengan imut.
Aku duduk di beranda bersama dengan Mia di berandanya. Ini sudah menjadi kebiasaan Kami, minum teh bersama di hari libur. Inilah ketenangan. Damai, tenang danー
"Fuu~! Aku datang!" Eli mendobrak pintu kamarku lalu melompat keatas kasur.
Sial. Aku menghela nafas.
"A-apakah Elis ada di kamarmu?" Tanya Mia.
Aku hanya mengangguk sebagai jawaban. Aku menatap Eli yang sedang berguling-guling di atas kasurku.
"Apa maumu Eli?"
"Kencan ganda!"
Sudah kuduga. Sepertinya hari ini akan melelahkan seperti biasa.
∅*****∅
"Jadi, Kita mau kemana?" Tanyaku.
""Pantai!"" Jawab Kuroki dan Eli bersamaan.
"Kalian benar-benar bodoh ya." Aku menyentuh keningku. "Ini baru permulaan musim semi, terlalu dingin."
"Eh? Benarkah?"
Jangan memberiku tatapan polos itu!
"Bagaimana kalau petak umpet?"
"Kau kira Kita ini anak SD?!"
"A-Aku tidak keberatan dengan itu...."
"...."
∅*****∅
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Neighbour Vol.1 [End]
Romance[Belum direvisi] [Typo, Plot hole ada dimana-mana, mohon pengertiannya] Setelah Menyelamatkan seorang gadis, Aku mengetahui bahwa Dia adalah tetangga baruku yang akan bersekolah denganku. Terlebih lagi, Dia sekelas denganku?! Apa-apaan setting klise...