Egois

1.7K 177 5
                                    

Sorry for typo ~

☆☆☆☆☆

Felix menatap sendu pintu kamar Changbin dan Woojin, sebenernya itu juga kamar dia.

Tapi karena semalam mereka bertengkar, Felix pindah ke kamar Jisung dan Jeongin.

"Lah, ngapain lu nongol dari sana dek?" Tanya Bangchan dari arah dapur. Ketika ia melihat Felix berjalan dari pintu kamar Jisung ke arah dapur.

"Emang gak bole?" Tanya pemuda manis tersebut bingung sambil mengucek matanya pelan.

Chan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Ya boleh sih. Aneh aja gitu. Tumben lu nyangsang di tempat Jisung."

Felix tidak menanggapi sama sekali dan hanya duduk di meja makan dan melahap jatah sarapannya yang telah disiapkan oleh Chan - leader grup mereka.

Chan merasa ada yang aneh dengan membernya tersebut. Karena tidak biasanya Felix diam.

Kan dia petakilan.

"Ada masalah?" Chan duduk di kursi di seberang Felix.

Pemuda manis itu mengangkat wajahnya agar bertemu dengan Chan.

Ia menggeleng pelan.

"Ck. Kayak kenal baru tadi aja. Kakak gak percaya. Pasti ada apa-apa. Ayo cerita. Mana tau kakak bisa bantu." Bujuk Chan.

Felix masih diam dan menatap nanar pancakenya yang sisa setengah.

Ia bingung antara cerita atau tidak. Karena ini menyangkut privasinya.

Cklek.

Bunyi pintu dibuka membuat fokus Chan teralihkan. Felix kembali menikmati pancakenya.

Ia melihat Changbin berjalan ke dapur. Sempat menyapanya, namun seolah menganggap Felix tidak ada disana.

Chan semakin curiga.

"Aku ke kamar dulu kak. Mau siap-siap soalnya bentar lagi Jeno jemput." Pamit Felix pada Chan. Kemudian pemuda manis itu berlalu ke kamarnya.

Tangan Changbin yang sedang menuang air minum terhenti ketika mendengar kalimat kekasihnya.

Ia meletakkan kembali gelas dan botol minum di atas pantry lalu berbalik menyusul Felix.

Chan semakin bingung.

"Mereka lagi ribut ya? Tumben." Gumamnya kemudian melanjutkan sarapan seorang diri. Karena yang lain sudah sibuk dengan aktivitas masing-masing.

Hanya Chan, Changbin dan Felix yang tersisa di dorm.

☆☆

Changbin menutup pintu kamar tersebut lalu menguncinya.

Ia duduk di tepi ranjang. Menunggu Felix keluar dari kamar mandi.

Setelah lima belas menit, Felix keluar dengan rambutnya yang basah sehabis keramas.

Changbin berdiri dan menarik lengan Felix yang sibuk mengeringkan surai pirangnya.

Pemuda manis itu kaget.

"Mau ngapain nemuin Jeno?" Tanyanya dengan nada datar di depan wajah Felix.

"Bikin tugas." Felix balas berujar datar dan menghempaskan tangan Changbin setelah berhasil menetralisir kekagetannya.

Ia membuka lemari dan mengambil satu t-shirt hitam dan celana ripped jeans.

SHORT STORY (CHANGLIX)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang