Bab 40 - Revolusi Moe

755 86 7
                                    

Aku sedang berdiri di depan kelas sambil bermain-main dengan Hp saat Aku mendengar Mia.

"A-Aku sudah selesai...."

"Oh begitu ya,"

Aku mengalihkan pandanganku ke arahnya.

"Kenapa taー"

Kurasa Aku akan pergi ke surga.

"I-ini... a-agak memalukan...."

Mia berdiri di depanku. Dia sedang memakai pakaian maid.

Gaun hitam yang hanya selutut, celemek putih yang dihiasi dengan berenda, dan stoking berwarna hitam yang terlihat menggoー

Ah! Aku bukan orang mesum!!

"Ba-bagaimana... me-menurutmu?"

"Eh? A-ah..  umm... H-hitam itu warna favoritku!"

Apa yang Kau katakan!!! Efu!! Kau orang bodoh!!

"Be-begitu ya... Te-terimakasih...."

Dia menyahut dengan nada pelan dan wajah yang merah.

"S-sama-sama...."

Dia memegangi tangannya dengan malu.

Moe sejati!! Ini revolusi Moe!!

Ternyata warna hitam itu cocok untuk Mia.

Ayah, Ibu, terimakasih telah melahirkanku di dunia ini.

"U-umm..., K-Kami sudah selesai menyiapkan k-kafenya."

"B-begitu ya? Ayo masuk kalau begitu."

"I-iya."

∅*****∅

"He-hebatnya...."

"Luar biasa."

"He-hebat sekali...."

Orang-orang ini malah tidak bekerja.

"Hei cepat kerja jangan bengong begitu."

Aku memerintah Mereka.

"""Baik!"""

Saat ini Aku sedang berada di dapur kafe

Kafe yang diadakan kelas 1-A saat ini cukup populer, sepertinya modal untuk membuat kostum, hiasan, perlengkapan memasak dan makan sudah terlunasi.

Saat ini Kami memperoleh keuntungan yang besar.

Ah, ada yang pesan parfait lagi.

Aku memotong stroberi menjadi empat bagian, menaruhnya diatas yogurt dingin yang sudah disiapkan lalu menyajikannya.

Menurutku ini sudah terlalu ramai.

"O-omurice dua."

Mia datang sambil membawa nampan.

"Siap." Kataku singkat.

Aku memanaskan bumbu-bumbunya, memecahkan telur lalu mengocoknya.

Mia menatapku dengan tatapan yang berbinar-binar.

Kurasa penghasil keuntungan terbesar adalah para Maid.

Terutama Mia dan Eli.

Mia adalah salah satu tipe yang ceroboh. Buktinya ketika kafe baru buka tiga menit, Dia sudah memecahkan sebuah piring. Tapi, sifat kikuknya itu yang membuat penjualan meningkat.

Seperti sebuah pepatah 'Kecerobohan pada gadis adalah keimutan hakiki.'

Sumber : Aku.

Sedangkan Eli.

My Lovely Neighbour Vol.1 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang