Dark and Cold [8] - End

1.4K 125 11
                                    

Sorry for typo ~

☆☆☆☆☆☆☆

Felix membuka pintu mobil lalu turun. Diikuti oleh sang kakak, Chan. Berhubung sekarang Sabtu dan sekolah libur, jadi Felix dan Chan menghabiskan waktu untuk berlibur.

Kebetulan, keluarga Seo mengundangnya ke rumah, termasuk Chan juga.

Felix tampak semangat. Ia senang bisa berkunjung ke rumah sang pacar bersama kakaknya.

Si manis itu sudah menceritakan tentang dia dan Changbin ke kakaknya. Karena Chan sangat sayang dengan adik satu-satunya itu, jadi mengijinkan.

Dengan catatan Changbin menjaga Felix dan tidak membuat si manis itu sedih.

Chan menekan bel mansion mewah tersebut. Sampai salah seorang maid membukakan pintu untuk kedua kakak beradik tersebut dan mempersilakannya masuk.

"Selamat datang, sayang. Mama kira kamu gak jadi datang." Sambut Mama Seo, lalu memeluk Felix dengan erat.

"Heheh. Pasti datang, Ma. Kenalin ini kakak aku, Ma." Felix lalu mengenalkan Chan ke Mama Changbin.

Keduanya saling berkenalan lalu Mama Seo mengajak mereka ke taman belakang, dimana acara akan dilakukan.

Disana sudah ada Changbin dan Minho (sepupu Changbin yang selalu mampir untuk mengganggu, menurut Changbin). Dan juga bersama kekasih Minho, jika Changbin tidak salah, namanya Seungmin.

Ketiganya tengah menyiapkan meja dan pemanggangan.

Malam ini mereka akan mengadakan pesta barbeque kecil-kecilan kata Mama Seo.

Karena masih sore dan waktu dimulainya acara barbeque masih lama, Mama Seo mengajak Felix untuk masuk ke dalam rumah kembali.

Yang lain dibiarkan menyiapkan semuanya di taman belakang, termasuk Chan, kakak Felix.

Felix hanya manut dan mengikuti kemana Mama Seo mengajaknya.

Ternyata ke kamar Changbin.

Disana Mama Seo membuka sebuah lemari kaca yang ada di sudut kamar Changbin.

Ia membawa satu album berukuran besar lalu ikut duduk di samping Felix - di pinggir ranjang Changbin.

"Ini, kamu belum liat kan foto Changbin pas masih bayi." Mama Seo memperlihatkan semua foto Changbin saat bayi hingga dewasa kepada Felix.

"Lucu banget, Ma. Dari kecil aja mukanya udah datar, ya?" Komentar Felix. Mama Seo tertawa anggun dan mengangguk, membenarkan ucapan Felix.

"Dia jarang banget nunjukin ekspresinya, Changbin sulit ditebak kalo dari ekspresi wajah." Cerita Mama Seo.

"Tapi pas udah ketemu kamu, dia jadi sering senyum dan keliatan senang." Muka Felix merona saat mendengar ucapan Mama Seo.

"Makasih ya, kamu udah bikin anak Mama punya ekspresi dan bahagia. Makasih udah mau nerima dia walau kamu tau kita gak sama kayak kamu." Lirih Mama Seo lalu menunduk dan menutup kembali album berisikan foto Changbin.

Felix otomatis mendekat lalu memeluk Mama Seo, saat mendengar penuturan yang tersirat kesedihan di ujung kalimatnya.

"Aku yang makasih sama Mama. Karena udah ngelahirin kak Changbin dan restuin hubungan aku sama kak Changbin. Felix bahagia sama kak Changbin." Mama Seo tersenyum mendengar ucapan Felix.

Tap

Tap

Tap

Langkah kakinya terhenti di depan kamarnya sendiri, dan pintu kamar tersebut tidak ditutup, sehingga pemuda itu tidak perlu mengetuk agar dibukakan.

"Bole ambil Felix-nya gak, Ma?" Suara Changbin mengiterupsi pelukan Mama Seo dan Felix.

Keduanya melepaskan pelukan.

"Padahal baru Mama pinjem bentar. Udah dicariin. Posesif banget." Ledek Mama Seo kepada putranya.

Felix terkekeh melihat interaksi kedua orang yang dia sayangi itu.

Lalu Changbin membawa Felix untuk ikut dengannya.

¤¤¤

Changbin membawa Felix ke balkon kamar di lantai 3, yang merupakan studionya.

Pemuda tampan itu duduk di sofa panjang yang ada disana. Sedangkan Felix berdiri di pembatas balkon dan menikmati langit sore mendekati senja yang mulai berubah warna jadi lembayung.

Changbin berdiri lalu memeluk pinggang ramping kekasihnya dengan erat.

Felix menoleh ke kanan dan bertepatan dengan wajah Changbin bersandar di bahu sempitnya.

Ia mengecup pelan pipi kiri Changbin.

"Makasih. Aku sayang kak Changbin." Bisiknya.

Changbin membawa tubuh mungil itu untuk berbalik dan mereka hadap-hadapan.

"Makasih juga udah hadir dan nerima kakak. Aku juga sayang banget sama kamu." Changbin tersenyum tampan, diikuti Felix yang tersenyum manis.

Kedua telapak tangannya masih digenggam dan diusap pelan oleh Changbin.

Pemuda Seo itu mendekatkan wajah ke wajah manis sang kekasih lalu mengecup keningnya lama.

Menyalurkan perasaannya kepada Felix yang kini menutup mata dan menikmati perlakuan manis sang kekasih.

Ciuman itu turun ke pucuk hidung Felix.

Changbin membuka matanya lalu menikmati pemandangan indah di depan wajahnya. Felix yang memejamkan mata dan pipinya bersemu merah.

"Saranghae, Felixnya Changbin." Ucap pemuda tampan itu lalu mendaratkan bibirnya di atas bibir ranum Felix.

Lengan Felix kini mengalung di leher Changbin.

Ia membalas lumatan lembut dan pelan yang diberikan oleh Changbin. Ciuman itu terlepas ketika Felix memukul kecil dada Changbin.

Felix menenggelamkan tubuh mungilnya ke pelukan vampir tampan yamg merupakan kekasihnya itu.

Pelukan itu dingin, namun hangat bagi Felix.

Setelah mulai gelap dan menghabiskan waktu di balkon berdua, mereka turun untuk ke taman belakang.

Dimana Papa Seo juga sudah ada disana.

Akhirnya persta barbeque itu dimulai saat jam menunjukkan angka 7pm KST.

Changbin tersenyum melihat Felix bisa berbaur dengan keluarganya. Kini lelaki manis itu sibuk bercerita dengan Mama & Papanya, Minho dan juga Seungmin.

Sedangkan Changbin sibuk memanggang daging berdua dengan Chan, kakak Felix.

Malam itu, semuanya tertawa bahagia. Felix dan Changbin sangat bahagia karena bisa melewatinya bersama, dan juga dengan orang-orang terdekatnya.

Hari itu ditutup dengan nyanyian Seungmin dan Minho yang diiringi permainan gitar Changbin.













END

Maaf telat banget upnya 🙏

Semoga ini gak mengecewakan.



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SHORT STORY (CHANGLIX)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang