AN :
Akhirnya update lagi ('∀')yang udah nunggu update, terimakasih banyak!
Maaf kalo kelamaan o(_ _)oJika suka dengan cerita ini Silahkan vote dan komen. Saran dan kritik juga di terima, agar Author bisa memperbaiki diri dan cerita ini.
Selamat membaca ya.
#➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖#"Panas ya." Kataku sambil membuka teh kaleng.
Kami berempat ーAku, Mia, Eli, dan Kurokiー sedang menikmati istirahat makan siang di bawah pepohonan yang ada di belakang gedung olahraga.
"Tahu kan kalau ini sudah masuk musim panas? Kenapa Kau malah memakai kemeja hitam?!" Hardik Kuroki.
"Hitam itu sebenarnya warna yang baik dalam panas, itu Menurutku sih." Kataku. "Aku malah kepanasan kalau memakai baju putih sepertimu."
Sekarang adalah musim panas, murid-murid lain juga mengganti seragam musim dingin mereka dengan seragam musim panas.
Dari blazer hitam dengan kemeja putih berganti menjadi kemeja putih dengan lengan pendek. Simbol bergambar bunga Sumire berada di saku dada.
Kecuali Aku sih, Aku menggunakan seragam musim panas yang khusus untuk diriku. Kemeja hitam dengan lengan pendek. Simbol bunga Sumire juga ada. Secara alami, Aku memakai seragam yang sama. Hanya berbeda warna.
Kenapa sekolah mewajibkan untuk memasang simbol itu ya? Bukankah itu agak menyombongkan diri?
Kepala sekolah juga memperbolehkannya.
"Ku-kurasa itu karena hitam memang warna kesukaan Efu."
Kata Mia."Yah, itu alasan lainnya sih." Kataku.
"Seleramu aneh ya Fuu〜" Timpal Eli.
Aku menyisip teh yang ada di tanganku.
Sudah hampir dua bulan sejak Aku, Eli, Mia, dan Ayumi mengunjungi taman hiburan itu.
Setelah mengunjungi taman itu, Ayumi menjadi akrab dengan Mia.
Hampir setiap hari Dia pergi ke rumahnya. Kadang Mia juga pergi ke rumahku untuk menemui Ayumi.
Entah apa yang Mereka bicarakan. Semoga saja bukan Aku.
Aku menghela nafas.
"Sudah ke berapa hari ini?"
"Kurasa enam kali."
"Bukan, menurut hitunganku sudah dua di pagi hari, enam kali di kelas, satu kali saat istirahat di tambah sekarang berarti sepuluh kali."
"Be-benarkah? Aku kalah lagi...."
"Lain kali mungkin Kamu menang ya, Mii."
Oi, jangan buat helaan nafasku menjadi sebuah pertandingan.
"Ng-ngomong-ngomong, ujian akhir semester sudah dekat ya?"
Mia mengalihkan pembicaraan saat melihat tatapanku.
"Begitu kah? ..., Gawat! Aku belum siap sama sekali!" Eli memegang kepalanya.
Makanya belajar!
"Sudahlah, lebih baik pasrah sekarang daripada kecewa nantinya. Kita harus menerima apa yang kita dapat." Kuroki menyemangati.
Kata-kata semangatmu itu tidak berguna ya.
""Setuju""
Jangan asal setuju Oi!
"Kenapa Kalian tidak membentuk kelompok belajar saja?"
""Kelompok?""
"Belajar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Neighbour Vol.1 [End]
Romansa[Belum direvisi] [Typo, Plot hole ada dimana-mana, mohon pengertiannya] Setelah Menyelamatkan seorang gadis, Aku mengetahui bahwa Dia adalah tetangga baruku yang akan bersekolah denganku. Terlebih lagi, Dia sekelas denganku?! Apa-apaan setting klise...