My Lovely Neighbour Vol.1 [End]

Bab 22 - Berbaikan

Aku menyandarkan tubuhku ke pintu.

Sensasi panas masih terasa ditubuhku.

Bauku seperti teh dan kerang rebus.

Setidaknya Mia sudah membuatnya jelas bahwa Dia membenciku.

Detak jantungku juga menjadi normal lagi.

Tapi seolah-olah menggantikannya, sekarang dada kiriku terasa sesak.

Aku berdiri lalu berjalan menuju sudut ruangan.

Aku menggali tasku untuk mencari pakaian baru.

Aku mengganti kaos hitamku yang basah dengan kaos hitam lainnya.

Selera yang benar-benar membosankan.

Aku memegang kaos hitam ditanganku.

Benar-benar bodoh.

Aku duduk dibawah jendela.

Angin musim panas bertiup pelan, Membawa dedaunan yang mati dan kelopak bunga.

Mengejekku ya?

..., Kurasa Aku memang layak mendapatkannya.

Aku menutup mataku.

∅＊＊＊＊＊∅

Di mana Aku?

Ini kan....

SMP ku dulu.

Aku berada di lorong yang sepi.

Ada seorang anak laki-laki sedang melihat keluar jendela.

Aku mendekatinya.

"Siapa namamu?" Tanyaku.

"Aku? Namaku Efu."

Eh? Apa maksudnya ini? Mimpi?

"Kebetulan, namaku juga Efu."

"Begitu ya?" Katanya datar.

Aku mengalihkan pandanganku keluar.

Murid-murid lain memakai baju olahraga dan sepertinya sedang bersenang-senang.

Pekan olahraga kah?

"Kau tidak ikut?"

"Tidak..., murid lain menyembunyikan baju olahragaku."

Aku pernah mengalami ini.

Kurasa ketika Aku kelas dua SMP.

"Hei, kenapa Mereka sangat kejam? Apa salahku?"

"Kenapa Mereka menindasku? Kenapa Mereka mengejekku? Kenapa Mereka membuang sepatuku? Kenapa Mereka mengkotori makan siangku? Kenapa Mereka merusak buku-bukuku? Kenapa para guru mengabaikanku? Kenapa?! KENAPA?!!"

Dia bertanya sambil memegang kepalanya.

"Padahal Aku hanya mengalami cinta, tapi kenapa hal ini terjadi?"

"...."

Aku tidak bisa menjawabnya.

Sudah lebih dari tiga tahun dan Aku masih tidak bisa menjawabnya.

"Apakah... lebih baik jika Aku mati saja?"

"..., entahlah...." Gumamku pelan.

∅＊＊＊＊＊∅

*Tok*Tok*Tok*

Suara ketukan itu membangunkanku.

Jadi itu benar-benar mimpi ya?

*Tok*Tok*Tok*

Aku bangkit lalu berjalan menuju pintu.

Aku membuka pintu.