Dark and Cold [5]

955 152 25
                                    

Sorry for typo ~~~

☆☆☆☆☆

Felix yang penasaran, turun dari mobil mewah Changbin. Lalu menyusul masuk ke dalam rumah yang sangat besar di hadapannya. Seperti sebuah mansion.

Ia melempar pandangannya ke setiap sudut ruangan untuk menemukan Changbin dan wanita cantik tadi. Namun hening. Seperti tidak ada siapa-siapa.

"Hai manis. Nyari siapa?" Tiba-tiba seorang pemuda sudah berada di samping Felix yang masih kebingungan mencari Changbin.

"Eh? Kamu siapa? Aku nyari kak Changbin." Ucap Felix.

"Gue Minho, kakak sepupunya Changbin. Lo siapanya Changbin?" Pemuda tampan itu memperkenalkan diri.

"Aku Felix. Adek tingkat kak Changbin. Kamu tau gak kak Changbin dimana?"

"Oh..lagi sama Mamanya. Ayo ikut gue aja ke taman belakang." Minho meraih satu lengan mungil Felix.

Belum sempat Minho menggenggamnya, sebuah dorongan cukup keras menghantamnya. Hingga Minho terdorong jauh hingga menabrak dinding pembatas ruangan.

"Ck. Jauh-jauh lo sana! Gak usah ganggu teman gue." Geram Changbin yang baru datang lalu membawa Felix ikut dengannya ke ruang tamu.

"Itu kak Minho jatoh kak. Biar Felix bantu dulu." Pinta si manis itu masih menatap Minho yang berusaha berdiri kembali.

"Gak usah. Dia bisa berdiri sendiri." Changbin tidak membiarkan Felix pergi.

"Changbin! Udah Mama bilang jangan bikin keributan di rumah." Pekik Mama Seo.

Changbin tak mempedulikan dan hanya fokus kepada Felix yang kini sibuk melihat-lihat lemari koleksi miliknya.

"Felix?" Panggil Mama Seo ketika menghampiri si manis. Lalu mencubit pelan pipi gembil pemuda Lee itu.

"Heheh..iya. Aku Felix." Kekehnya lalu membungkuk sopan sambil memperkenalkan diri.

"Ih, manis banget." Mama Seo masih mengunyel-unyel pelan pipi si manis.

"Ma, jangan bikin malu." Datar Changbin yang melihat Mamanya dengan wajah jengah.

"Emang manis kan, Bi. Jadi pacar Minho mau?" Ujar Minho yang ikut mendekati Felix.

Changbin menggeram rendah.

"Lo ngapain kesini. Pulang sana!" Usir Changbin.

"Kak Changbin kok usir kak Minho? Kan kak Minho gak jahat." Bela Felix.

Minho tersenyum penuh kemenangan. Aura Changbin semakin dingin..

"Ntar kamu digigit kalo deket-deket sama dia." Sahut Changbin.

"Eh?" Felix kebingungan.

"Felix mau kue? Tadi Mama bikin banyak. Ayo ke meja makan." Mama Seo menarik pemuda manis itu untuk ikut dengannya agar tidak terhasut omongan putra semata wayangnya dan meninggalkan dua orang yang saling beradu tatap datar tersebut di ruang tamu.

"Ck. Ngapain lo kesini?" Changbin masih menatap saudara sepupunya datar.

"Numpang makan lah." Lalu Minho berlari menyusul Felix dan Bibinya ke dapur.

Changbin pun menyusul. Dia tidak ingin adik tingkatnya terkontaminasi oleh sepupunya.


○○○


Felix masih diam di tempatnya duduk. Kini mereka sedang berada di sebuah bangku taman belakang mansion Changbin yang sangat luas seperti lapangan bola.

Bangku taman itu berada di bawah sebuah pohon rindang.

Banyak taman bunga dan ada juga danau kecil serta sungai kecil.

"Kak.." panggil Felix kecil.

"Hm?" Sahut Changbin.

"Kakak gak mau cerita sesuatu ke Felix?" Raut wajah si manis itu sudah penuh harap. Ia kini duduk menghadap  Changbin, namun Changbin masih menatap aliran sungai tak jauh di depan mereka.

"Cerita apa?" Changbin pura-pura tidak tahu maksud Felix.

"Yang di mall sama yang di mobil." Cicit si manis itu. Changbin menghela nafas kasar.

Kemudian ikut duduk berhadapan dengan Felix. Kedua kaki mereka diangkat ke atas bangku dan saling menyelami manik masing-masing.

"Kamu udah tau kan saya apa?" Tanya Changbin.

Felix mengangguk.

"Yaudah, kan udah tau."

"Ih..kak Changbin ngeselin." Rajuk Felix. Ia meninju kecil kaki Changbin.

Yang lebih tua tersenyum tampan. Tangannya tanpa sadar terangkat lalu menepuk kecil pucuk kepala yang lebih muda.

Membuat Felix kembali mendongak. Lalu tersenyum manis..dia suka jika diperlakukan dengan lembut.

Felix memajukan tubuh mungilnya lalu menyandarkan kepalanya tiba-tiba di bahu Changbin. Tangannya melingkar di pinggang sang dominan.


"Aku sayang kak Changbin. Kak Changbin jangan jahat ya sama Felix." Bisik si manis di leher Changbin.


Deg!

Jantung Changbin berdetak kencang.










Tbc

Ternyata emang gak bisa end dlm 5 part :(


SHORT STORY (CHANGLIX)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang