Aku menghela nafas lelah. Kenapa Aku harus memakai ini?
Jumper bergambar '+ω×' dengan celana hitam panjang, syal hitam dan sarung tangan hitam. Yang lain sih Aku tidak keberatan. Tapi, jumper ini yang membuatku malu!
Dasar adik durhaka.
※Beberapa saat sebelumnya
"Kakak! Ini kesempatan!" Kata Ayumi dengan semangat.
"Hah? Kesempatan untuk apa?" Tanyaku bingung.
"Tentu saja kesempatan untuk menyatakan perasaan Kakak ke kak Mia~!"
"..., la-lalu bagaimana caranya?"
"Ohoho~ Kakak penasaran ya~!"
"Beritahu sajalah."
"Boleh, tapi~ Kakak harus membelikan Ayu empat buah Eroge yang keluar di musim semi nanti."
Dasar adik mesum! Kalau Rio tahu bagaimana?!!
"Fufu~! Bagaimana?" Dia menutupi mulutnya seperti seorang puteri yang sedang menghina rakyatnya.
"Guh! Baiklah!" Aku akhirnya menyerah.
"Nah gitu dong~" Ayumi tersenyum senang.
Aku benar-benar gagal sebagai kakak.
∅*****∅
"Ma-maaf sudah menunggu lama." Kata Mia.
Dia memakai sweater berwarna biru dengan rok hitam, kaos kaki putih selutut dan sepatu hitam. Aku menatap Mia.
"Ini kan...."
"I-iya..., ba-baju waktu pertama kali Kita bertemu..., E-Efu ingat?"
"Tentu saja Aku ingat." Waktu itu tanggal 21 april pukul 16:54.
Aku terlalu memikirkannya ya?
Aku menyalakan Hp lalu melihat waktu. Pukul 22:35, masih ada waktu.
"Ayo Kita pergi." Ajakku.
"Ah! B-baik!"
Mia mengikutiku.
"N-ngomong-ngomong...," Gumamnya.
"Hmm?" Aku berhenti. "Ada apa?"
"Ja-jaket E-Efu i-imut, a-apakah A-Aku boleh me-meminjamnya ka-kapan-kapan?"
"Eh?"
Aru, ini tidak mengubah apapun. Camkan itu.
"A-ah, te-tentu saja." Aku menutupi wajahku dengan syal.
"D-dan E-Efu..., a-apakah A-Aku boleh me-memegang ta-tanganmu?"
Se-sejak kapan Mia bisa berani seperti ini?!
"Bo-boleh kok."
Aku mengulurkan tangan kananku lalu memegang tangan kecilnya yang dibalut oleh sarung tangan berwarna cokelat. Dia juga memakai sebuah gelang putih.
"K-kalau begitu, a-ayo pergi."
∅*****∅
"Banyak orang ya." Kataku. Ada antrian yang sangat panjang. Sepertinya kuil di waktu tahun baru itu populer ya.
"Bagaimana? Mau menunggu?" Tanyaku.
"Ah, A-Aku tiー"
*Kruyuuk*
Perut Mia berbunyi. Dia menundukkan wajahnya yang benar-benar merah.
"A-ah! A-Aku lapar, bagaimana kalu Kita makan Soba* dulu. Oke? Oke." Kataku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Neighbour Vol.1 [End]
عاطفية[Belum direvisi] [Typo, Plot hole ada dimana-mana, mohon pengertiannya] Setelah Menyelamatkan seorang gadis, Aku mengetahui bahwa Dia adalah tetangga baruku yang akan bersekolah denganku. Terlebih lagi, Dia sekelas denganku?! Apa-apaan setting klise...