Bab 28 - Demi Dirimu

748 88 46
                                    

Aku dan Mia kembali ke tempat yang lain berada.

"Wah〜! Mia imut banget〜!"

Utahime-senpai langsung memeluknya.

"U-Utahime-senpai! To-tolong he-hentikan!"

"Jangan malu dong〜!"

Dia memeluknya dengan lebih erat.

Aku hanya melihat tingkah Mereka lalu duduk dibawah pohon.

"Arumasu! Ayo main!"

Yumesaki mengajakku.

Karena Aku tidak memakai baju untuk berenang, jadi Aku menolaknya.

Aku menutupi kepalaku dengan hoodie lalu menutup mataku, mencoba untuk tidur.

∅*****∅

Sekitar tiga menit kemudian.

"!!"

Aku mengeluarkan seruan kecil ketika sebuah benda besar mengenai wajahku.

Apa itu? Bola pantai?

Aku membuka hoodieku hanya untuk melihat Akagami berdiri di depanku sambil melipat tangannya.

"Ada apa?" Tanyaku.

"Kenapa Kau tidak main bersama yang lain?"

Dia bertanya dengan nada yang agak jengkel.

"Aku tidak cocok bermain seperti itu." Jawabku sembarang.

Aku menutup mataku lagi.

Aku bisa mendengar Dia duduk di sampingku.

"Aku penasaran, kata Mia Kau tidak suka dengan orang lain, kenapa itu?"

"...."

Aku diam mendengar pertanyaannya.

Aku lebih suka tidak memberitahu orang lain tentang masa laluku.

"Tidak mau memberitahu ya?"

Dia memeluk lututnya.

"Kau ini memang dingin ya."

Dia menatap ke arah Mia.

"Kau tahu, Mia itu androphobia, Dia pasti ketakutan saat berbicara dengan laki-laki." Katanya.

"Aku tahu kok, kemarin Mia cerita kepadaku tentang penyebab ketakutannya itu."

"Eh?? Kau sudah di beritahu?? Padahal Aku mau bercerita...."

"Oh iya, bolehkah Aku bertanya?"

"Tentang apa?"

"Siapa nama kakak kelas itu?"

"Eh? Kenapa Kau ingin tahu?"

Dia menatapku dengan mata yang penasaran.

"J-jangan-jangan...."

"Tenanglah, Aku tidak akan membunuhnya kok, Aku hanya ingin tahu."

"O-oh..., begitu ya...."

Dia terlihat lega dan bingung.

"Tapi, kalau Kau ingin tahu bukankah itu berarti Kau cemburu?"

Omong kosong macam apa yang Dia katakan?

"... Untuk apa Aku cemburu?"

"Tuh kan benar, Kau cemburu〜!"

Benar-benar omong kosong.

Aku menghela nafas.

"Sudahlah, katakan saja namanya."

"Eh〜? Beritahu enggak ya〜?"

My Lovely Neighbour Vol.1 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang