KAMU

3.1K 341 95
                                    

Fanartnya aku dapet di twitter.
Ucul kan?

Btw, Cebol tinggi tuh di fanartnya daripada dedek Koala 😂😂😂

Maafkan kalo banyak typo dan random 😂

Siapin kantong, cheesy banget soalnya yang pas ending. 😂


"Pagi Felix. Kamu datang lagi. Hot Chocolates atau Hot Cappuccino Latte kali ini?"

Sapa Jisung yang berada di kasir dan bertanya kepada cowok manis yang kini sedang melihat-lihat menu yang ditempel di dinding belakang Jisung.

"Pagi juga Sung. Aku mau Hot Cappuccino Latte dan dua potong Red Velvet."

Jisung mengetik semua pesanan cowok manis itu, Lee Felix.

Felix menyerahkan ponselnya kepada Jisung untuk discan, membayar semua pesanannya.

Jisung menyerahkan kembali ponsel Felix. Setelah beberapa menit menunggu, Felix menerima pesanannya dan duduk di meja pojok dekat jendela kaca. Tempat favorit Felix.

Dia memerhatikan jalanan di luar sana yang dipenuhi salju. Sekarang akhir Desember dan musim dingin.

Felix kemudian mengalihkan pandangannya ke meja paling pojok berlawanan darinya. Bukan dekat jendela, arah jam satu darinya.

Menikmati setiap gerakan yang dilakukan oleh orang yang dia perhatikan.

Felix tersenyum sendiri menyadari kebodohannya. Tidak berani menghampiri walau hanya untuk sekedar menyapa.

Felix menyesap Hot Cappuccino Lattenya. Dan kembali fokus kepada jurnal yang dia bawa.

Dia merangkai beberapa kalimat disana. Dia masih senyum-senyum sendiri. Tak sadar jika orang yang tadi dia perhatikan tersenyum ke arahnya.

"Hai Bin, lu merhatiin apa?"

Seorang cowok tinggi dan bersurai abu-abu menepuk pundaknya, menyadarkan Changbin - iya, cowok itu Changbin - dari aktivitasnya memperhatikan cowok manis di pojok dekat jendela.

"Gak ada. Ada apa Chan?"

Changbin kembali memasang tampang datarnya. Cowok bersurai abu-abu itu mengambil tempat di depan Changbin, Bang Chan, sahabat Changbin.

Changbin terganggu dengan kehadiran Chan untuk memerhatikan cowok manis itu, Lee Felix.

Dia mendengus tanpa sadar. Merasa kesal.

"Gue mau ngenalin lu sama temen gue. Biar lu gak jomblo lagi."

"Gak perlu. Gue gak tertarik."

Changbin sesekali melirik ke belakang Chan, ke tempat meja Felix yang asyik menikmati Hot Cappuccino Latte dan tangannya yang lincah menulis di jurnalnya.

Changbin tersenyum beberapa kali melihat tingkah Felix yang akan mengeryit ketika menatap ponselnya.

Ikut tersenyum ketika Felix menutup mata dan menghadap ke jendela kaca, ke arah salju yang turun sedikit deras. Seakan menikmati salju yang turun menimpanya dengan lembut.

Tersenyum ketika Felix tersenyum saat menulis di jurnalnya. Tanpa tahu, jika yang ditulis Felix adalah tentangnya.

"Sepertinya dia sangat menyukai salju, kopi dan menulis." - batin Changbin

SHORT STORY (CHANGLIX)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang